Selasa, 28 April 2015

Magang Jelang Kelulusan



            Ada PR bagi orang tua dan sekolah usai ujian sekolah, baik SMA. Mengarahkan anak-anak dengan kegiatan posistif. Kalau tidak, mereka dapat terjerumus dengan kegiatan negatif. Caranya, sekolah memberi bimbingan intensif bagi anak yang meneruskan ke perguruan tinggi. Sedang yang lain diberi pembekalan keahlian atau pengalaman kehidupan di luar sekolah dengan kerja magang.  
            Sekolah menjalin kerja sama dengan pihak ketiga. Anak-anak magang di home industri, pertukangan, perniagaan, pertanian dan lain-lain termasuk lembaga sosial, seperti panti asuhan atau LSM kemanusiaan. Dengan adanya aktivitas, anak-anak punya kesibukan. Menambah pengalaman dan membuka cakrawala masa depan. Bagi anak yang tidak dapat melanjutkan pendidikan, bisa langsung bekerja di tempat magang bila masih ada lowongan

Minggu, 26 April 2015

BUMI SUDAH TERBUNGKUS PLASTIK



            Bumi ini semakin hari kian teracuni. Berbagai bahan buangan ditumpah ruahkan ke dalam perut bumi. Baik limbah organik maupun non organik. Tentu saja ini akan mengakibatkan bumi semakin kritis. Banyak diantara limbah itu dalam ratusan tahun tidak akan bisa diuraikan bakteri. Seperti plastik  beserta barang turunannya. Andai lembar plastik yang terbuang itu disambung, pasti sudah bisa untuk membungkus bumi. Dan manusia tidak bisa bernafas.
            Perlu tindakan nyata agar bumi semakin nyaman ditempati. Salah satunya dengan mencegah ataupun meminimalis pemakaian plastik. Di hari bumi ini perlu ada gerakan satu hari tanpa plastik. Termasuk mengambil sampah plastik yang ada disekitar kita. Memusnahkannya dengan cara dibakar ataupun didaur ulang.
            Memperbanyak tong sampah untuk berbagai jenis sampah di tempat umum. Agar masyarakat juga terbiasa memilah buangan sampahnya, utamanya plastik. Pemulung pun juga lebih mudah mengumpulkannya. Bumi lebih bersih, pemulung pun bisa mengais rejeki lebih mudah.

Sabtu, 25 April 2015

Premium hanya untuk sepeda motor dan angkutan umum



Rencana penghapusan bertahap premium dan meluncurkan pertalite ke pasaran sebagai BBM alternatif dirasa tidak berpihak kepada kepentingan masyarakat banyak. Mereka yang bermobil seyogyanya tidak boleh membeli premium, kalau dianggap premium terlalu membebani anggaran pemerintah atau pertamina.
Seyogyanya aturan tersebut dipertegas. Pemakai mobil pribadi harus membeli BBM non premium. Sedang preium hanya diperkenankan bagi sepeda motor dan angkutan umum. Dengan aturan ini pemantauan lebih  mudah. Bagi pengecer BBM yang membeli dengan jerigen, diberi kuota dan harus membeli di satu tempat SPBU agar tidak disalahgunakan.

Selasa, 21 April 2015

AREA BEBAS ROK MINI



            Kedudukan wanita tidak boleh dipandang sebelah mata. Kiprahnya semakin eksis di segala bidang. Sebagai insan yang dicipta memiliki kemampuan lebih, daya tarik dan kelemahan, sudah semestinya wanita mendapat perlakuan istimewa. Pemberian fasilitas khusus wanita memang telah disediakan. Mulai WC hingga angkutan  umum.
Namun demikian ancaman keselamatan utamanya pelecehan masih kerap menghantui. Selain karena kelemahan kekuatan fisik, wanita sendiri juga punya andil mengundang kejahatan. Salah satunya pemakain rok mini. Jamak dijumpai di tempat umum, wanita tidak sungkan mengumbar aurat dengan rok mininya.
Oleh karena itu, bila ada kawasan tertib lalu lintas, bebas pengamen dan kaki lima, area bebas asap rokok dsb, maka perlu juga ada area larangan wanita memakai rok mini. Baik di tempat atau angkutan umum yang rentan mengancam keselamatan wanita. Seperti halnya pelarangan lain, bagi yang melanggar dikenai sanksi. Dalam memperingati hari Kartini, saatnya wanita introspeksi diri dalam berpakaian. Jangan memakai rok mini di muka umum.

Minggu, 19 April 2015

Ketua Umum PSSI harus pernah jadi pemain Timnas



PSSI dibekukan Menpora. Kongres PSSI di Surabaya yang memilih ketua umum  PSSI dianggap tidak sah. Indonesia terancam sanksi dari FIFA. Seperti pada konggres sebelumnya, ketua umum PSSI bukan dari kalangan sepak bola murni. Sepertinya kita sudah kesulitan mencari figur pemimpin persepakbolaan nasional. Padahal masih banyak tokoh sepak bola yang mampu mengelola PSSI. Sayang, adanya kepentingan selain persepakbolaan nasional membuat kita merugi.
Diperlukan sosok yang benar-benar mengerti dan pernah merasakan pahit getirnya bermain bola. Salah satunya mantan pemain timnas PSSI. Jika ketua umum pernah menjadi pemain timnas, seperti Michael Platini atau Frans Beckenbhoer beliau nantinya bisa menjadi teladan dan akan lebih banyak membela kepentingan pemain.
Untuk itu dalam kongres, peserta kongres jangan hanya pengurus PSSI daerah atau pemilik klub. Setiap daerah juga mempunyai perwakilan dari pemain. Sehingga para pemain mempunyai hak suara memperjuangkan nasib rekan-rekannya. Yang lebih utama persepakbolaan Indonesia bisa lebih maju dan profesional jauh dari muatan politik.

Jumat, 17 April 2015

Reality Show UN



            Beberapa waktu lalu Pak Dahlan Iskan melontarkan acara reality show pengguna BBM bersubsidi, agar masyarakat tahu siapa penikmat terbesar BBM bersubsidi. Gagasan serupa perlu diterapkan pada pelaksanaan Ujian Nasional (UN). Hal ini untuk mengetahui sejauh mana kejujuran UN. Acara diawali dengan pengeluaran naskah dari percetakan, distribusi, pengamanan di kepolisian hingga pelaksanaan. Untuk efektifnya, di beberapa ruang ujian dipasang hidden kamera.
            Penyelenggara acara berasal dari tim independen di bawah koordinasi perguruan tinggi sebagai tim pemantau. Hal ini juga sebagai pengganti pengurangan hak-hak tim pemantau dalam mengawasi UN yang melarang selain peserta dan pengawas masuk ruang ujian. Acara diusung dalam format live dengan mengambil sampel di beberapa tempat tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Apabila dijumpai pelanggaran, pihak penyelenggara reality show menayangkan secara langsung ke pemirsa. Hal ini akan mencegah pihak tertentu yang berniat curang. Yang ketahuan: Kena Dech!