Sabtu, 31 Oktober 2009

Kabar Gembira

Setengah tahun terakhir, saya mencoba medan baru. Kalau biasanya berkutat dengan angka-angka, saya pikir sebagai guru matematika hal itu sudah biasa. Malah2 kadang merasa jadi guru bodoh. Lha wong ketemu soal kelas berat, nggak ketemu jawabannya. Kalaupun ketemu, enggak pede. Bener enggak jawaban saya itu. kalau begini, jadinya mikir. Guru kok kalau buat soal sulit-sulit. Kalau muridnya enggak bisa jawab, gurunya merasa paling pinter. Kalau muridnya bisa jawab, gurunya malah curiga. Dari mana anak-anak itu bisa ngerjakan. Tapi yang namanya guru kadang sukanya menang sendiri.
Nah dari pada bergulat dengan angka, mending pindah haluan. Latihan nulis. Nulis apa saja. Dulu kalau ada ide. paling banter nyorat-nyoret di lembaran kertas. Tapi ya itu, meski tulisan itu saya anggap baik, karena nggak terbiasa ngarsip, tulisan terbuang. Nah, kalau sekarang punya blog, begitu mau nulis, ya nulis saja di blog atau di simpan di file2 tulisan iseng. Kalau pantas di upload, dikirim ke mass media atau diikutkan lomba.
Dari beberapa kali ngintip di mbah google, ternyata begitu banyak ajang adu kreatifitas tulis menulis. Dari yang ngepop sampai KTI yang jlimet penuh aturan Tapi yaa itu tadi. Kalau kita tidak perah mencoba, kapan kita mulai?
Satu persatu even lomba saya coba. Dasar guru matematika, membuat kalimat saja susahnya minta ampun. Maupunya to the point. Belum lagi kalau ikut lomba KTI. Banyak salahnya dari benarnya, itu menurut kaidah penulisan KTI.
Makanya wajar saja, dari beberapa kali ikut lomba tidak ada yang nyantol. Jangankan juara, masuk final saja belum.
Masih untung beberapa tulisan mejeng di koran dan majalah. Rasanya semangat menulis ini masih menyala. Meski belum membara. Lumayanlah, kata anak2 gurunya jadi dikenal. Malah kadang dibilang, narsis. Dasar anak2. Unjuk kreatifitas kok dibilang narsis.
Nah, hari ini ada kabar gembira buat saya. Ada sepucuk surat dai pak Pos. Bahka KTI saya lolos seleksi. KTI tentang karya kreasi dan inovasi media pembelajaran bagi guru SMP. Nanti tanggal 9 sd 13 November ke Bogor. BABAK FINAL!!
Soal kalah menang itu urusan nanti. Yang penting berusaha. Alloh pasti meberikan jalan terbaik buat umatnya.
Guru ndeso ke Bogor tentunya sudah punya nilai tersendiri. Tapi buat apa kalau menghabiskan energi kalau tidak berprestasi. Jangan asal ke Bogor sekedar setor SPJ. Tapi membuktikan bahwa guru bisa berkreasi meski belum ikut sertifikasi. Tidak perlu dengan label guru profesional, untuk menjadi guru mencipta karya fenomenal. Tak harus membuat karya fenomenal hanya untuk tunjukkan diri. Berkarya dan berkarya tanpa berharap nantinya akan berbuah apa, itu lebih baik. Demi masa depan pendidikan yang lebih cerah.

Kamis, 29 Oktober 2009

PEMUDA ITU TIDAK TUA

Apa batasan seorang pemuda? Umur atau status perkawinan? Umur 20 th, 30 th, 50 th atau mereka2 yang belum nikah? Di republik ini yang namanya pemuda tergantung kepentingan. Kalau buat urusan belajar dan kerja bhakti, kata2 pemuda dikaitkan dengan mereka2 yang berumur sepantaran anak sekolah dan kuliah. Ya kira2 di bawah 30-an. Tapi begitu terkait dengan perpolitikan dan kedudukan, yang namannya pemuda tergantung dari jiwa dan kedudukan seseorang yang duduk dalam keorganisasian yang katanya berupa organisasi kepemudaan. Meski dalam organisasi itu yang duduk para tetua. Tetua yang sudah beristri dan beranak banyak tapi merasa dirinya masih seorang pemuda karena memang berjiwa muda.
Jika batasan pemuda dikaitkan dengan masa belajar, bagi mereka yang masih status mahasiswa di level kuliah strata berapapun, maka di muka bumi pemuda akan dipenuhi orang2 yang sudah beruban, orang2 botak, orang2 ompong, orang2 yang jalannnya sudah tertatih-tatih. Dan akhirnya pengertian pemuda jadi rancu? Akankah status pemuda hanya sebatas kepentingan?
Di saat sebuah negeri dijajah, diintervensi, didholimi penguasa dan berbagai bentuk penyelewengan, para pemuda dengan berbagai bendera bersatu padu menyatukan tekat. Berikrar mengusir penjajah, berperang memepertahankan negeri, bergerak merobohkan tirani, berdemontrasi menegakkan hak asasi.
Tapi tatkala perjuangan para pemuda berhasil, sering mereka dtinggalkan. Tidak mendapat jatah kursi. Sebagian pemuda unjuk muka,cari muka. Mendapat kedudukan, sementara yang lain ditinggalkan. Para pemuda yang berangsur jadi tua itu masih merasa mewakili para pemuda, disaat usia tak mampu menipu ujudnya. Semangat yang di usung bukan lagi jiwa pemuda.
Pengorbanan pemuda kadang sekedar dihargai dengan gelar dan status kedudukan. Perjuangan Pemuda tidak seharusnya berhenti lantaran diberi penghargaan dan kedudukan. Pemuda boleh berganti status karena umur tak mungkin kompromi. Tapi semangat perjuangan pemuda tak boleh berhenti hanya sampai di sini.
81 tahun sudah Janji dikrarkan. Undang-undang kepemudaan baru saja disahkan. Umur pemuda dalam negara sudah ditetapkan. Akankah organisasi2 kepemudaan yang kepengurusannya dulu dipegang orang2 berumur masih eksis dalam pembangunan?
Tatkala organisasi kepemudaan dulu jadi pijakan. Membentuk link menggapai kekuasaan. Kini pemuda dipacu untuk berkembang. Tak perlu lihat kanan kiri cari kesempatan. Raih cita dengan semangat dan kemampuan sendiri. Tuk raih sukses di kemudian hari.

Rabu, 28 Oktober 2009

HARI LISTRIK NASIONAL

PLN berultah lagi. 27 Oktober 2009 kelistrikan nasional genap berusia 64 tahun. Kado apa yang tepat buat perusahaan sebesar PLN. Kiranya bukan rakyat yang pantas memberi hadiah. PLN lah yang sepantasnya memberi kado ulang tahun buat seluruh negeri.
PLN yang sering dikabarkan belum memberikan pelayanan optimal, mulai seringnya pemadaman bergilir dan penyambungan listrik baru yang masih tersendat akibat kurangnya kemampuan daya listrik, sudah saatnya memberi pelayanan terbaik bagi rakyat. Proyek listrik 10.000 MW dan proyek lain diharapkan mampu memenuhi stok listrik nasional.
Program hemat listrik yang jadi semboyan PLN agar masyarakat bertindak hemat dalam kehidupan juga perlu mendapat apresisiasi dari warga. Sebaliknya PLN juga diharapkan berhemat pula, agar PLN tidak dikabarkan merugi dan menyedot Subsidi yang besar dari APBN.
Keberadaan listrik juga masih sangat dipengaruhi perilkau masyarakat yang sering juga ada yang nakal. pencurian daya dan pembayaran tagihan listrik adalah penyakit utama bagi PLN. Jika pemakaian dan pemasangan jaringan listrik benar, kebakaran akibat konsleting listrik bukan lagi menjadi alasan utama dalam peristiwa kebakaran2.
Penyakit bisa disembuhkan jika kinerja dalam PLN maksimal. PLN bisa bekerja optimal jika masyarakat turut mengawasi kinerja PLN.
PLN untung, listrik rakyat tetetp tersambung. Tidak ada lagi hari byar pet nasional.

Senin, 26 Oktober 2009

NILAI MIDSEMESTER

Nilai mid semester siswa 7A, 7B dan 9F dapat di download di bawah ini. Pengumumuman terpamapang sampai tanggal 31 Okttober 2009.

download nilai mid 7AB

download nilai mid 9F

Minggu, 25 Oktober 2009

PTK BUKAN PETAKA

Persyaratan apa yang paling berat ketika guru mengikuti sertifikasi atau mengajukan kenaikan pangkat IV B? Yaa, salah satu persyaratan terberat adalah membuat karya tulis ilmiah Penelitian Tindakan kelas (PTK). Kalau waktu yang disediakan untuk mengumpulkan karya tulis ilmiah PTK hanya satu atau dua minggu, apa yang akan ditempuh? Copy paste, ”menjahitkan” atau beli PTK ”bulit up”. Boleh jadi jalan pintas akan ditempuh. Begitu kira-kira jalan pikiran paling praktis. Padahal masih ada jalan keluar elegan yang baik.
PTK janganlah dianggap guru sebagai petaka. PTK tidak lebih dari catatan harian guru dalam pembelajaran sehari-hari. Tanpa disadari guru yang mengajar dengan persiapan baik, menggunakan jurnal mengajar untuk mencatat hal-hal yang berkaitan dengan kemajuan ataupun kegagalan dalam pembelajaran telah mendokumentasikan sebagian instrumen untuk menyusun laporan PTK. Pengalaman yang dituangkan dalam jurnal kelas laksana diary guru untuk menggambarkan tindakan riil dalam mencari solusi memajukan pembelajaran
Apa yang ditakutkan guru untuk membuat PTK tidak beralasan sama sekali. Yang diperlukan hanya kemauan untuk menulis, menuangkan buah pikiran dari kenyataan yang dihadapi di kelas dan melengkapi instrumen. Kurangnya referensi pendukung sering membuat tidak ”pede” dalam menulis dari apa yang diyakini guru itu benar sesuai dengan tindakan nyata yang telah dilakukan yang sebenarnya telah terbuki memberikan nilai tambah bagi kemajuan pembelajaran. Pembelajaran inovatif guru yang mungkin belum pernah dilakukan orang lain menjadikan guru tidak yakin dengan apa yang ditulisnya. Akibatnya karya yang dikerjakan tersebut tidak terdokumentasi sebagai suatu tindakan inovatif. Menjadi karya tanpa berkas laporan meski hasilnya bermakna. Jika teori pustaka yang langsung berkaitan dengan inovasi belum ada, guru hanya memerlukan teori pendukung yang secara tidak langsung berkaitan dengan apa yang telah dilakukan.
Kelemahan lain dalam pembuatan PTK adalah ketakutan untuk berbuat. Takut berbuat kalau apa yang akan dikerjakan salah. Padahal lebih baik salah karena telah berbuat, daripada tidak pernah salah karena tidak berbuat. Kesalahan-kesalahan dalam pembelajaran menjadikan PTK lebih berwarna dengan diskusi ilmiahnya yang diperbaiki melalui siklus-siklusnya.
Jika persyaratan pendukung PTK telah lengkap guru tinggal meluangkan waktu untuk menulis. Menuangkan buah pikiran dalam bentuk tulisan ternyata bukan barang mudah. Untuk memulainya perlu ”mood” tersendiri. Cara termudah adalah menulis sesuai apa yang ada dalam angan-angan tanpa mempedulikan terlebih dahulu kaidah bahasa yang benar. Setelah menjadi kalimat barulah ditata sesuai tata bahasa dan tata penulisan yang benar. Anggap saja ketika menulis seperti kalau orang bicara. Ide yang mengalir dalam pikiran ditulis apa adanya. Guru dengan enjoy menulis sesuai hati nurani.
Waktu tidak dapat diputar balik. Banyaknya budaya copy paste ataupun jual beli PTK adalah dampak tidak dapat memanfaatkan waktu dengan baik di kala waktu luang. Sebuah petuah mengingatkan untuk memanfaatkan waktu luang sebelum waktu repot itu datang. Bagi yang belum membuat PTK inilah saatnya mulai menulis. Jangan menulis hanya karena kewajiban, tapi menulislah karena suatu kebutuhan. Membuat laporan PTK bukan hal sulit. Kesulitan terjadi karena sebelum melangkah sudah merasa berat, atau malah mempersulit diri sendiri. Jika ada kemauan pasti ada jalan. Kalau membuat PTK bisa dipermudah kenapa dipersulit? PTK, siapa takut?





Jumat, 23 Oktober 2009

PELANTIKAN KABINET INDONESIA BERSATU II

Wajah2 berseri pamerkan gigi.Pakai jas berdasi, berkebaya dengan sepatu berhak tinggi. Itulah gambaran orang2 pilihan pak SBY yang duduk di kabinet sekarang. Sumpah dan janji telah diikrarkan. Anti korupsi jadi ikatan. 100 hari jadi pedoman. Tugas dan tanggung jawab terbentang di depan. Serah terima jabatan mentri pun langsung dilakukan. Jum'at 23 Oktober mulai kantoran. Kita akan lihat, mobil apa yang jadi tunggangan. Mobil baru atau mobil lusuran. Cocokkah antara janji dan kenyataan. Hidup sederhana jauh dari kememahan. Utama rakyat banyak dari pada pribadi atau golongan.
Foto bersama tunjukkan hubungan mesra. Foto sendiri, berpasangan atau dengan keluarga. Jadi menu pokok para jurnalis dan kuli tinta. Buat menu utama dan bahan berita.
Beberapa aktifitas para mentri dalam beberapa hari jadi bidikan. Bak paparazi mengejar selebriti buat liputan. Orang awam tinggal menerima suguhan. Berita2 miring, kegiatan harian, atau baru sekedar program-program.
Rakyat berharap banyak ada sang mentri. Membuat program yang menyentuh hati. Turunkan harga sembako dan stabilkan ekonomi. Meski harga minyak naik, BBM jangan dinaikkan lagi. Konversi minyak tanah dengan elpiji hampir tuntas. Kenapa sekarang tabung2 3 kg juga ludas. Kehabisan stok atau disembunyikan orang2 culas. Kalau tidak segera, orang bisa bertindak bablas.
Kabinet memang baru dilantik. Mungkin 1 atau 2 hari masih sibuk menerima ucapan selamat dan menerima tamu. Tapi mulai minggu depan rakyat sudah menunggu. Kalau mentri2 tidak berhasil menemban amanah, reshafel kabinet sudah menunggu.
SELAMAT MENJALANKAN TUGAS KABINET INDONESIA BERSATU II.






TAK SEMULUK NAMANYA

Begitu cabinet diumumkan, ada satu nama yang sebelumnya tidak terekspos ke public muncul dalam deretan kabinet. Siapa sangka nama Endang Rahayu yang bukan pejabat tinggi dan berasal dari kalangan birokrat di dalam departemen kesehatan sendiri akan duduk sebagai menteri kesehatan? Mengapa Nila Muluk yang sebelumnya kelihatan pe-de dan menyatakan siap jadi mentri akhirnya terpental dari bursa cabinet Indonesia Bersatu II.
Lagi-lagi, pengangkatan mentri adalah hak prerogratif presiden. Apapun latar belakang calon mentri dan statusnya sekarang. Mereka berhak diangkat jadi presiden. Mungkin hanya orang2 yang syirik saja yang menentang pengangkatan Endang Rahayu sebagai mentri kesehatan.
Berbagai rumor yang beredar di kalangan masyarakat adalah hiasan perpolitikan. Presiden tentu sudah mempertimbangkan masak2 dengan orang yang dipilihnya. Tidak mungkin presiden memilih sebarangan orang.
Nila Muluk boleh pe-de, boleh pula menyesal. Kenapa tidak jadi duduk jadi mentri. Benarkah alasan kesehatan jadi factor penghalang? Atau ada factor lain, semisal dengan kedudukan suaminya.
Semua kembali pada sudut pandang orang. Nama adalah pembawa doa. Meski Nina Muluk mempunyai cita2 semuluk namanya, jabatan menteri bukan cita2 Nila Muluk. Nila Muluk seorang dokter, ia tak akan stress, meski kabar yang beredar ia tak lolos tes kesehatan karena stress. Apa daya, Tuhan memberikan pilihan lain (yang terbaik) bagi makhluknya. Hak prerogative Tuhan.
Siapa yang akan menolak dengan perintah Tuhan?





Kamis, 22 Oktober 2009

KABINET BALAS BUDI

Ingin aman dan lancar dalam menjalankan tugas? Apa yang akan anda lakukan. Menyewa tenaga keamanan yang banyak, apa membangun benteng pertahanan yang kuat? Berapapun tenaga keamaan disiagakan, sekuat apapun benteng dan persenjataan yang dibangun. Semuanya bisa jebol. Kenapa bisa terjadi. Karena yang menjebol dari pihak dalam sendiri.
Biasa kan, dalam sebuah komunitas ada pihak yang ingin maju jadi pemimpin. Begitu ada yang terpilih, yang tidak terpilih sering tak mau diajak berjalan seiring sejalan. Dan langkah yang banyak ditempuh adalah menciptakan suasana yang tidak mendukung jalannya kebijakan pemimpin yang terpilih.
Salah satu upaya elegan agar para pesaing tidak menggangu mereka2 yang kecewa adalah dengan merengkuh mereka ke dalam system. Jika ini yang dilakukan, dijamin. Jalannya program lebih lancar dan aman. Apakah hal ini bernilai positif? Satu sisi, iya. Tapi di sisi lain hal ini tidak menciptakan system cek and balanc yang baik.
Belum lagi dalam system yang dirancang sebelumnnya sudah mendudukkan para operator system yang kadang tidak pas dengan bidang keahliannya. Para operator duduk hanya karena jasa2 perjuangan dan rasa kasihan. Kasihan tidak dipakai di tempat lain, yang kalau tidak direkut juga bisa menjadi batu sandungan. Demam post power syndrome.
Perekutan pihak2 yang berseberangan, bagaikan memasang bom waktu. Bekerja tidak sesuai harapan tidak menyukseskan program. Diganti, malah menimbulkan masalah. Bagaimana kalau di tengah jalan mereka yang sebenarnya mempunyai idiologi berbeda menggunting kertas dalam lipatan, menelikung dan menghancurkan secara perlahan dari dalam, bagai api dalam sekam.
Lebih baik roda kehidupan berlangsung seimbang. Ada yang kalah dan yang menang. Yang menang biarlah menjalankan programnya tanpa merasa dirinya paling jagoan. Tak perlu memandang pesaing sebagai ancaman. Tak perlu merekut agar kebijakannya aman dari rongrongan. Yang kalah harus legowo. Tak perlu ngresulo meski tak di ajak dalam rembugan. Tak perlu mengganggu kalau memang program pemenang sebenarnya bermutu.
Kabinet bukan kumpulan orang2 berjasa. Bukan kumpulan orang2 pensiunan atau orang terbuang. Bukan pula mengumpulkan lawan agar jatuh dalam pelukan.
Kabinet memang tak lepas dari politik. Ada kepentingan yang tak bisa diusik. Rakyat hanya bisa berbisik. Mengharap yang duduk bukan orang yang suka berisik. Moga cabinet bikin rakyat makin asyik.





HARI CUCI TANGAN

Cuci tangan kok ya diperingati jadi hari jadi oleh umat sedunia. Mungkin ini jadi penyebab, mengapa korupsi menjamur dan mendidik orang tidak tanggung jawab. Tidak diperingati saja sudah banyak orang yang jadi pencuri, koruptor dan pengkianat. Apalagi jadi hari besar sedunia. Bisa2 para penganut faham cuci tangan pada hari jadinya kompak, berjamaah tidak melaksanakan tugasnya. Tidak mau bekerja dan menanggung dampak negatifnya. Karena sedang memperingati hari cuci tangan. Kalau perlu hari ini 15 Oktober 2009 libur total. Ini jika hari cuci tangan sedunia di maknai sebagai hari lari dari tanggung jawab. Dan makna seperti ini tentu tidak benar.
Hari cuci tangan adalah bentuk kesadaran umat manusia akan pentingnya kesehatan. Betapa kegiatan sekecil cuci tangan bisa berdampak terhadap keberlangsungan hidup dan kesejahteraan manusia. Orang tak akan membayangkan dampak negative lebih besar efek tidak mau cuci tangan. Dan berangapan, bahw cuci tangan paling banter Cuma membawa benih cacing ke perut manusia.
Yang namanya cacing diperut, mulai cacing kremi sampai cacing tambang jika dibiarkan mengendap di tubuh manusia tanpa disadari oleh sebagaian besar umat manusia bisa menimbulkan kerugian yang amat besar. Zat zat yang diperlukan tubuh disedot cacing. Dampaknya orang yang lemah dan malas bekerja. Orang jadi tidak produktif. Nilai financial yang luput dari perhitungan kebanyakan orang. Belum kerugian efek yang lain. Itu baru kerugian yang disebabkan cacing yang terbawa tangan dan masuk ke perut. Belum penyakit2 lain yang terbawa tangan yang tidak cuci tangan, yang bisa saja klasifikasi penyakitnya lebih berat.
Kerugian-kerugian bernilai besar berawal dari menyepelekan hal-hal kecil. Untuk itu apapun upaya perbaikan ke arah lebih baik perlu segera dimulai dan dibudayakan. Mulai dari yang kecil dan mudah, mulai dari diri sendiri, dari sekarang.





KORUPSI AYAT

Draf UU yang sudah disahkan, begitu mau ditandatangani Pesiden dan dicek setneg diketahui ada satu ayat yang hilang.
Sekretariat DPR membantah hilangnya ayat itu ada kesengajaann. Itu hanya kesalahan teknis pihak sekretariat DPR. Wajar, ada kesalahan.. mungkin yang ngetik ngantuk, kena del.
Lho…lho UU untuk kepentingan rakyat kok bisa salah hanya karena salah ketik. Padahal kalau ayat yang hilang itu dibiarkan ada pihak yang diuntungkan. Pihak produsen rokok bisa bernafas lega, andai ayat yang hilang itu benar2 terhapus. Ayat yang melindungi masyarakat banyak dari dampak buruk rokok. Diharamkannya rokok, pelarangan merokok di tempat umum saja masih belum membuahkan hasil yang diharapkan. Bagaimana kalau aturan2 yang mencegah efek negative dan perlindungan bagi masyarakat dari rokok tidak diatur? Adakah udang dibalik batu?
Orang paling hanya meraba2, mengapa ayat dalam draf RUU itu bisa hilang. Untung saja ini segera diketahui. Pihak Setneg begitu memeriksa dan mengetahui ada kesalahan, mungkin langsung melantunkan lagu: Ketahuan.
Satu lagi peringatan bagi banyak pihak. Janganlah bermain-main dengan kepentingan rakyat. Kalau ayat dalam RUU saja sudah dikorupsi, bisa jadi dalam pembahasannya dulu dan penerapannnya nanti tidak lepas KKN.
Jangan2, masih ada ayat2 lain dalam UU yang dulunya disahkan ayatnya juga tercecer di ruang siding.
Dan kalau ketahuan, senjata pamungkas dari pihak yang disalahkan adalah mohon maaf. Manusia itu tempat salah dan lupa. Ayat –ayat ciptaan manusia tidak seperti ayat-ayat Tuhan. Yang terpelihara hingga akhir zaman. Ayat-ayat buatan manusia kadang seperti ayat pesanaan. Ada tarik ulur kepentingan. Kepentingan siapa?





Selasa, 20 Oktober 2009

TUGAS MATEMATIKA 9F, 7a dan 7b

bUAT ANAK2 9F, 7A dan 7B. Ada tugas!! Silakan download soal di bawah ini. Kerjakan di buku tugas. Tugas dikumpulkan di Ruang kurikulum atau di R koperasi pada Rabu, 21 Oktober 2009. Bagi yang sudah download, tolong diprint dan disampaikan ke seluruh anak-anak 9F.

download tugas 7AB

download tugas 9F

PRIBADI UNGGUL

Apakah anda termasuk manusia unggul? Seberapa sukseskan anda? Apa yang hendak anda lakukan dengan keunggulan anda? Modal apa yang hendak anda pakai untuk meraih sukses? Untuk apa keunggulan pribadi anda?
Berikut beberapa parameter untuk mengukur, apakah anda termasuk pribadi unggul.
1. Berpikir kreatif dan inovatif
2. Berani mengambil keputusan
3. Mampu mengatasi masalah
4. Mampu menunjukkan prestasi, loyalitas dan tidak tercela
Untuk menjadi manusia unggul seperti di atas ada beberapa kunci. Yaitu disiplin dan etika. Manusia-manusia unggul diperlukan untuk menjadi pemimpin. Banyak manusia memenuhi criteria di atas, tetapi gagal dalam kehidupan. Kadang manusia2 unggul yang gagal itu menjadi orang yang benar tapi berada di tempat dan waktu yang salah. Meski ini lebih baik. Dari pada menjadi orang salah tetapi memperoleh keberuntungan, karena berada di tempat yang benar pada waktu yang tepat.
Hanya saja, kalau ini yang terjadi, maka kehancuran tinggal menunggu waktu.
Oleh karena itu diperlukan sosok manusia2 handal untuk memimpin bangsa ini. Kita memerlukan orang2 pinter, bener dan pener. Tidak sekedar menjadikan pemimpin hanya karena pandum. Pemimpin terbentuk bukan warisan dan bukan arisan. Tapi pemimpin terbentuk dengan proses. Waktu dan sejarah akan menjadi saksi, seberapa pantaskah seseorang itu jadi pemimpin? Seberapa sukseskah ia menjadi pemimpin.
Keberhasilan seorang pemimpin bukan hanya dilihat dari keberhasilan meraih prestasi, kejayaan dan keberhasilan. Seorang pemimpin berhasil jika ia mampu melahirkan pemimpin yang amanah.





SUMPAH PRESIDEN

Apa arti sumpah bagi seseorang? Sumpah jabatan,sumpah serapah samapai sumpah pocong hanyalah kumpulan istilah sumpah. Sumpah yang dipersaksikan dihadapan sang kholiq adalah ikatan suci antara manusia dengan penciptanya.
Kita sudah sering mendengar,melihat, dan bahkan mengucapkan sendiri sumpah. Ketika sumpah itu disaksikan di hadapan manusia yang menyaksikannya, kata-kata sumpah ibarat sebuah protokol yang begitu menakutkan, jikasaja pengucap sumpah itu mengingkari hal2 yang diucapkannya.
Bagaimana dalam sumpah sering diperdengarkan, barang siapa yang mengingkari sumpah maka terhalang baginya untuk masuk pintu surga. Orang2 yang disumpah bagaikan orang suci yang sudah terrbebas dari lumuran dosa dan siap mengabdikan dirinya dengan segenap jiwa dan raganya.
Tapi begitu sumpah itu usia diucapkan, dan sang pengucap sumpah menjalankan tugas, kata2 sumpah ibarat kenangan manis yang dibungkus rapat.Tak ada lagi rasa takut dengan ancaman Tuhan. Dan kekhilafan pun menjadi alasan bagi mereka yang akhirnya tertangkaptangan melanggar sumpah jabatannya.
Semoga di tanggal20 Oktober 2009 ini pak SBY yang akan disumpah sebagai presiden RI 2009-2014 dapat menjalankan amanahnya.
SELAMAT MENUNAIKAN AMANAH PAK SBY. BERSAMA KITA BISA. BERSAMA-SAMA JANGANLAH MENJADI LANDASAN UNTUK BERBUAT KESALAHAN. KESALAHAN BERSAMA JANGAN PULA MENJADI LEGALITAS DARI PELANGGARAN.





RED CARPET SANG NOMINATOR

Berjalan memasuki rumah di Cikeas. Duduk antri menunggu. Masuk ruang diwawancarai. Keluar ruang disongsong mimbar. Berkomentar seputar hasil wawancara. Itulah ceremonial seragam yang terjadi beberapa hari ini di seputar kediaman SBY.
Kabarnya, mereka adalah calon menteri yang diseleksi pak SBY untuk menjalani uji kepatutan dan kelayakan.
Adakah mereka yang diuji itu tidak lulus? Apakah pemanggilan dan acara2 protokoler itu sekedar penasbihan dan show bagi mereka yang akan menduduki kursi kabinet?
Melihat acara di TV seputar pemanggilan calon mentri itu saya teringat dengan prosesi penganugrahan penghargaan. Mulai piala citra, hingga oscar. Para calon dinominasikan, dinilai, diberi piala dan berkomentar di atas pangggung.
Tapi bedanya kalau penerima penghargaan berjalan di ats karpet merah dan langsung jelas jenis/kategori piala yang diterimanya. Untuk prosesi fit and propertes ini, orang awam hanya bisa meraba-raba. Di Pos mana para nominator/calon jadi itu akan duduk.
Sekeluar dari wawancara, mereka rata-rata menyampaikan topik utama yang dibahas dengan pak SBY. Topik itu dikait-kaitkan dengan posisi yang akan dduduki. Padahal yang namanya wawancara seleksi, salah satunya mengetes kemampuan mereka dengan pos yang akan diduduki. Kalau saja materi utama tes tidak dijawab dengan baik, dan sang calon dipandang tidak cocok dengan rencana jatah kursi kabinet. Bisa saja sang calon tidak menduduki mentri sesuai dengan topik utama wawancara. Atau bisa jadi tidak jadi mentri. Tapi ya yang namanya politik, kayaknya para calon menteri sudah ge-er ang pe-de, bahwa mereka pasti jadi. Dan menduduki kursi sesuai dengan topik utama wawancara.
Kalau begitu buat apa ya diseleksi menjelang pelantikan dan penyusunan kabinet? Tidak jauh hari? Agar calon menteri yang dipilih benar2 kredible dan dapat diterima masyarakat dan pasar. Tidak sekedar layaknya para bintang yang berjalan di atas karpet merah.





Rabu, 14 Oktober 2009

7 TAHUN BOM BALI

Angka 7 kini jadi angka favorit. Entah siapa yang mempopulerkannya. Apa David Beckam, CR 7, Raul Gonzales, Luis Figo? Angka 7 mungkin jadi nomor keberuntungan. Makanya di ulang tahun ke 7 bom Bali, moga angka 7 juga jadi nomor keberuntungan.
Setelah Nordin M Top, disusul M Sahris dan Saefudin Zuhri tewas. Rasanya korban Bom Bali sudh merasa terhibur. Kematian tokoh2 teroris ini laksana kado istimewa. Suasa di Zero Ground BB tak lagi seramai dulu. Sudah cukup senang tau mereka malah lebih kuatir. Jangan2 disaat merayakan, di Bom lagi. Bom Balas dendam bagi rekan2 mereka yang tewas di ujung senapan.
Bom Bali laksana titik nadir dalam sejarah keamananan nasional. Begitu Bom Bali meledak, Idonesia laksana negeri angker. Sarang teroris.
Tapi sejak mulai Dr Azhari dilumpuhkan, satu persatu antek2 teroris berguguran.
Semoga dengan tewasnya mereka kita tak lagi dihantaui perasaan takut akan adanya bom lagi. Cukup sudah bom2 itu meletus. Terlalu banyak korban dan kerugian yang harus ditanggung.
Tapi teroris bak film serial. Para teroris biasanya mewariskan ideologi yang sulit dihapus. Laptop Nordin bisa dilacak dan dihapus filenya. Tapi penganut2nya mungkin masih bergentayang. Mengintai kelengahan kita semua. Semoga tidak adalgi serial bom Bali III atau bom2 lain.





Senin, 12 Oktober 2009

HARI PERHUBUNGAN NASIONAL

Jalanan macet, banyak kecelakan di darat, laut dan udara. Pungli berkeliaran, calo2 berganatayangan. Jembatan timbang tak lagi berfungsi dengan sebenarnya. Jalan tol terus naik. Sementara jalan2 banyak yang rusak. Tanggung jawab siapa? Departemen perhubungan atau beban masyarakat?
Di hari lahirnya, 11 OKTOBER ini Departemen perhubungan sudah selayaknya melakuaka evaluasi. Berbenah diri dari segala hal yang merugikan masyarakat. tidak hanya sekedar memeperingati.
Berapa banyak korban bergelimpangan di jalan raya? berapa rupiah uang terbuang percuma. Terbuang percuma karena tender2 mungkin saja masih bocor. Jalan2 lekas mengelupas. Jalan tol tak lagi nyaman. kendararaan tak laik jalan masih bebas lalu lalang. uji kir kendaraan bagai arena stempel cat.
Masyarakat umum tak akan menuntut terlalu banyak. Asalkan jalan halua mulus bisa dilalui, tidak ada pungli, dan tidak banyak calo disana-sini.




Minggu, 11 Oktober 2009

NOBEL BUAT MIYABI

Mana yang lebih berhak menerima Nobel Perdamaian? Obama apa Miyabi. Obama dapat nobel karena gagasan2nya yang diangap akan membawa perubahan perdamian dunia dan rencana program perlucutan nuklir. Tapi kalau nanti Obama dapat uang hadiah nobel, apa orang nggak kuatir, uangnya untuk membiayai tentaranya di Irak, Timur tengah, afganistan dan di tempat lain. Yang kadang orang malah banyak kuatirnya. Tentara AS bukan jadi pencipta perdamaian, tetapi mengancam ketenanga.
Bagaiman dengan Miyabi. Konon orang yang sudah melihat aksi Miyabi, hatinya jadi tenag Ketegangan pikiran berubah jadi enjoy. Malah yang tegang ganti bagian organ lain. Orang merasa lebih damai setelah melihat Miyabi. Bukankah ini bukti Miyabi juga menciptakan perdamaian?
Anda pilih yang mana? Kalau saya tidak pilih keduanya. Keduanya tidak membuktikan sebagai pencipta perdamaian dunia. Tapi ya itu tadi kadang orang melihat sesuatu itu hanya sepintas, dengan harapan setinggi langit. Baru kelihatan menbawa angina perubahan sudah dipuja2. Nampaknya orang terbius dengan kata2 “CHANGE”nya Obama. Tim nobel pun berbondong-bondong meilih Obama sebagai peraih nobel.
Bisa jadi ada orang nggak mau kalah dengan OBAMA yang dapat nobel perdamaian. Meski dengan sudut pandang berbeda. Orang itu Miyabi. Miyabi juga dapat nobel, nobel manusia terkutuk. Manusia yang merusak moral banyak orang, meski banyak yang mengemarinya.
Kalau Obama yang baru beberapa bulan dirasa banyak akan membawa perubahan dan harapan. Miyabi kayaknya juga demikian. Walau baru beberapa tahun menekuni profesinya sebagai bintang hot, tapi efeknya sudah meracuni banyak orang. Maka layak kalau Miyabi dapat nobel manusia terkutuk. Mewakili bintang2 panas yang menyuguhkan tontonan perusak moral.
Apa hadiah buat miyabi? Jika peraih Nobel lain mendapat nobel dan sejumlah uang, mungkin juga diarak di negaranya. Miyabi perlu dihadiahi sumpah serapah dan poster hujatan. Apa perlu diarak, atau bahkan ditelanjangi kayak orang yang ketangkap basah melakukan perbuatan tidak senonoh? Jangan, kalo diarak dan ditelanjangi, Miyabi malah suka. Lha wong itu hobinya. Enaknya Miyabi diberi hadiah baju segel. Baju yang super kuat yang kalau sudah dipakai sulit membukanya. Bajunya diberi nomor seri kayak brangkas. Biar tidak sebarang orang bisa membukannya. Dan Miyabi tidak bisa membuka sendiri. Lantas didoakan, biar lekas insaf.






SYARIAT BAGI KECANTIKAN

KETIKA KECANTIKAN MENGALAHKAN SYARIAT

Putri Indonesia 2009 berasal dari Aceh. Hebat apa musibah? Baru kali ini wakil dari NAD ikut pemilihan putri Indonesia tanpa mengenakan jilbab. Jilbab sebagai pertanda seorang muslimah. Syariat bagi kaum perempuan Aceh yang menerapkan syariat Islam bagi warganya. Para pejabat termasuk istri pejabat atau tamu perempuan saja kalau mau ke Aceh harus menyesuaikan diri untuk tampil dengan baju muslimah. Lha ini gadis Aceh asli, karena mau unjuk gigi kecantikan, malah minta melepas baju muslimahnya. Kabarnya untuk mengikuti putrid Indonesia 2009, sang gadis sudah minta ijin untuk tidak mengenakan jilbab. Dan berpose layaknya putri2 lain. Apa syariat itu hanya berlaku lokalan. Berlaku jika seorang perempuan Aceh atau dari luar Aceh hanya ketika berada di Aceh saja. Dengan kata lain Syariat Islam yang ditetapkan pemda Aceh tidak mengikat warganya jika, warga Aceh berada di luar wilayahnya.
Ternyata Syariat bisa ditawar, hanya untuk menunjukkkan kecantikan seorang wanita. Konon kabarnya wanita2 Aceh terkenal kecantikannya. Kalau tubuhnya tertutup, bagaiman para juri bisa melihat paras ayu mereka?
Padahal,sebagai ajang pemilihan putri Indonesia sewajarnya wakil2 propinsi menunjukkkan cirri khas identitasnya. Bukan malah menyeragamkan diri. Dan bukan pula hanya untuk sebagai ajang penjaringan calon wakil Indonesia di Miss Universe ataupun Miss World.
Lha kalau nanti Juara Putri Indonesia dari Aceh ini tampil d Miss universe. Terus tampil dengan baju renang pakai swimswet, model two piace. Apa akan minta ijin lagi dan mendapat fatwa bahwa gadis Aceh boleh pakai swimswet dan memamerkan keelokan tubuh ke seantero dunia.
Sayang, lagi2 kecantikan bisa meluluhkan hati seorang pemimpin termasuk ulama. Hanya untuk sebuah predikat, wanita paling cantik se Indonesia.





Sabtu, 10 Oktober 2009

HARI KESEHATAN JIWA DUNIA

Bangunlah jiwanya
Bangunlah raganya
Untuk Indonesia raya
…….
……
Syair dalam bait lagu Indonesia Raya itu menegaskan. Bahwa jiwalah yang pertama kali harus bangkitkan. Dengan jiwa yang sehat, raga dapat dibangunkan.
Ini berbeda dengan semboyan men sana in corpore sano. Dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang kuat.
Mana yang benar? Jiwa yang harus sehat dulu, apa raganya. Apakah dengan badan yang sehat jiwanya juga kuat? Bukankah banyak bandit dan orang2 yang menggangu ketertiban masyarakat badannya tega2 dan kuat. Mewakili badan yang sehat? Bagaimana dengan jiwanya. Bukankah mereka banyak jiwanya sudah rusak?
Tapi kalau jiwanya kuat, apakah badannya juga kuat2. Bagaimana kalau jiwanya kuat tetapi badannya penyakitan. Bagaimana memanfaatkan jiwa yang baik itu bila badannya tidak mampu berbuat banyak. Kalau badannnya saja tidak meyakinkan. Bagaimana orang mau mempercayainya?
Ini menunjukkan bahwa antara jiwa dan raga merupakan satu kesatuan yang saling mendukung. Bak telur dengan ayam. Mana yang duluan.
Di hari Kesehatan Jiwa Dunia 10 Oktober ini ada baiknya manusia merfleksi diri. Masih sehatkan jiwanya. Kesehatan jiwa yang dapat dideteksi dengan kepekaan diri, kemampuan mengendalikan diri, mengaktuali diri atau pun menempatkan diri di manapun manuisa berada.
Manusia2 yang sehat jiwanya bukan hanya mereka yang tidak tinggal di Rumah Sakit Jiwa. Yang tidak dipasung kakinya atau mereka yang tidak bertelanjang di jalan raya. Masih banyak orang2 yang tidak sehat jiwanya duduk di pucuk pimpinan, di kursi empat bermahkota, memakai lambang kebesaran dan jadi idola banyak orang.
Tetapi mereka2 itu masih banyak yang sakit jiwanya. Memanfaatkan kekuasaan, kedudukan, pengaruhnya untuk kepentingan pribadi. Menutup mata dengan keadaaan sekeliling yang masih merintih. Berfoya2 dengan keberhasilan semu. Menari di atas luka derita.
Mereka2 yang diidolakan banyak orang tak lagi menyuguhkan keteladanan. Membius para fans dengan polah tingkah di luar batas kesopanan.
Jiwa2 hanya pasrah kepada pembawa raga. Raga2 tak bisa berbuat banyak, kalau akal tak mau berbuat dan berbenah ke arah kebaikan. Jiwa2 akan berserah diri kepada nafsu yang tergantung hati dan pikiran.Jiwa-jiwa akan bersemayam dengan tenang didalam raga orang2 yang beriman.






LESSON STUDY : MURID DIBIDIK GURU TERTEMBAK

Tidak banyak negara yang memikirkan pendidikan negara lain. Dan Jepang adalah salah satu di antara negara yang peduli dengan pendidikan negara lain itu. Setelah kalah perang, Jepang sangat intens dengan pendidikan. Hasilnya, bisa kita lihat sendiri. Jepang menjelma menjadi negeri adidaya dalam bidang industri dan ekonomi. Apapun produk Negeri Matahari Terbit itu ditawarkan, pasti banyak yang merespon. Tidak hanya produk otomotif atau pernak-pernik elektronik.
Dalam bidang pendidikan pun pembelajaran di Jepang banyak menjadi rujukan. Saat ini di Indonesia mulai gencar dimasyarakatkan sebuah study pembelajaran, Lesson Study. Lesson Study yang diadopsi dari Jepang ini dikenalkan di Indonesian mulai tahun 2006. Dan mungkin kita akan mengamini. Produk apapun dari Jepang, rata-rata bisa diterima masyarakat Indonesia. Selain sudah terbukti kualitasnya, produk Jepang biasanya canggih, sederhana, efisien dan multi guna.
Apalagi sistem pembelajaran kita menurut banyak pakar masih jauh dari harapan. Upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pembelajaran yang dikemas dalam berbagai bentuk program menunjukkan hasil bervariasi. Inovasi-inovasi pembelajaran telah melahirkan beribu ide pemikiran, dengan berbagai catatan. Meski demikian pemerintah tidak henti-hentinya mencari formula terbaik bagi peningkatan mutu pendidikan.
Saat ini sekolah dan guru menjadi fokus upaya peningkatan mutu pembelajaran melalui berbagai paket kebijakan. Mulai sekolah gratis, BOS, workshop, diklat guru, blockgrand dan sebagainya terutama peningkatan kesejahteraan guru dengan tambahan tunjangan professional. Goal-nya masih menjadi pertanyaan besar. Semua bentuk paket tersebut membutuhkan biaya tidak sedikit. Berdasar analisis para pakar pendidikan, mutu pendidikan masih belum jauh beranjak dari keadaan sebelumnya. Bahkan guru semakin disibukkan dengan kepentingan dirinya sendiri. Memperbaiki nasib kehidupannya sendiri lewat pemenuhan syarat-syarat sertifikasi untuk memperoleh tambahan tunjangan guru. Pembelajaran di kelas sering diabaikan. Dampaknya jelas, murid terlantar dan pencapaian pendidikan bermutu tersendat di perjalanan.
Padahal peningkatan kualitas pendidikan sangat tergantung dari pembelajaran di kelas. Tidak adakah cara yang lebih elegan agar peningkatan nasib guru tidak mengorbankan anak didik? Jika ada kemauan pasti ada jalan. Salah satu upaya peningkatan kualitas pembelajaran ini dapat dilakukan dengan Lesson Study. Di samping tepat sasaran, lesson studi berbudget kecil tetapi berefek besar.
Lesson study memfokuskan perbaikan pembelajaran guru di kelas yang berhulu dari guru, oleh guru dan untuk guru. Semuanya bermuara pada peningkatan kualitas pendidikan. Meski saat ini Lesson Study baru mulai ditumbuh kembangkan, tetapi melihat hasil yang dicapai di sekolah-sekolah piloting (Jawa Timur di Pasuruan), hal ini sudah menunjukkan bahwa Lesson Study cukup menjanjikan.
Apalagi pemerintah Jepang melalui JICA (Japan International Cooperation Agency) sudah memberikan sumbang sihnya bagi pelaksanaan Lesson Study di Indonesia. Uluran tangan ini bagai hujan di musim kemarau. Bak gayung bersambut, harapan peningkatan mutu pendidikan mendapat perhatian, meski itu dari negara lain. Kita tidak perlu suu’dzon, ada apa di balik ini? Apakah bantuan-bantuan ini akan seperti IGGI di masa lampau? Kita berharap tidak akan seperti itu. Kualitas pendidikan Jepang terbukti melahirkan generasi-generasi handal yang mampu membuat Jepang negara adidaya di bidang ekonomi, patut dicontoh sistem pendidikannya.
Seringkali para pakar pendidikan Jepang, membandingkan pembelajaran Indonesia dan Jepang. Mulai cara guru mengajar, bagaimana anak belajar, media yang digunakan, hingga kebijakan pendidikan. Seolah membandingkan antara bumi dan langit. Ternyata pendidikan di Jepang tidak melulu menggunakan media canggih dalam pembelajarannya.

PLAN DAN GUDEL
Kegiatan Lesson Study terpola dengan plan-do-see. Pola ini mengantar guru untuk memperbaiki pembelajarannya tanpa memposisikan guru sebagai subyek kelinci percobaan. Diawali perencanaan (plan), guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang dapat dibuat sendiri atau secara bersama-sama sebagai desain pembelajarannya nanti. Dengan demikian desain pembelajaran yang dibuat sudah menskenariokan apa yang dibutuhkan dan yang akan dilakukan di dalam kelas.
Andaikan pembelajaran di kelas seperti sinetron, adegan akan lancar dan menjadi tontonan bahkan tuntunan manarik jika penulis skrip mampu menghadirkan skenario yang bisa menggugah perasaan penontonnya. Dalam hal ini guru bersama rekan sejawat dapat berkolaborasi mempersiapkan RPP sebaik mungkin. Mulai detail kegiatan di kelas hingga property yang diperlukan selama open class.
Layaknya model pembelajaran yang sering diterapkan guru kepada siswanya. Antar guru juga perlu melakukan pembelajaran kooperatif atupun kolaboratif. Hal ini tidak saja memudahkan kerja guru, tetapi perencanaan yang disusun menjadi lebih berwarna dengan masukan-masukan guru. Di samping itu, jika dalam plan terdapat muatan-muatan yang memerlukan media/materi ekstra, guru lain dapat membantu menyiapkannya. Hal ini berdampak positif bagi guru model dan guru lain yang mungkin akan menjadi observer untuk menemukan kemungkinan permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas nanti. Kolaborasi ataupun kooperatif antar guru juga bisa meminimalkan sekat diantara guru model dan observer. Manfaat lainnya mengeliminasi rasa grogi dengan terjalinnnya komunikasi dan interaksi intens.
Di awal pertemuan ini pula ditetapkan siapa guru yang akan tampil sebagai guru model, alias gudel. Ada sebuah joke. Gudel Indonesia itu bisanya makan, tidur dan menurut apa yang diperintahkan majikannya. Kalau gudel Jepang, tanpa disuruh mampu mengajar dan berkreasi. Mengapa? Karena gudel Indonesia itu anaknya kerbau sedangkan gudel Jepang itu guru model yang telah mengikuti Lesson Study. Tapi untuk do ini, gudel Indonesia adalah guru yang sudah siap mengikuti Lesson Study. Bukan gudel anak kerbau.

LS BUKAN PERTUNJUKAN
Setelah plan matang disusun, pelaksanaan (do) di depan kelas menjadi focus dalam Lesson Study. Perlu menjadi tekanan di sini. Bahwa Lesson study sebagai sebuah studi pembelajaran bukan untuk melihat pembelajaran terbaik di depan kelas. Lesson Study bukan pertunjukan yang dipertontonkan kepada para guru (observer). Sehingga para observer terkagum-kagum kepada pengajar.
Fokus para observer pada siswa, bukan kepada guru. Beberapa hal yang menjadi perhatian para observer ini diantaranya mengamati aktivitas anak. Kapan mereka mulai perhatian terhadap pelajaran, kapan anak-anak mulai bosan, mengapa meraka demikian dan memetik hikmah dari apa yang terjadi selama pembelajaran di dalam kelas tersebut. Dalam pengamatan tersebut observer harus memperhatikan dan mencatat aktivitas siswa secara detail. Termasuk mencari hal-hal yang menjadi masalah pada anak. Permasalahan ini dicatat sebagai bukti nyata yang akan digunakan sebagai alasan dalam kegiatan refleksi.
Meski demikian bukan berarti hanya kekurangan atau kejelekan saja yang dicatat. Hal-hal positif yang terjadi juga perlu diobservasi dan dicatat yang mungkin nantinya sebagai disampaikan sebagai terapi pembelajraan.
JANGAN MENGHAKIMI GUDEL
Tahap akhir open class dalam LS adalah see, berisi refleksi. Refleksi dilakukan segera setelah do dilaksanakan. Jangan menunda refleksi, agar hal-hal yang diperoleh selama do tidak lenyap dari ingatan dan kehilangan momen. Dalam pelaksanaan refleksi ini diperlukan seorang moderator. Moderator menjadi kunci jalannya refleksi. Yang menjadi tekanan dalam see ini, para observer hanya menyampaikan temuan yang diperoleh, berupa catatan catatan kejadian yang dilakukan siswa yang sudah diamati selama open class.
Jadi refleksi bukan ajang pengadilan bagi guru model. Kelihaian moderator mengatur jalannya refleksi dapat menggali informasi sedalam-dalamnya dari temuan yang diperoleh. Selanjutnya temuan itu menjadi umpan balik. Tidak saja bagi guru model, tetapi bagi seluruh observederator tidak perlu menyimpulkan hasil. Apa yang disampaikan selama refleksi menjadi masukan bagi guru model khususnya dan bagi para observer pada umumnya. Refleksi merupakan ajang evaluasi guru model tanpa harus langsung menunjukkan kesalahan guru dalam proses PBM. Evaluasi terhadap aktivitas siswa merupakan awal dari koreksi bagi pengajaran guru.

MURID TERBIDIK GURU TERTEMBAK
Apa yang dilakukan selama Lesson Study ini merupakan awal bagi perbaikan pembelajaran di kelas. Dari pengamatan observer kepada siswa, dapat digali hal-hal positif dan negative untuk perbaikan pembelajaran di kelas pada masa datang. Dengan demikian, guru model sebagai pemeran utama dalam do tidak merasa sebagai obyek kelinci percobaan. Yang dicari-cari kesalahannya. Tetapi guru model hanyalah salah satu unsur yang menjadi sasaran tembak bagi perbaikan pembelajaran. Dengan demikian Lesson Study yang menitik beratkan pengamatan kepada peserta didik sebagai titk bidikannya. Tetapi pada akhirnya, guru menjadi sasaran tembak tidak langsung. Tanpa mereka (guru) merasa ditelanjangi di depan orang banyak. Anda ingin merasakan jadi gudel,silakan terapkan Lesson Study di sekolah anda.









Jumat, 09 Oktober 2009

CEWEK JAGOAN

Sepulang sekolah, saya dapat laporan. Anak saya habis berkelai. Meski dagunya kena cakar, tapi ia bisa membalasnya. Ganti nyakar. Dan lawannya nangis.
Hebat, kata saya. Anak perempuan bisa membuat anak laki-laki nangis. Anak saya menang!!
Beberapa waktu sebelumnya, si kecil juga pernah di goda sama 3 anak laki2. Yang dua anak kelas 3, sang satu teman satu kelasnya. Godaan ala anak MI. Kalau anak cewek lainnya digoda banyak yang nangis, tapi si kecil tida. Ketiga laki2 itu ia datangi dan diinjak2 kakinya. Dan ditantang. Eeeeh ternyata ketiga laki2 itu ketakutan, dan minta maaf.
Bukan itu saja, dulu waktu playgroup masih umur 4 tahun, ia suka membela teman2 ceweknya yang digoda anak2 laki TK. Yang nakal ia balaskan. Si kecil jadi pembela yang lemah.
Mungkin bagi yang baca tulisan ini mengira, anak saya seperti itu salah didik atau ada kelainan. Tidak. Itu memang ddikan ayahnya, yaa saya ini.
Kebanyakan orang tua menyuruh anaknya untuk suka mengalah, terutama kalau dinakali anak lain. Apalagi anak perempuan. Dampaknya jelas, anak yang disuruh demikina, setiap kali ditukari temannya ujung2nya nangis. Dan anak tidak PD.
Dengan pertimbangan itu, saya mendidik anak cewek saya untuk jadi anak pemberani. Siapapun yang nukari, boleh dibalas. Pembalasannya sama dengan perbuatan yang dilakukan lawannya. Kalau memaafkan juga boleh. Dan sesudah membalas segera berbaikan. Dan yang utama, tidak boleh mendahului.
Dengan demikian anak yang mengganggu itu bisa merasakan, bagaimana kalau mendapat perlakuan yang menyakiti orang lain. Penggannggunya biar kapok.
Dampak positifnya bisa dirasakan. Minimal anak saya semakin PD dan sering membela yang lemah. Modal awal bagi perkembangan dan kemajuannya di masa depan. Harapannya, ke depan, seorang anak apalai perempuan, di samping mampu membela diri juga dapat melindungi yang lain. Lumayan kan, punya cewek jagoan.




TEROR SMS GEMPA

Nordin M Top mati bukan berarti teror berhenti. Teror jenis baru. Teror SMS gempa. Setelah Padang diguncang, dan ada analisa dari para pakar masih ada kemungkinnan gempa lebih besar muncul. Ada orang iseng yang memanfaatkan ketakutan masyarakat dengan menyebar SMS, bahwa akan ada gempa. Dengan hari dan waktu yang telah ditentukan.
Seperti kemarin, ada kabar dari teman yang menerima SMS teror gempa, bahwa Ramu malam jam 23.oo akan terjadi gempa.
Kontas saja ia dan tetangganya tidak tidur di rumah semalaman. Ia Tidur di masjid. Kuatir gempa mengubur mereka .
Meski akhirnya gempa itu tidak terbukti.
Kasihan mereka. Semalaman tidak tidur, begitu masuk kerja ngantuk. Terpaksan di tempat kerja tidur.
Inilah akibat ulah usil orang yang tak bertanggung jawab. Menebar teror lewat SMS. Kalau ketahuan penebar teror sms gempa layak dijebloskan penjara. Biar kapok.




Kamis, 08 Oktober 2009

BUKAN NEGERI KUTUKAN

Kalau saja Malin Kundang tidak lahir di Sumbar, mungkin Padang tidak kena gempa. Anadai saja Malin Kundang tidak dikutuk Ibunya, Ia masih mungkin bertobat. Sayang, Malin tidak cepat bertobat, dan berubahlah ia menjadi batu. Batu yang mengandung kutukan. Batu yang menghadap Padang sebagai penyambut selamat datang. Bagaikan lambaikan Malin Kundang menyambut tamu. Tamu tak diundang. Tamu itu bernama gempa. Mungkin itu anggapan beberapa orang, mengapa Padang jadi langganan gempa. Goyangan pelan mengguncang. Bagaikan liukan penari. Menggoyang semua yaang ada di permukaan bumi. Gedung, rumah, dan nyawa berguguran. Laksana Padang kena balasan Malin Kundang. Malin yang dulu dihujat dan dikutuk itu membalasnya dengan amarah. Sekali gertak, bumi merekah. Lapisan2 bumi patah. Saling mendorong dan menerjang. Energi2 dilepaskan. Naik ke permukaan, menghempaskan semua harapan.
Tapi itu hanyalah pemikiran orang yang terlalu sering menghayal. Yang banyak percaya tahayul dari pada menggunakan akal. Orang-orang Padang adalah salah satu contoh bagi banyak orang. Orang2nya pekerja keras, suka merantau tuk tak hanya sekedar cari makan. Mereka terkenal menjunjung tinggi nilai agaman dan kesopanan. Suka menolong dan tinggi toleransi. Mempunyai etos kerja tinggi dan berdedikasi.
Padang memang sedang dicoba. Menguji iman dan taqwa.
Padang meradang bukan karena kutukan. Bukan balas dendam si Malin Kundang.Jangan menuduh jangan berburuk sangka. Mereka yang kena musibah belum tentu karena banyak berbuat dosa. Orang baik kadang dicoba. Orang jahat kadang diberi hidup mulia, meski hanya di dunia.
Padang hancur karena memang bumi sedang bergeliat. Lapisan kulit bumi bergerak menuju titik stabil yang ditata malaikat. Kulit2 yang kadang bertemu, menyapa. Berucap salam, tanpa jabat tangan. Gerakan kulit yang tak akan berhenti sampai kapan. Semua hanya karena perintah Tuhan. Kalau berhenti, itu pertanda akhir jaman.
Bencana gempa bukan kutukan. Semua bisa dikaji dan ditelah. Dengan kajian agama atau ilmiah. Mengharap manusia mengambil hikmah. Adakah yang bisa dipetik dibalik musibah.





ICAL KETUM GOLKAR

Akhirnya Ical tak tertandingi. Mengalahkan Surya Paloh, Hutomo MP dan Yudith. Suara yang diperolehpun cukup meyakinkan. Sementara dua anak muda yang mencoba cari peruntungan tidak memperoleh satu suara pun.
Yang muda kalah dengan yang tua.
Terpilihnya Ical memang sudah diprediksi banyak orang. Bos Bakrie ini dilihat dari berbagai sisi punya keunggulan. Apalagi ini mendekati penyusunan kabinet dan mulai pemerintahan baru periode 2009-2010. Posisi Golkar akan sangat berpengaruh dterhadap kebijakan pemerintahan.
Hanya saja efek Ical itu akan membawa gerbong menuju partai yang kritis atau bahkan balik menjadi partai pengamin kebijakan.
Kedekatan pak Ical dengan pak SBY diperkirakan akan membentuk posisi partai Glkar bukan lagi sebagai partai pengkritisi pemerintahan. Kasus Lapindo yang sampai sekarang masih menjadi PR bagi pemerintahan periode lama, seakan menjadi alasan bagi pak Ical untuk tidak membuat partainya berposisi sebagai partai oposisi. Bagaimanapun juga Lapindo sangat diuntungkan dengan posisi Ical dipemerintahan. Dengan demikian akan lebih save jika pak Ical sebagai ketua umum golkar untuk ikut mensuport pemerintahan mendatang.
Jika ini yang terjadi pemerintahan kedepan akan berjalan lebih mulus. Setelah sebelumnya TK dengan dukungan partai Demokrat didudukkan sebagai ketua MPR.
Semoga Demokrasi tidak hanya soal duduk menduduki ketua. Apapun posisinya rakyat harus menjadi prioritas utama. Bukan hanya sekedar mencari kedudukan.




SOAL KESEBANGUNAN DAN KONKRUEN

Untuk anak-anak kelas 3 SMP yang mau ulangan harian atau mid semster, ada paket soal kesebangunan dan konkruensi. Buat olah raga otak. DOWNLOAD DI SINI




Rabu, 07 Oktober 2009

CICAK JADI DINOSAURUS

NEW TIGA SERANGKAI

Plt KPK sudah dilantik. Mereka menggantikan tiga anggota KPK yang masih dirundung masalah. Tiga orang yang diharapkan mampu membawa KPK sebagai ujung tombak pemberantas Korupsi di tanah air.
Akankah mereka mampu menghadapi berbagai hantaman yang mencoba mengurangi sepak terjang KPK. Kalau menilik track recors tiga punggawa baru ini, secercah harapan agar KPK tidak dianggap cicak, bukan mustahil lagi.
Godokan tim lima yang telah menyaring sekian banyak manusia handal di negeri ini malah diharapkan mampu mengubah cicak menjadi dinosaurus. Agar tidak hanya buaya saja yang takut, tetapi akan banyak orang yang ikut cawe2 melindungi keberadaannya. Agar KPK tetap kekal dan dapat memangsa para predator yang merongrrong dan berpesta pora tatkala, cicak-cicak terdahulu diseret buaya dan dijebloskan ke dalam lubang perangkap buaya.






Selasa, 06 Oktober 2009

SIAP UNAS MATEMATIKA SMP 2010

Bagi kamu2 anak kelas 9 yang mau mempersiapkan UNAS 2010 lebih dini. Ini ada paket sembako murah. Silakan dinikmati. Kalu ada racun (soal yang salah) tolong disingkirkan and beri komentar. Bagi yang mau jawab dan benar akan dikirimi bonus paket soal matematia lain. Jawaban bisa dikirim ke email : hakimath@gmail.com atau dhakim_dolopo@yahoo.co.id

DOWNLOAD DI SINI




MPR KECOLONGAN

Masa iya MPR yang dijaga ketat selagi sidang kecolongan. Ini kenyataan, MPR kali ini benar2 kecolongan. Itu yang mengatakan wakil dari PKS. Apa yang hilang. Berapa nilai rupiahnya. Yang jelas ini kecolongan yang tidak bisa dinilai dengan uang Karena yang hilang bukan dalam bentuk benda tapi hati nurani/suara rakyat Indobnesia.
Kok bisa. Pangkalnya dari pembentukan unsur pimpinan MPR yang diketuai Taufik Kiemas. Pembentukan pimpinan yang dibuat satu paket itu memberi jatah satu kursi wakil ketua MPR dari DPD. Nah ini yang jadi masalah.
DPD yang diharapkan membawa kepentingan nasional non partai ini, ternyata keterwakilannnya tidak mencerminkan aspirasi DPD. Karena sang wakil, pak Farhan itu bacgroundnya orang parpol. Cuma bendera yang dibawa DPD.
Para wakil DPD kuatir jika wakilnya tidak murni orang non partai, keterwakilannya hanya semu belaka.
Lantas enaknya gimana. Pak Farhan disuruh mundur? Kan pilihannya satu paket. Aklamasi lagi. Kalau yang satu disuruh mundur, yang lain juga dong. Apalagi ada parpol yang merasa mulai ditinggalkan sekutu koalisinya. Siapa tahu kalau ada pergantian, dapat limahan kursi. Lumayan kan.
Pak Farhan saja juga sudah jelas menolak mundur. Kan lebih enak jadi wakil. (Lho, enaknya dimana). Dan sebenarnya yang nyalonkan pak Farhan itu siapa. Apa ujug-ujug pak Farhan mengajukan sendiri? Nggak lucu lah yaw.
Kalau begini siapa yang salah? Siapa pula yang rugi. Yang jelas MPR bukan hanya soal keterwakilan belaka. Buat apa ada keterwakilan, jika kepentingan yang disuarakan hanya sebatas kepentingan kecil belaka. Dan janganlah kursi wakil MPR sebatas pembeda gaji pokok, tunjangan dan fasilitas istimewa belaka.






DIRGAHAYU TNI KE 64

Mustahil Negara tanpa tentara. Mustahil tentara tanpa senjata. Mustahil senjata tanpa dana. Bertahun-tahun Indonesia merdeka, kabarnya senjata yang kita punya itu2 saja. Kalaupun ada yang baru, itupun jumlahnya tidak sebanding dengan senjata2 tua yang sudah selayaknya masuk museum. Kalau perlu untuk mempertahankan keberadaannya dilakukan kanibal spare part. Apalagi alat tempur itu sebagaian besar produk luar. Yang kalau kita kena embargo militer, alat2 itu terpaksa nganggur. Itulah susahnya Negara kalau kebanyakan senjata dipasok dari satu dua Negara penghasil alat2 militer.
Belum lagi anggaran militer kita yang konon termasuk Negara yang budget militernya paling kecil. Masih kalah negeri tetangga. Untuk menggodok di DPR saja masih banyak tarik ulur. Mereka kuatir pengadaan alat2 militer tidak bersih dari KKN. Jadinya anggaran yang dialokasikan tidak dapat membeli persenjataan yang dibutuhkan. Kalu begini Negara juga repot.
Mungkin langkah pemerintah beberapa tahun lalu yang melakukan barter pesawat tempur dengan komoditi non migas perlu dilakukan lagi. Inovasi pencarian dana. Kalau terus begini mungkin TNI kita semakin hari seakin ketinggalan. Jadi kita yaa ndak usah kaget kalau banyak kecelakaan yang menimpa TNI kita yang banyak disebabkan kemampuan teknis alat sen jata itu sudah tidak layak dipakai lagi.
Belum yang berhubungan dengan kedaulatan di perbatasan dan pencurian kekayaan laut nusantara. Bagaimana mungkin kapal2 patroli AL bisa memantau, menagka bahkan menangkap pencuri2 ikan, jika dari sisi kecepatan kapal kalah jauh.
Bagaimana mengawasi pulau2 terluar nusantara, jika kapal2 kita kesulitan mengarunginya.
Apakah kita hanya akan mengandalkan semangat perjuangan dan belajar ilmu kebal dengan bersenjatakan keris dan bambu runcing lagi seperti layaknya Si Pitung, Joko Sembung? Kalau Cuma kebal peluru masih mungkin, tapi dibom tentara kita apa yaa kuat? Nggak lucu lah yau, perang di jaman sekarang hanya mengandalkan aji kesaktian. Atau kita lebih baik mencetak tentara2 sekaliber Rambo,
Bagaimanapun juga, di jaman yang serba canggih ini, TNI dituntut semakin professional. Dengan dwi fungsinya TNI diharapkan mampu menjaga kedaulatan Negara dan menciiptakan stabilitas nasional menuju masyarakat yang adil, makmur, berbudaya, bermoral dan berkeTuhanan.
Selamat Ulang tahun TNI ke 64.





Minggu, 04 Oktober 2009

TK JADI KETUA MPR

Gus Dur pernah ngatakan, DPR itu kayak taman kanak-kanak aliaS TK. Sekarang ganti MPR, malah yang TK ketuanya. Cuma bedanya, TK sekarang bukan anak-anak yang suka nangis tapi Taufik Kiemas.
Moga2 saja TK tidak ikut2an seperti yang dikatakan Gus Dur waktu dulu.
Lembaga tertingi Negara pemegang mandat rakyat ini diharapkan benar-benar membawa angin segar bagi kemakmuran rakyat. Bukan menunjukkan bagi2 kekuasan dan menghilangkan rasa persaingan yang ditunjukkan dalam pileg dan pilpres waktu dulu.
Kalau susduk DPR mengatur bahwa ketua DPR milik parpol pemenang pileg, bagaimana jatah ketua MPR. Hak peringkat 2 atau milik koalisi parpol yang beroposisi. Itu yang masyarakat tidak tahu.
Padahan jelas, sejak proses pileg dan pilpres. Antara kubu Demokrat dan PDIP terlihat bersaing dan saling menjatuhkan. Malah antara pak SBY dan b Mega yang sudah lama tersiar tidak akur, sulit menjalin komunikasi. Berjabat tanganpun kelihatan terpaksa. Karena disorot kamera dan dalam suasana ceremonial.
Menjelang pilpres pun PDIP kelihatan mengajak parpol lain main keroyok, mau mengalahkan Demokrat.
Tapi begitu pilpres berakhir dan pak SBY menang. Sementara partai lain yang kalah sebelumnya berniat oposisi, lambat laun gaung perlawanan berkurang.
Yang terjadi para elite politik mulai memainkan kartu AS masing2.
Yang awalnya bergabung berkoalisi dengan democrat mulai menagih janji jatah kursi cabinet. Yang kalah pura2 tidak mau diajak masuk pemerintahan. Mulai jual mahal kalau dipaksa masuk. Koalisi awal yang berniat oposisi mulai pecah.
Tapi itulah politik. Tidak ada yang abadi dalam politik. Politik itu kotor, begitu banyak orang berkata.
Menjelang pelantikan anggota DPR dan MPR pun suara2 yang mengarah jabatan ketua DPR dan MPR jadi menu public. Bagaimana partai Demokrat mulai mendukung TK untuk jadi ketua MPR. Entah bermaksud untuk ngeyem-eyemi, atau sebagai strategi politik agar PDIP tidak terlalau beroposisi terhadap pemerintah. Toh DPR telah dikuasai Demokrat dan koalisinya.
Cuma saya kuatir, pilihan terhadap TK apa tidak jadi boomerang bagi kubu pemerintahan SBY. Dijadikan Pimpinan lembaga tertingi Negara, nanti malah memanfaatkan kedudukannya menggoyang pemerintahan. Toh PDIP dan partai2 lain pesaing dalam pilpres mungkin masih menaruh dendam dengan kekalahannya dalam pileg dan plipres.
Dalam politik, pengkianatan sah-sah saja.
Seperti jaman pemerintahan Gus Dur. Amin Rais dan poros tengah yang awal2 mendorong. Justru di tengah perjalanan menjatuhkannya. Pelajaran berharga dalam dunia perpolitikan.
Semoga peristiwa seperti jaman Gus Dur tidak terjadi lagi.
TK benar2 jadi bapak bangsa yang mementingkan kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia, di atas kepentingan pribadi atau partainya.
Dan kita akan melihat apakah selama TK memimpin MPR ini juga mampu memimpin mbak Mega untuk hadir dan ramah tamah dari lubuk hati paling dalam dengan SBY. Tidak sekedar atas nama istri ketua MPR. Kalau TK tidak mampu memimpin istrinya, bagaimana ia akan memimpin Lembaga tertinggi negara. Sesungguhnya TK itu laki-laki. Dan Laki-laki adalah pemimpin bagi para perempuan.
Taufik Kiemas tidak hanya seorang laki-laki. Tapi ia mampu jadi seorang pria sejati. Tidak seperti anak TK.





Sabtu, 03 Oktober 2009

BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

Materi bangun ruang sisi lengkung silakan down load di bawah ini. Buat anak2 9F ulangan kesebangunan besok Rabu 7 Oktober 2009.


download disini

Jumat, 02 Oktober 2009

BATIK MENDUNIA

Satu lagi adikarya bangsa Indonesia diakui dunia. Batik yang merupakan warisan leluhur, tanggal 2 Oktober 2009 diakui UNESCO sebagain warisan budaya dunia yang berasala dari bumui pertiwi. Pengakuan atas budaya bangsa yang secara turun temurun dijaga kelestarian dan pemasyarakatannya.
Batik tak lagi bisa diklaim dan dimonoploi bangsa lain sebagai monopoli, seperti yang sudah pernah diklaim malaysia.
Sudahkah kita puas bahwa produk asli bangsa ini diakui? Cukupkah kita merayakannya dengan memakai batik secara nasional pada Jumat 2 Oktober ini?
Sering nilai keenomisan mengalahkan nilai budaya dan pengakuan. Rubuan corak ragam batik adalah nilai seni dan budayab yangb tak ternilai harganya. Corak-corak yang takm sekedar mengikuti tarian canting.
Corak2 batik banyak mengandung filosofi yang merupakan perwujudan nilai religi, estetika, norma dan budaya khas suatu peradaban.
Corak2 yang tidak bisa sebarang dibuat, tapi harus diresapi.




Kamis, 01 Oktober 2009

LAGU RINDU BUAT DPR

Sragam baru Alhamdulillah
Tuk di pakai di pelantikan
Tak baru pun nggak apa-apa
Masih ada baju yang lama

Mobil baru yaa masya Alloh
Tuk di pakai berangkat kerja
Tak baru pun nggak apa-apa
Mending untuk rakyat jelata

Gaji banyak harus bersyukur
Tuk sumbang yang kena gempa
Kalau nggak nyumbang ....astaghfirulloh
Apa mata hatinya sudah pada buta


Hari pertama sudah gajian
Terima amplop habis pelantikan
Apa yang terlintas dalam pikiran
buat nyumbang apa makan-makan

Masih ingatkah akan janji-janji
Waktu kampanye di pelosok negeri
tebarkan angan setinggi mimpi
tuk raih suara rebutkan kursi

Ingat rakyat banyak yang melarat
Jangan mikirkan sendiri memburu nikmat
Ambil untung cari komisi
Studi banding dari dana subsidi

Pandang ke depan tengok belakang
Masih banyak tantangan dan penyimpangan
Jangan tidur dan absen di waktu sidang
Curahkan pikiran reguk masa depan











JAS MERAH YANG PUTIH

Dalam satu bulan ke depan masyarakat kita masih disibukkan dengan suasana Idul Fitri, berhalal-bihalal. Berbagai kesibukan siap menunggu. Instansi pemerintah dan swasta memulai aktifitasnya bergeliat menuntaskan pekerjaan yang kian menumpuk. Sidak sudah terlewati. Dan kemarin saudara2 kita di Sumbar dan Jambi diguncang gempa. Musibah bak memperingati tragedi 30 September 44 tahun lalu.
Musibah yang seolah mengalihkan perhatian dengan satu peristiwa penting lain. Hari yang menunjukkan kedigdayaan Pancasila dari rongrongan komunis.
1 Oktober hari Kesaktian Pancasila. Momen penting yang mulai luput dari perhatian kita. Momen berharga yang mungkin kalau tidak ada peristiwa 1 Oktober 44 tahun lalu saat ini kita tidak bisa merayakan lebaran dengan suka cita. Yaach… 1 Oktober 1965 telah terjadi peristiwa besar. Peristiwa yang membuktikan Kesaktian Pancasila. Akankah peristiwa maha penting itu kita lupakan begitu saja. 1 Oktober 1965 adalah lembaran sejarah putih, sejarah suci yang wajib dikenang .
Jangan sekali-kali melupakan sejarah (Jasmerah). Apalagi Jasmerah yang putih. Sejarah hitam saja harus kita petik pelajarannya. Dalam suasana Idul Fitri yang waktunya secara kebetulan bersamaan patut kiranya kita bangsa Indonesia merenung sejenak dengan apa yang terjadi di sekitar kita. Kita bangsa Indonesia yang Religi-Nasionalis bisa belajar dengan sejarah. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya. Bangsa yang besar tidak melupakan sejarah yang secara defacto tak akan terbentahkan oleh siapapun.
Para penyusun Pancasila telah meletakkan fundamental negara ini dengan falsafah tinggi yang terkandung di dalamnya. Ada benang merah antara Pancasila dan nilai-nilai kehidupan beragama. Sila demi sila jika diterapkan dengan benar akan membentuk bangsa Indonesia yang aman, tentram, sejahtera mewujudkan Baldatun thoyyibatun warobbun Ghofurun.
Jikalau peringatan atau acara halal bihalal akan berlangsung sepanjang Syawal ini, yang mungkin banyak berbentuk acara tasyakuran/makan-makan. Akankah peringatan Kesaktian Pancasila juga diperingati di hari-hari mendatang?
Rasanya sayang kalau Kesaktian Pancasila dilupakan. Kalau saja Partai Komunis berkuasa sejak 1965, dasar kita diganti faham komunis kita tidak bisa hidup berdemokrasi Pancasila. Tidak bisa hidup beragama berdampingan. Tidak bisa hidup layaknya burung terbang. Kesaktian Pancasila memang tidak harus diperingati dalam bentuk ceremonial belaka. Mulai hari ini dan seterusnya mari kita merefleksi, apa yang sudah kita lakukan dan apa yang akan kita lakukan. Akankah selepas Ramadhan kita bisa berubah menjadi lebih baik? Atau tetap seperti yang dulu?
Idul Fitri 1 Syawal dan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober adalah gerbang menuju kemenangan. Kita sudah mendapat rohmat, maghfiroh, dan mungkin juga sudah mendapat jaminan terbebas dari api neraka. Tubuh kita telah sakti yang semoga sudah kebal terhadap godaan, kebal dari bujuk rayu setan dan kebal laksana Pancasila yang tak lapuk di makan jaman. Siap menjawab tantangan menuju Indonesia yang lebih cerah.





PADANG BERGOYANG

Padang bergoyang, nyawapun melayang.
Goyangan dahsyat siapa yang mampu merenggut nyawa itu? Goyangannya Inul, Dewi Persik, atau Anisa Bahar? Goyangan siapa yang paling hot? Siapapun yang digoyang mereka bertiga, pasti nggak tahan. Tapi paling banter pinsan.
Coba kalau orang digoyang gempa, tidak hanya pingsan, kematian jadi tumbal keganasan alam. Keganasan yang tidak bisa diprediksi dan dicegah. Gempa datang tak diundang, pergi tak diantar. Mirip Jaelangkung.
Rabu 17.00 30 September 2009 Sumbar diguncang Gempa. Puluhan nyawa melayang, bangunan2 roboh bertumbangan. Ribuan orang mengungsi.
Satu lagi tragedi kemanusian menghampiri. Menguji manusia selepas IdulFitri.
Goyangan bumi melumatkan kerja keras manusia. Memotong tali kasih sayang bagi mereka yang ditinggal pergi anggota keluarga.
Gempa seolah-olah menjadi tarian maut yang siap menggoyang semua benda yang ada diatasnya. Mengubur mereka lebih awal. Menyapu harta yang mungkin belum sempat dibayarkan zakatnya. Menguji nurani bagi mereka yang merasa sebagai manusia.
Akankah hati manusia yang sudah satu bulan berlapar-lapar menaruh empati pada mereka?
Siapakah manusia yang segera bergegas mengulurkan bantuannya? Siapa pimpinan pemerintahan, pimpinan parpol atau ormas yang segera terjun ke daerah bencana?
Akankah wakil rakyat segera menunjukkan kerakyatannya?
Atau mereka masih sibuk mempersiapkan diri menanti pelantikan? Atau masih milih2 mobil apa yang cocok buat meninjau lokasi bencana?
Sepatutnya kita semua merenung, Apa sebenarnya yang sudah diperbuat dan dapat diperbuat untuk meringankan mereka.
Padang hanya sebagian kecil cobaan. Padang telah digoyang. Padang kini tak lagi benderang. Padang kini diselimuti kabur duka. Akankah banyak yang akan mendiskusikan penderitaan mereka sambil berkaraoke di rumah makan padang?
Ulurkan bantuan, walau hanya sekedar bantuan doa.