Selasa, 31 Mei 2011

Stop impor gula

Ada penyakit yang selalu membayangi petani. Setiap masa panen tiba, harga panennya turun. Yaa gabah, kedelai, jagung juga tebu. Gula misalnya, beberapa waktu lalu harganya cukup tinggi. Kini harga gula mulai turun. Padahal sekarang pabrik gula mulai giling. Otomatis harga tebu petani juga tidak tinggi seperti yang diharapkan. Hal ini ditengarai karena adanya gula impor.

Belum lagi curah hujan yang berlebihan sepanjang tahun ini memperburuk nasib petani. Kualitas tebu tidak optimal. Sementara ongkos produksi semakin naik. Saat panen saja, karena area tebu banyak yang belum bisa dilalui kendaraan, ada tambahan ongkos kuli angkut ke kendaraan. Pada akhirnya keuntungan petani tebu hanya sedikit.

Untuk itu perlu kebijakan yang membela kepentingan petani tebu. Seperti halnya gabah, ada penetapan harga dasar pembelian tebu rakyat. Pemerintah juga harus menghentikan impor gula. Baik gula murni ataupun gula ravinasi. Terlebih di saat petani memanen tebunya. Sehingga manisnya gula bisa semanis nasib petani tebu.

Senin, 30 Mei 2011

SATU GURU SERTIFIKASI SATU ANAK ANGKAT

Program pendidikan gratis lewat BOS memang sangat membantu masyarakat ekonomi lemah. Dengan program ini harapan pendidikan berkualitas untuk semua segera terwujud. Apalagi ditunjang dengan peningkatan profesionalisme guru lewat sertifikasi beserta pemberian tunjangan profesi pendidik (TPP). Kedua program tersebut bila berjalan sinergis akan menciptakan intelektual-intelektual muda.
Hanya saja BOS baru menyentuh biaya pendidikan di sekolah. Masih ada biaya penunjang pendidikan yang harus dipikul orang tua. Pakaian, buku beserta alat tulis, transportasi termasuk uang saku dan lain-lain. Ketiadaan biaya untuk hal seperti itu sering menjadi penyebab putus sekolah ataupun tidak mampu melanjutkan ke jenjang lebih tinggi. Diperlukan uluran tangan untuk membantu mereka. Salah satunya oleh guru, utamanya yang sudah menerima TPP.
Satu guru sertifikasi minimal memberi santunan satu siswa sebagai anak angkat utamanya di sekolahnya sendiri. Dengan demikian uang TPP-nya lebih bermanfaat. Tidak hanya untuk peningkatan profesionalisme dan kesejahteraan, tetapi juga untuk siswanya. Dengan cara ini guru benar-benar menjadi teladan. Ing garso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani.

Minggu, 29 Mei 2011

NASIONALIS TULEN

NASIONALIS TULEN

Alas kaki pakai terompah
Produk kayu belakang rumah
Kain katun bungkus badan
Hasil tenunan benang kapas di ladang

Perut kembung terisi
Angin!
Yang penuhi ruang diantara batas
Diafagma perut dan dada
Yang sebagian sisi terganjal
kenyalnya ketela
Beri energi

Di atas pertiwi jiwa dipertaruhkan
Olah tanah perpanjang nyawa
Tak bergeming pergulatan dunia
Bumi dipijak langit disangga

Sabtu, 28 Mei 2011

Lampu siang untuk R4

Tertib lalu lintas merupakan kunci lancar dan amannya berkendara. Kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan bergantung kepada ketaatan pengendara. Ada atau tidak ada petugas. Dengan safety riding, kecelakaan bisa diminimalisasi. Salah satu safety riding yang belum dimaksimalkan pengendara ialah menyalakan lampu pada siang hari. Itu pun baru ditekankan kepada pengendara sepeda motor (R2). Untuk kendaraan roda empat (R4) belum.

Seperti yang diberlakukan di beberapa negara, salah satu diantaranya Swedia, menyalakan lampu pada siang hari perlu juga diberlakukan bagi R4. Untuk penerapan di tanah air, agar tidak terlalu menyilaukan pengendara dari arah depan, yang dinyalakan adalah lampu rendah saja. Dengan demikian sopir lebih mudah mendeteksi jika ada mobil dari arah depan. Kecelakaan pun dapat dihindari. Sopir aman penumpang tenang.


Tulisan ini dimuat harian Jawa Pos pada gagasan hari Jumat 27 Mei 2011

Jumat, 27 Mei 2011

PT berstandar interNasional

Peningkatan mutu pendidikan menjadi program utama pemerintah. Di tingkat pendidikan dasar dan menengah program Sekolah berstandar Nasional dan Internasional (SSN/SBI) menjadi andalan. Di tengah pro kontra keberadaan (R)SBI, pendidikan lokal berwawasan global perlu dukungan dan pengembangan. Salah satunya menyediakan perguruan tinggi berstandar internasional (PTBI)

Memang sudah ada perguruan tinggi Indonesia yang mendunia seperti UGM, Unair, ITB, UI dsb. Namun ini masih terlalu sedikit dibanding kuantitas PT yang ada. Untuk itu kuantitas PTBI perlu ditambah. Sehingga PT Indonesia semakin diakui dunia.Tidak hanya menyediakan kelanjutan lulusan SMA SBI, tetapi juga menjadi rujukan PT luar negeri yang mau melanjutkan kuliahnya di Indonesia.

Jika PT di tanah air kualitasnya sudah diakui dunia, ini juga akan mencegah lulusan SMA melanjutkan kuliah di luar negeri. Para lulusan terbaik juga tidak tergiur beasiswa melanjutkan kuliah ke negeri manca yang pada akhirnya setelah lulus direkrut bekerja di negeri orang. PTBI menjadi pendidikan kualitas untuk anak negeri.

Kamis, 26 Mei 2011

Satpol PP berseragam Batik

Pekan swadesi memberi nuansa lain. Tidak hanya dari segi tampilan, tetapi juga membuat pemakai batik menjadi lebih elegan, santun dan berwibawa. Ini menunjukkan bahwa busana benar-benar mempengaruhi jiwa pemakainya. Untuk itu pemakaian batik jangan hanya dalam rangkaian hari Kebangkitan Nasional. Juga tidak untuk kalangan pegawai negeri/swasta sipil saja. Pegawai lain yang sering bersentuhan langsung dengan masyarakat ada baiknya berseragam batik. Salah satunya Satpol PP.

Karena jika selama ini anggota satpol PP berseragam ala militer, orang akan takut. Hampir selalu menganggap kedatangan Satpol PP akan menertibkan bahkan mengusir mereka. Sering terjadi cara penertibannya kasar yang dimungkinkan dipengaruhi seragamnya. Sehingga banyak orang berpandangan miring kepada petugas Satpol PP.
Oleh karena itu ketika menjalankan tugasnya Satpol PP seyogyanya berseragam batik.
Dengan berseragam batik dapat berdampak positif kepada anggota Satpol PP ketika melaksanakan tugasnya. Masyarakat lebih bisa menerima kedatangannya bak menerima tamu. Permasalahannya pun dapat tuntas dengan damai.

Rabu, 25 Mei 2011

Membebaskan Sungai dari jamban massal

Sungai masih menjadi sumber penghidupan. Mulai untuk pengairan, memelihara ikan, wisata hingga untuk bahan air minum. Perlu pemeliharaan agar keberadaan sungai dapat terus dimanfaatkan dan lestari. Sayang, kini keberadaan sungai semakin terancam. Limbah industri dan rumah tangga mencemarinya. Di sisi kiri kanan, bahkan di atasnya banyak berdiri bangunan. Di sepanjang tepian pun berdiri jamban. Mungkin Indonesia menjadi pemegang rekor dunia sebagai negara yang mempunyai jamban terpanjang di dunia.
Kurangnya kesadaran terhadap kesehatan serta belum tersedianya jamban umum yang memadai. Akhirnya warga yang mukim di sekitar sungai membuat jamban praktis dan ekonomis. Mereka tidak mempedulikan kesehatan.
Agar sungai terbebas dari jamban massal, seyogyanya setiap RT yang tinggal di sekitar bantaran sungai membuat jamban umum sesuai persyaratan kesehatan. Tidak boleh membuang air buangan jamban ke sungai. Jika ada jamban di tepi sungai dan yang membuang limbahnya ke sungai di bongkar. Sehingga sungai bersih dan lebih banyak memberi manfaat kepada warga

Selasa, 24 Mei 2011

Satu Hari Siswa Berpakaian Batik

Setiap menyambut hari Kebangitan Nasional diadakan pekan swadesi. Para pegawai baik negeri maupun swasta dianjurkan berpakaian batik. Wujud nasionalisme terhadap budaya asli Indonesia yang sudah diakui dunia. Ajakan berpakain batik perlu diperluas kepada anak-anak sekolah.

Karena selain seragam sekolah (OSIS), saat ini banyak sekolah mempunyai seragam khusus bercirikan sekolah bersangkutan. Seragam khusus ini pun kadang berlebihan. Ada yang menyerupai seragam tentara dengan berbagai atribut. Sangat jarang seragam khusus ini bercorak batik.

Memasuki tahun ajaran baru nanti seyogyanya sekolah mencanangkan satu hari dalam satu pekan berseragam batik. Corak batik dapat diseragamkan satu sekolah atau satu wilayah. Bisa juga corak batik bebas. Siswa bebas memilih corak sesuai selera dan membeli di pasar sesuai kemampuan. Sehingga sekolah tidak dianggap mencari keuntungan dari jual beli seragam batik. Dengan berbatik, siswa semakin tertanam nasionalismenya. Bangga terhadap budaya sebagai bagian pendidikan karakter bangsa.

Senin, 23 Mei 2011

Mantan Pemain Timnas Jadi Ketua PSSI

Kongres PSSI untuk memilih ketua umum PSSI deadlock. Indonesia terancam sanksi dari FIFA. Kengototan peserta kongres mengusung calon ketua umum yang sudah jelas dilarang FIFA menjadi salah satu sebab. Sepertinya kita sudah kesulitan mencari figur pemimpin persepakbolaan nasional. Padahal masih banyak tokoh sepak bola yang mampu mengelola PSSI. Sayang, adanya kepentingan selain persepakbolaan nasional membuat kita merugi.
Diperlukan sosok yang benar-benar mengerti dan pernah merasakan pahit getirnya bermain bola. Salah satunya mantan pemain timnas PSSI. Jika ketua umum pernah menjadi pemain timnas, seperti Michael Platini atau Frans Beckenbhoer beliau nantinya bisa menjadi teladan dan akan lebih banyak membela kepentingan pemain.
Untuk itu dalam kongres, peserta kongres jangan hanya pengurus PSSI daerah atau pemilik klub. Setiap daerah juga mempunyai perwakilan dari pemain. Sehingga para pemain mempunyai hak suara memperjuangkan nasib rekan-rekannya. Yang lebih utama persepakbolaan Indonesia bisa lebih maju dan profesional jauh dari muatan politik.

Minggu, 22 Mei 2011

Gelombang 2 SNMPTN jalur Undangan

Penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi negeri jalur undangan menyisakan ribuan bangku kosong. Termasuk diantaranya jatah untuk mahasiswa miskin lewat program Bidik Misi. Sayang sekali jika kesempatan emas ini tidak dimanfaatkan. Salah satu faktor belum terisinya penerimaan lewat program ini kemungkinan karena mepetnya seleksi dengan UN SMA, sehingga banyak siswa lebih mengedepankan UN.

Setelah hasil UN diumumkan tentu mereka sudah mengetahui nilainya. Ini bisa menambah motivasi dan meningkatkan persaiangan lebih sehat. Terutama siswa pintar dari keluarga miskin. Seperti halnya penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi swasta, proses seleksi jalur undangan dan bidik misi dibuat gelombang dua. Berjalan seiring SNMPTN dengan tes tulis. Dengan demikian harapan menjaring calon mahasiswa berkompeten terwujud. Serta niatan pemerintah memperluas akses pendidikan berkualitas untuk semua tercapai, dengan membuka pintu selebar-lebarnya bagi anak miskin berprestasi.

Sabtu, 21 Mei 2011

NASIONALIS SEMU

NASIONALIS SEMU
mobil mercy
sepatu made in Itali
baju model Paris
makan spagetti
rumah pagar tinggi
batasi nyamuk sebrangi
bentuk negri mini
ajak yang lain swadesi

Jumat, 20 Mei 2011

Lulus, Sumbang Buku untuk Sekolah

Kelulusan siswa SMA tahun ini cukup melegakan, terutama siswa dan orang tua. Kebahagiaan yang patut disyukuri. Tidak hanya dalam bentuk ucapan, tetapi juga perbuatan. Salah satunya dengan menyumbangkan buku untuk sekolah.
Karena saat ini buku yang ada di sekolah kebanyakan buku paket mata pelajaran. Bantuan pemerintah lewat BOS buku lebih mengutamakan buku paket. Masih sedikit buku pengayaan baik fiksi maupun non fiksi. Sementara untuk pembelajaran bahasa Indonesia saja, siswa dituntut membaca/merevensi beberapa buku dalam satu tahun pelajaran. Jika buku bacaan tidak mencukupi, pembelarajan terganggu. Disamping menghambat pemasyarakatan membaca.

Semakin langkanya bahan bacaan di perpustakaan ini juga disebabkan sekolah tidak boleh menarik iuran siswa yang lulus untuk memberi kenangan buku seperti pada masa lalu. Untuk itulah saatnya para orang tua melalui putra-putrinya yang lulus SMA/SMP melakukan bhakti siswa untuk sekolah dengan menyumbang buku. Dengan menyumbang buku, para lulusan tidak hanya bersedekah, tetapi juga mempunyai andil mencerdaskan adik-adiknya

Kamis, 19 Mei 2011

Pelepasan kelulusan dengan kaum dhuafa

Sudah menjadi tradisi sekolah, setiap melepas lulusan mengadan acara perpisahan yang dikemas dalam bentuk wisuda dan pentas seni. Tidak sedikit sekolah yang mengadakan perpisahan di tempat dan dengan acara mewah. Hal yang sebenarnya tidak cocok bagi siswa.

Sekolah sebaiknya mengadakan perpisahan secara sederhana. Sebagai wujud syukur dan membangan karakter siswa untuk berempati dengan sesama, ketika mengadakan acara wisuda juga mengundang anak yatim piatu dan kaum dhuawa. Dalam acara wisuda diselipkan acara doa bersama dan penggalangan dana. Sehingga pada diri siswa tertanam rasa kemanusiaan. Memacu semangat belajar para lulusan untuk belajar dan berprestasi. Agar kelak bisa mengajak para yatim piatu dan kaum dhuafa untuk mengenyam pendidikan lebih baik lagi. Di samping itu hal ini juga akan memotivasi anak-anak yatim lebih termotivasi belajarnya.

Rabu, 18 Mei 2011

BETERNAK DI SEKOLAH

Bantuan ternak untuk siswa kurang mampu

Setiap sekolah pasti punya potensi. Bagi sekolah yang berlokasi di pedesaan atau pegunungan, kekayaan alam merupakan harta yang baik untuk pengembangan peternakan. Lahan yang luas, rumput dan dahan berlimpah bisa dimanfaatkan untuk pemberdayakan membantu siswa kurang mampu.

Salah satunya dengan memberi bantuan ternak, kambing atau sapi. Caranya sekolah mengumpulkan dana sosial dari siswa dan guru. Ditunjang dengan dana komite sekolah atau pihak lain yang peduli dengan pendidikan. Uang yang terkumpul dibelikan ternak dan berikan kepada orang tua siswa miskin untuk dikembangkan dengan sistem bagi hasil. Hasil keuntungan digulirkan untuk siswa kurang mampu lainnya.

Ternak juga bisa dikembangkan di area sekolah yang jauh dari ruang belajar sebagai media pembelajaran kontekstual. Ternak yang ada di area sekolah bisa dikelola oleh pegawai tidak tetap sekolah bersama siswa kurang mampu. Siswa mencari rumput usai jam pelajaran. Memanfaatkan rumput sekolah dan sekitarnya. Sebagian keuntungan disisihkan untuk membantu kegiatan sekolah yang tidak cukup didanai BOS.

Selasa, 17 Mei 2011

Angkutan Khusus Siswa Pedesaan

Pendidikan berkualitas untuk semua sangat didambakan masyarakat. Kucuran dana dari pemerintah lewat BOS ataupun blockgrand salah satu kiat memacu program ini. Namun masih ada masalah. Jarak sekolah dengan rumah siswa banyak yang terlalu jauh. Terutama siswa yang tinggal di pelosok pedesaan ataupun pegunungan. Akibatnya siswa sering datang terlambat. Tentunya ini mengganggu pencapaian hasil belajar siswa.

Minimnya transportasi umum di pedesaan adalah salah satu penyebabnya. Karena banyak orang tua yang tidak mempunyai sepeda motor sendiri untuk mengantar. Termasuk kondisi jalan dan jarak yang tidak memungkinkan siswa bersepeda ke sekolah. Kendala ini perlu mendapat solusi. Salah satunya dengan menyediakan angkutan khusus pelajar bagi siswa pedesaaan. Sepertinya bus pelajar di kota besar.

Pengadaannya bisa ditanggung pemerintah dengan block grand atau lewat komite sekolah. Untuk uang lelah sopir, BBM dan biaya perawatan bisa dianggarkan lewat dana pendidikan atau ditanggung siswa yang menggunakan fasilitas ini. Khusus siswa tidak mampu digratiskan. Transportasi lancar tuntaskan wajib belajar.

Senin, 16 Mei 2011

BANGKIT

BANGKIT
Tatkala sangkala ditiupkan
Jasad bangkit dari kubur
Cari Tuhannya
Sia-sia

Ampunan tertutup
Amalan terpotong
Tinggal bekal sisa-sisa
Yang dibawa dari dunia

Di hadapan Tuhan antri
Tunggu hisab timbangan amal
Sebrangi jembatan
Tuju surga hunian kekal

Minggu, 15 Mei 2011

Honor minimum perangkat desa

Standarisasi Honor Perangkat Desa

Perangkat desa merupakan ujung tombak pemerintahan. Jam kerjanya sama dengan pegawai negeri, bahkan boleh dikatakan 24 jam. Sewaktu waktu masyarakat membutuhkan, mereka siap melayaninya. Dengan honor pas-pasan para perangkat desa mengabdi demi kesejahteraan masyarakat. Meski kesejahteraan mereka sendiri belum mendapat reward setimpal.

Banyak perangkat desa ini pendapatannya belum layak. Lahan garapan berupa bengkok ataupun honor dari pemerintah daerah tidak sepadan dengan tanggung jawabnya. Wajar bila beberapa saat lalu mereka menuntut perbaikan kesejahteraan.

Langkah yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan menghargai kinerja perangkat desa adalah menaikkan honor. Honor minimum mereka distandarisasi dibuat di atas UMR daerah. Jangan disamakan bahkan di bawah UMR. Karena perangkat desa bukan buruh. Perangkat desa adalah abdi negara dan abdi masyarakat yang perlu dihargai jerih payahnya demi suksesnya pembangunan. Tanpa mereka urusan negara dan masyarakat tidak bisa berjalan lancar.

Jumat, 06 Mei 2011

KEAJAIBAN ILMU

KEAJAIBAN ILMU

Tak kenal waktu
Tak dibatasi umur
Tak terhalang udzur
Hingga masuk liang kubur

Tak akan habis diserap
Tak akan aus ditempa
Hantar manusia sibak semesta
Buka tabir ungkap rahasia
Demi masa depan yang didamba

Kamis, 05 Mei 2011

UN &UASBN SIANG HARI

MEMPERPENDEK JEDA WAKTU DISTRIBUSI SOAL UN DAN UASBN
Ujian Nasional tingkat SMA dan SMP telah usia. Berbagai temuan pelanggaran berhasil dideteksi. Salah satu yang paling banyak ditemukan adalah kebocoran soal beserta penyebaran kunci jawaban. Baik lewat sms ataupun cara lain yang dilakukan tim sukses. Menilik ketatnya pengamanan soal, besar kemungkinan kebocoran dilakukan pada hari pelaksanaan sebelum jam ujian dimulai.
Salah satu titik kelemahannya adalah panjangnya rentang waktu antara datangnya soal dan waktu pengerjaan soal. Karena soal beberapa hari sebelumnya di cek di Polres, setelah itu dibawa ke polsek dan pada hari H baru diambil sub rayon atau sekolah penyelenggara. Waktu pengambaliannya pun terlalu pagi. Jeda waktu panjang ini bisa dimanfaatkan oknum untuk berbuat curang.
Untuk mencegah kebocoran di masa datang perlu ada perubahan distribusi naskah. Memperpendek waktu pengambilan. Untuk daerah yang transportasinya mudah, sekolah langsung mengambil di polres. Jika dipolsek, pengambilan maksimal satu jam menjelang jam pelaksanaan. Atau dihitung kecepatan rata-rata dan jarak tempuhnya yang meminimalkan kemungkinan pebocoran UN. Waktu UN juga bisa dibuat lebih siang, jam 09.00. Jadi tidak ada kekuatiran tidak cukup waktu mengambil soal.

Rabu, 04 Mei 2011

MENERTIBKAN PEDAGANG DI TEPI JALAN LERENG GURUNG

Banyak dijumpai di sepanjang jalan raya yang mengitari bukit didirikan bangunan untuk berjualan. Panorama yang eksotik untuk melepas kepenatan bagi pengendara, menjadikan tepian jalan lereng-lereng pegunungan sebagai wisata alam dan kuliner.

Namun tanda disadari banyak bangunan itu berdiri di tempat berbahaya, rawan kecelakaan dan longsor. Mereka pun sedikit demi sedikit menggerus bukit ataupun memotong pohon di tepi lereng. Padahal pohon-pohon itu sebagai penyangga tanah tempat berdagang. Belum lagi sampah dibuang sembarangan dan air limbah dibuang tanpa ada saluran air yang baik.

Jika ini tidak dikendalikan, tepian jalan lereng di lereng gunung ini akan membahayakan penghuni dan pengguna jalan. Seyogyanya dibuat aturan penggunaan tepian jalan raya di lereng gunung yang boleh digunakan untuk usaha. Menempatkan pedagang di satu area yang luas di pegunungan dan jauh dari ancaman longsor.

Selasa, 03 Mei 2011

MAY DAY

MAY DAY

Derap langkah tak terartur
Bukan barisan tentara mau tempur
Suara sound sistem menggelegar menggema
Tidak iringi karnaval atau pesta
Orator teriak pekikkan suara
Bukan kampanye cari suara
Hanya bukakan mata telinga dunia
Perjuangkan nasib mereka
Yang masih merana dan dipandang hina

Kaum buruh bukan kasta sudra
Bukan kaum marginal yang terbuang
Bukan orang yang harus dikalahkan
Oleh mereka yang punya uang

Di May Day ini mereka berikrar lagi
Satu hati tetapkan hati
Turun ke jalan unjuk kekuatan
Curi hati bukan rebut kekuasaan
Kibarkan panji-panji kebesaran
Kobarkan semangat tuk cari makan

Senin, 02 Mei 2011

HIBAH PENYUSUNAN BUKU UNTUK GURU

Gagasan BOS untuk membeli buku bagi guru memang sangat baik sekali. Untuk meningkatkan kompetensinya, pendidik harus meningkatkan pengetahuan dengan membaca buku. Tengara banyak guru yang malas membaca apalagi pelit membeli buku ada benarnya. Panyisihan uang sertifikasi untuk membeli buku sebagai pengembangan diri masih langka dijumpai. Pancingan agar guru mau membaca buku tanpa mengeluarkan banyak biaya perlu dilakukan. Dengan harapan, dari awal suka akhirnya ketagihan dan mau membeli buku dengan uangnya sendiri. Sehingga uang BOS bisa lebih bermanfaat bagi operasional sekolah dan kegiatan siswa. Karena, dana BOS tidak bebas untuk pembelian buku literatur guru.
Namun apa salahnya bila pemakaian BOS untuk membeli buku literatur guru dilakukan. Sehingga para guru akan terangsang menyusun buku. Agar lebih semangat guru yang menyusun buku diberi reward. Bentuknya berupa hibah ataupun block grand penyusunan buku. Besarnya bantuan ditentukan oleh kualitas buku yang dihasilkan. Yang terbaik dibeli hak ciptanya, sedangkan yang lain bisa dipakai untuk kalangan sendiri.

Minggu, 01 Mei 2011

MENDIDIK ANAK PEREMPUAN

MENGHIDUPKAN PENDIDIKAN KETRAMPILAN PEREMPUAN DI SEKOLAH.
Ada fenomena menarik pada anak perempuan jaman sekarang. Banyak anak perempuan tidak mempunyai ketrampilan yang bisanya dikuasai wanita. Seperti memasak, menjahit, membuat kerajinan tangan atau sekedar memasang kancing baju. Ketrampilan sederhana sepertinya sudah dilupakan. Dianggap ketrampilan sepele dan jadul.
Kehidupan serba instan telah berdampak pada perkembangan psikomotorik anak perempuan. Mudahnya memenuhi keperluan sehari-hari dan jarang diajarkannya lagi pendidikan ketrampilan perempuan di sekolah-sekolah membuat mereka tidak lagi mencerminkan sosok calon wanita trampil. Padahal dengan pendidikan ketrampilan anak-anak perempuan dididik dan dilatih menjadi manusia yang sabar, teliti, telaten, rajin, dan mampu memanfaatkan segala sesuatu yang tidak berguna menjadi barang berharga.
Untuk itu di sekolah perlu dihidupkan pendidikan ketrampilan perempuan. Bisa sebagai muatan lokal atau kegiatan ekstra kurikuler. Setiap anak perempuan wajib mengikuti minimal satu jenis ketrampilan. Dengan demikian anak perempuan selain menguasai iptek juga menunjukkan jati diri wanita ideal.