Kamis, 31 Desember 2015

BUKAN HARI AKHIR



Selembar kertas tersisa
Siap tinggalkan masa
Tunggu masa berakhir
Gantikan hari yang tak kembali

Dua warna silih berganti
Pahit getir mewarnai
Perjalanan hidup isi memori
Catat sejarah kehidupan
Putih dan hitam

Lembaran itu tunggu sobekan
Di hari penghabisan
Tetapi itu bukan akhir jaman
Hanya hantarkan
Sambut kehidupan baru

Rabu, 30 Desember 2015

Kekeringan di musim penghujan

Aneh memang, musim penghujan tetapi kekeringan. Tetapi itulah faktanya. Kalau di arab, ada keganjilan turun hujan lebat hingga banjir bahkan turun salju, kalau di Indonesia, terjadi kekeringan saat waktunya musim penghujan.
Kemarau panjang yang terjadi di tahun 2015 lalu belum sirna dari ingatan, dengan berbagai bencana melannda, utamanya kebakaran hutan disertai kabut asap, musim penghujan ini seperti juga bencana, khususnya bagi petani. Betapa tidak, menurut hitung-hitungan rutin, tatkala hujan mulai turun di sekitar bulan Oktober, atau paling tidak November, Desember  menjadi tidak ada hari tanpa hujan. seperti ungkapan Jawa, Desember (gede-gedene sumber).
Tetapi faktanya, selama desember ini turunnya hujan (yang deras) dapat dihitung dengan jari. Dampkanya, pak tani yang sudah mulai mengolah sawah kelabakan. Air sulit didapat. Sungai-sungai masih kekeringan. Tanah sawah merekah. Terpaksa petani menyedot air dg mesin diesel. So pasti ada extra biaya. Entah apa sebab musabab air langit kok tidak banyak turun ke bumi, fenomena seperti ini bukan hanya karena faktor alam seperti la lina atau el nino saja, tetapi terlebih karena ulah manusia. Tinggal ,mnusia tersadar atau tidak???

Selasa, 29 Desember 2015

ADU NAFAS ANTARA KUDA DAN MANUSIA

Kuda terkenal dengan ketahanan nafasnya. Orang yang kuat nafas sering dikatakan bernafas layaknya kuda. Hanya saja, kalau diadu antara kuda dengan orang, mana yang lebih kuat?
Pasti orang akan menebak, bahwa kuda lebih kuat. Apalagi kalau dijak lari, kuda pasti jadi pemenangnya? Tetapi logika itu bisa salah. Meski secara riil kuda adu lari, yang menang tetap orangnya. Lha wong hadiahnya buat yang punya. Kuda cuma diberi rumput.
Kekuatan kuda juga diakui para pakar mesin. Hingga kekuatan mesin pun memakai istilah HP, horsepower bukan handphone lhoo. Tetapi sekuat-kuat kuda juga kalah dengan manusia. Contohnya, kuda selalu dikerjai untuk menarik delman, sedangkan sainya cukup menarik tali sudah bisa menarik kuda beserta delman beserta orang diatasnya.
Kuda juga dilambangkan untuk hal-hal buruk, misalnya orang yang berbuat asusila disebut orang yang tertangkap basah main kuda-kudaan. Padahal kuda-kudaan identik dengan maninan anak-anak.

Senin, 28 Desember 2015

KUDA PUN PUNYA RASA MALU

Orang yang tak malu biasanya diidentikkan dengan kuda. Karena tanpa baju dan celana bebas kesana kemari. Saking tidak malunya, yang punya masih nutup-nutupi dengan kacamata. Namun ternyata si kuda bukan seperti perkiraan orang. Karena, kuda juga masih punya harga diri. Contohnya, untuk urusan mandi, si kuda rela antri ke kamar madi. Yaa, barangkali si kuda juga mau berendam, mandi uap atau juga mau keramas, karena kuda mau mandi besar habis ......

Sabtu, 26 Desember 2015

KURIKULUM NASIONAL, SUDAHKAH YANG TERAKHIR?

Kurikulum 2013 tinggal seumur jagung. Setidaknya hal ini berlaku jika saja tahun 2016/2017 nanti nama kurikulum 2013 tidak lagi digunakan, berganti kurikulum nasional. Berbagai keluhan terkait k13 kabarnya diminimalisir. Mulai materi, penilaian, waktu hingga bukunya. Yang jelas, dengan bergantinya nama kurikulum seolah-olah menjadi pembenaran, bahwa ganti menteri ganti kurikulum. Kalau tidk ganti, kayaknya tidak afdol. Tentu saja, meski sekilas ganti nama, akan ada banyak perubahan tetek bengeknya. termasuk biaya. Yaa, kita-kita yang di bawah  tinggal menunggu saja, seperti apa kurikulum nanti. Masalahnya bukan berat atau ringannya tugas yang terkandung dalam kurikulum, tetapi kemauan untuk merubah pendidika  menjadi yang lebih baik itu lebih utama. Bukan masalah menulis diskripsi, atau besaran angka yang nantinya menajdi label kualitas anak didik, tetapi kompetensi anak didik dan pembentukan mental, moral dan intelektula anak lebih utama.

Jumat, 25 Desember 2015

JANGGAL, KKM RAPOR K13 SERAGAM

Membaca panduan rapor k13 edisi terbaru yang akan dipakai semester gasal 2015/2016 terasa begitu janggal. Rapor K13 yang digadang-gadang lebih sedergana ini ternyata tidak sesederhana yang dibayangkan. Misanya, untuk penilaian sikap. Kali ini sikap spiritual dan sosial tidak lagi monopoli guru, tetapi sudah menjadi rangkuman. Tentu saja guru BP dan wali kelas berperan besar daalm penyusunannya berdasarkan dari laporan guru-guru mata pelajaran.
Tetapi yang paling aneh, bahwa dalam K13 di bagian atas lembar penulisan rapor terdapat isian pencantuman KKM. Yang menjadi pertanyaan, mengapa hanya tunggal? Bukankah kalai dalam KTSP dulu setiap mata pelajaran  bisa mempunyai KKM berbeda. Lha kalau sama, apa nanti untuk peljaran-pelajaran sulit semisal matematika, IPA atau bahasa Inggris dipaksa mengikuti KKM yang seragam?
Memang, jika KKM itu ditetapkan sekolah berdasarkan analisis intake, daya dukung dan kompleksitas dan hasil dirata-rata antar mapel, akan menghasilkan KKM tunggal yang mendekati keadaan riil. Masahnya, jika KKM itu karena pesanan atau paksaan karena imbisi tertentu, justru akan memberatkan siswa.
Jika demikian, ada baiknya KKM untuk rapor K13 jangan tunggal. Apalagi, sebelum panduan penilaian ini terbit dari direktorat, di awal tahun pelajaran baru sudah ada panduan awal yang justru menunjukkkan KKM anak kecil. Jika nilai yang ada langsung diterapkan pada rapor baru, akan merugikan anak-anak? Lantas apa nilai anak-anak ini dengan mudahnya dikatrol saja, agar sesuai keinginan? bukan keadaan sebenarnya?

Selasa, 22 Desember 2015

Bundaku Bukan Seorang Putri



Tubuh terbangun di pagi hening
Bungkus sekeranjang mie keriting
Penyambung hidup di masa genting
Bundaku bukan juragan daging

Tak ada gelar di depan nama
Tak ada darah biru pertanda kasta
Tak ada  mahkota menghias kepala
Badan renta itu siap tuntaskan masa

Bundaku bukan seorang putri
Yang merajuk manjakan diri
Tak jalin kolega perkaya diri
Tak manfaatkan kekuasaan dibalik lelaki

Bundaku bukan seorang putri
Pertaruhkan nasib dengan mandiri
Bermandi peluh berpayung matahari
Demi masa depan para buah hati
Wujudkan mimpi yang sulit terbeli
Bundaku  ibu  sejati

Senin, 21 Desember 2015

Antara Ibu facebook dan anak



Dapur tak lagi kantor harian
Empuknya kasur bukan tempat pelampiasan
Segarnya air sumur tinggal kenangan
Karna ibuku tak mau ketinggalan jaman

Seperangkat gadget setia melekat di tangan
Di atas layar geser  kiri dan kanan
Lentik jemari sibuk menari
Galang alumni di alam samawi

Waktu terbuang  di jalur facebook
Masakan tak matang alasan sibuk
Jejaring sosial egokan hak
Adu gengsi terlantarkan anak

Oh ibuku...
Ingat anakmu yang tekun belajar
Pintu  jejaringku engkau pagar
Patuhi titah takut melanggar
Bagai anak  pingitan  di dalam sangkar

Ibu ....
Masih ada masa tuk pertemanan
Jalin silaturahim dengan kiri kanan
Ingat waktu terus berpacu
Anakmu rindu kehangatan belaianmu

Kamis, 17 Desember 2015

Sedia Ban Sebelum Banjir



Di musim penghujan orang selalu menyediakan mantel atau payung. Namun jarang orang yang menyediakan alat pengaman dari banjir. Padahal jika kita amati ketika banjir, banyak orang tidak siap menghadapi banjir. Begitu banjir datang yang memaksa orang mengungsi, mereka langsung saja pergi membawa barang seadanya. Kadang dengan menggendong balita, para ibu masih menjinjing barang. Jika tidak waspada, keselamatan barang dan nyawa melayang karena kerepotan membawa. Bahkan karena tidak bisa berenang, ada saja yang hanyut terbawa arus banjir.
Ada cara sederhana untuk meringankan beban masyarakat yang rentan terancam banjir. Yaitu menyediakan ban dalam bekas. Kedalam lubang ban bekas diberi bak plastik. Ketika mengungsi, balita, anak-anak yang tidak bisa berenang atau barang-barang penting yang ringan bisa diletakkan ke dalamnya. Untuk membawa beban lebih banyak, beberapa ban dirakit dibuat rakit. Pelampung ban bekas cepat dibuat, murah dan mudah membawanya. Para pengungsi juga  tidak lagi menggantungkan diri kepada tim SAR yang terbatas tenaga dan perahu pengamannya. Pepatah sedia payung sebelum hujan, ditambah sedia ban sebelum banjir.

Rabu, 16 Desember 2015

Kera bisa berhitung

Belajar matematika itu identik dengan menghitung. Dan berhitung itu gampang-gampang susah. Susah kalau disuruh mengerjakan hitung-hitungan di soal matematika, gampang kalau menghitung uang. Yaa, karena anak-anak sekarang sudah tdak mau lagi menghafal hitung dasar, seperti perkalian. Sehingga kalau disuruh mengalikan bilanga  kecil saja lewat 10, banyak yang masih menghitung jari-jarinya. Ia kalau jarinya cukup, kalau tidak bisa pinjam jari tetangga. Apalagi kalau punya kalkulator, hp atau laptop, hitung-hitungan dianggap hal kecil. Namun, apa yaa alat-alat itu terus dibawa? Kalau tidak, minimal hitungan-hitungan dasar harus hafal di luar kepala. Masa kalah sama binatang  yang bisa diajari berhitung. Atau sudah bangga kalau hitung-hitungannya sudah selevel dengan mereka. Lihat saja lumba-lumba, beo, gajah atau kera yang bisa diajari berhitung?


Senin, 14 Desember 2015

RAPOR K13 KEMBALI KE ANGKA 0-100

Penilaian K13 yang menjadi masalah utama dalam pelaksanaan K13 mendapat angin segar. Kemdikbud lewat Direktorat Pendidikan SMP telah menerbitkan panduan penilaian bagi sekolah pelaksana Kurikulum 2013. Penilanian lebih disederhanakan. Selain bentuk-bentuk peniaiannnya, yang mencolok adalah angka rapornya  tidak lagi menggunakan angka 1-4, tetapi kembali ke angka 0-100. Termasuk didalamnya penulisan diskripsi. Meski format rapor dirasa masih ada kejanggalan dengan adanya penulisan KKM tunggal. Karena kalau dalam KTSP tiap mata pelajaran bisa mempunyai KKM beda, tetapi di K13 edisi revisi KKMnya tunggal. KKM tunggal tentunya tidak adil, karena setiap mata pelajaran mempunyai tingkat kesulitan tersendiri. Karena ini masih baru, kita tunggu kabar selanjutnya. Biasanya masih ada lembar-lembar yang lain.
Untuk lebih lengkapnya silakan buka pada tautan di bawah ini.


Kamis, 10 Desember 2015

Penahan cipratan air di slebor belakang sepeda motor



                        Musim penghujan memberi peringatan bagi pengguna sepeda motor untuk ekstra hati-hati. Jalanan  penuh air, licin dan kotor usia hujan dapat mengancam keselamatan dan kenyamanan pengendara. Biasanya pengendara segera memakai mantel hujan  ketika hujan datang dan  segera  menanggalkan  begitu hujan reda. Apa yang terjadi selanjutnya, sering  membuat pengendara harus kecewa. Pakainnya kotor terkena cipratan air dari pengendara di depannya.
            Hal ini terjadi karena rata-rata posisi slebor ban belakang sepeda motor terlalu tinggi. Sehingga ketika ada air otomatis percikan air ke belakang bisa sangat jauh meninggi dan mengenai pengendara di belakangnya. Pakaian yang semula dijaga tidak terkena air hujan, justru kotor terkena cipratan air kotor. Untuk mencegah cipratan air yang tinggi seyogyanya di slebor ban belakang sepeda motor ditambahkan penahan cipratan air dari karet atau  plastik. Slebor dibuat lebih rendah dan karet penahan dipasang menggantung dibawahnya.  

Selasa, 08 Desember 2015

BUKAN GURU OEMAR BAKRIE



Onta tua itu tak lagi temani
Terpajang rapi di ujung balai
Bukan tak setia atau kianati
Terpinggirkan oleh berkah sertifikasi
Safari lusuh tak terlihat lagi
Tubuh semerbak harum mewangi
Baju berdasi ajari anak negeri
Tenteng laptop tersambung LCD
Guru kini bukan guru jaman Oemar Bakrie
Berdedikasi  penuh percaya diri
Profesimu tak lagi dikebiri
Berkompetensi tinggi mengukir prestasi
Nasib negeri ini ada di tangan pendidik
Keteguhanmu tak goyah pergolakan politik
Pecahkan masalah yang kian pelik
Wujudkan insan madani nan cerdik
Keteguhanmu pancarkan aura
Ketekunanmu membentuk jiwa
Ketabahanmu kuatkan sukma
Keiklasanmu tuntun jalan ke surga
Guru ... engkau pahlawan bangsa
Yang tak lekang ditelan masa
Tuah pengabdianmu membuka dunia
Gelegar karyamu cetar membahana
Wahai Oemar Bakrie masa kini...
Engkau bukan lagi pahlwan tanpa tanda jasa
Kristalisasi keringatmu titiskan mental baja
Di dadamu tersemat guru sejati
Bukan sekedar terpapar dalam lembar sertifikasi