Jumat, 09 Maret 2012

Penerima BLSM bebas rokok

Sebagai kompensasi rencana kenaikan BBM, pemerintah berencana memberikan bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) Rp 150 ribu per bulan. Sasarannya rumah tangga miskin, hampir miskin dan sangat miskin. Berkaca pengalaman beberapa waktu lalu, penyaluran BLT banyak yang salah sasaran. Oleh karena itu pendataan harus detail agar BLSM tepat sasaran dan tepat guna.

Di samping itu indikator penerima perlu dipertegas. Tidak hanya memperhatikan kondisi fisik rumah tangga dan mata pencaharian saja. Tetapi juga perilaku hidup calon penerima. Calon penerima yang mempunyai gaya hidup negatif dinomorduakan. Salah satunya perokok. Karena rokok merupakan salah satu pengeluaran tertinggi di rumah tangga. Rokok tidak hanya mengganggu kesehatan tetapi juga memiskinkan masyarakat. Jika perokok dilarang menerima BLSM, otomatis BLSM bisa menjadi alat kampanye larangan merokok. Uang rokok bisa dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga, dan dana BLSM mendukung biaya pendidikan putra-putrinya.


Tulisan ini dimuat di gagasan JP Kamis, 8 Maret 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar