Jumat, 20 April 2012

Kebaya tanpa belahan dada

Sudah menjadi budaya untuk mengenang, meneladani dan meneruskan cita-cita Kartini, kaum wanita berkebaya ala RA Kartini. Kebaya juga untuk mematahkan mitos, bahwa kebaya tidak untuk membatasi ruang gerak wanita. Sayangnya, pemakaian kebaya ada yang kebablasan. Jika kita perhatikan di sekitar atau di TV, pemakaian kebaya banyak yang mengumbar aurat. Belahan dadanya terlalu ke bawah dan lebar. Bagian punggung berlubang besar, dan lebih memprihatinkan lagi, jarit atau bagian bawahan mempunyai belahan terlalu tinggi. Hingga (maaf) paha atas. Cara berkebaya seperti ini justru mengundang bahaya dan bisa dianggap melanggar UU Anti Pornofrafi.

Oleh karena itu disarankan kepada Perempuan Indonesia, saat memperingati hari Kartini, jika berkebaya tirulah RA Kartini. Kebaya jangan yang mempunyai belahan dada lebar, sangat transparan, bagian belakang lubang dsb yang dapat mengundang hal-hal negatif. Berkebaya harus yang sopan, elegan dan tidak membatasi aktifitas. Toh RA Kartini saat berkebaya juga sopan dan tanpa belahan berlebihan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar