Senin, 13 Januari 2014

Galakkan kembali pemakaian briket batubara



Kenaikan harga elpiji 12 kg benar-benar memberatkan konsumen. Ironi memang, sebagai negeri yang kaya dan pengekspor gas alam, ternyata untuk melancarkan program konversi elpiji pertamina harus mengimpor. Sayangnya ketika harga impor elpiji tinggi, beban biaya dikenakan kepada masyarakat.
Untuk mengatasi tingginya harga elpiji, sebaiknya digalakkan kembali pemakaian briket batubara. Mumpung harga batubara di pasaran rendah dan keberadaannya melimpah. Dengan briket batubara, rumah tangga dan industri kecil cukup terbantu. Yang penting pasokan dan distribusinya lancar. Bahan sudah tersedia di dalam negeri dan tidak perlu mengimpor agar tidak menimbulkan gejolak harga. Sehingga masyarakat tidak trauma. Jangan sampai terjadi, begitu program sudah memasyarakat keluar kebijakan yang memberatkan pemakainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar