Sabtu, 05 April 2014

Mobil Murah Ramah Sosial


            Mobil identik dengan status sosial. Tetapi, suatu ketika pemilik mobil bisa disebut anti sosial. Seperti yang dialami pemilik mobil murah yang tinggal di lingkungan masyarakat. Dengan kapasitas terbatas, mobil hanya mampu menampung anggota keluarga sendiri. 
          Tentu mobil-mobil mini seperti ini hanya cocok dipakai orang yang tinggal di perkotaan atau orang dengan mobilitas tinggi. Bagi masyarakat umum, khususnya orang desa, keberadaan mobil murah justru menciptakan masyarakat egois. Jangankan untuk tumpangan tetangga, mengajak orang tua saja harus berdesakan.
         Lebih baik program mobil murah tidak sekedar menciptakan kendaraan mini ramah lingkungan, tetapi juga ramah sosial. Yaitu, mobil (keluarga) yang bisa memuat penunpang lebih banyak, dengan komponen lokal tinggi dan  bahan bakar ramah lingkungan. 

Tulisan ini dimuat di Gagasan Harian Jawa Pos tanggal 5 April 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar