Selasa, 28 Juli 2015

REWARD BUAT PETANI




Swaswembada beras berhasil. Pasokan beras aman.  Siapa pahlawannya? Petani. Warta yang menggembirakan. Siapa aktor semua ini? Petani. Apa yang diperoleh para petani? Hasil panen yang diperoleh, kebanyakan hanya cukup untuk makan dan mengganti ongkos produksi. Sedikit reward yang didapat. 
Selain pupuk bersubsidi yang pada saat musim tanam ini sulit diperoleh, petani hanya bisa pasrah. Menunggu nasib hukum ekonomi.  Disaat mau tanam kesulitan pupuk (karena sering pupuk subsidinya langka). Di saat panen harga gabah jatuh. Memasuki kemarau, ongkos produksi bertambah. Saluran air kering, air tanah pun harus dipompa. Dan itu butuh biaya.
Oleh karena itu sewajarnya para petani ini diberi reward. Bukan pejabat yang diberi penghargaan.  Reward tidak hanya kemudahan memperoleh kredit perbankan. Terlebih mereka juga perlu kepastian harga yang lebih bagi hasil panennya. Hasil panen mereka harus diproteksi dari produk luar. Dan perlunya pembinaan bagi petani dalam pemasaran. Agar petani dapat bermain sendiri atas hasil keringatnya, dan tidak dimain-mainkan.
Reward jangan hanya berupa ikan. Kail yang berwujud sarana prasarana serta kebijakan yang menguntungkan lebih bermakna.  Kalau petani kita pintar, siapa yang untung? Siapa tahu para petani bisa membentuk holding company.  Sehingga pertani tidak jadi seperti orang dalam cengkeraman koloni.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar