Kamis, 22 Oktober 2015

HARI KYAI NASIONAL

Hari/tanggal peringatan biasanya diberikan untuk menghormati seseorang atau kejadian penting. Seperti, hari Santri Nasional yang jatuh tanggal 22 Oktober 2015. Hanya saja, santri yang identik dengan kehidupan  pondok ini, tentunya masih di bawah naungan sang Kyai, gurunya. Mana yang lebih layak dihargai,  santri atau kyai? Mana yang lebih penting dan berperan, kyai atau santri? Apa takut tidak kualat?
Yaa, penghargaan bagi santri sepertinya sebuah bentuk penghargaan bagi umat Islam. Meski perhargaan ini jika ditelisik ke belakang, bau-bau politik. Masih ingat saat kampanye pilpres 2014? Umat Islam, khususnya kaum pondok menjadi salah satu menu yang diperebutkan.
Disisi lain, peringatan ini bisa jadi merugikan. Mengapa? Sudah menjadi adat, jika ada peringatan, orang akan disibukkan dengan pernak-pernik perayaan.Nah, hal ini kemungkinan besar juga akan menimpa para santri. Tidak hanya di hari H, tetapi menjelang hari pelaksanaan, para santri sedikit banyak akan meninggalkan tugas utamanya belajar, apalagi ibadahnya. Apa ini tidak merugikan? Lantas para guru atai Kyai-nya bagaimana?
Nah...coba mikir?
Tidak itu saja, bentuk-bentuk pensyakralan hari justru akan membelenggu orang dengan ritual dan ceremonial. Malahan bisa menjadi hari mobiisasi umat yang akan mudah dipolitisasi dan dimanfaatkan orang-orang yang hanya suka menangguk keuntungan. termasuk juga akan berlanjut penetapan hari libur khusus. Jika sekarang umat Islam dimanjakan dengan hari santri, bukan  tidak mungkin nanti akan ada hari Kyai, hari Pastur, hari Bhiksu dsb. Semoga agama tidak hanya menjadi alat pajangan untuk pencitraan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar