Senin, 01 Februari 2016

Satu Hari Menulis Satu halaman

Ada kekurangan mencolok pada sebagian besar siswa, termasuk para guru. Tidak terampil menulis. Dampaknya ketika siswa dan guru membuat karya tulis, banyak yang kelimpungan. Karena menulis belum membudaya, timbullah penyakit copy paste. Padahal para guru sudah terbiasa membuat perangkat pembelajaran. Termasuk membuat catatan harian ketika mengajar di kelas. Itu adalah modal awal untuk menulis. Apalagi bagi guru bahasa, mereka sering memberi tugas membuat karya tulis kepada siswanya. Ironinya, sang guru sendiri tidak banyak menghasilkan karya tulis.
Langkah ini bisa diawali dengan membudayakan membaca, satu hari satu buku-satu halaman atau satu menit. Memulai dari yang kecil, sedikit dan sederhana akan membuka jalan pikiran. Langkah lanjutannya dikembangkan dalam bentuk kegiatan menulis. Membudayakan menulis dengan cara satu hari menulis satu halaman. Pada tahap awal karya siswa dikumpulkan sebagai tugas. Karya guru dan siswa  terpilih dipampang di mading sekolah. Sebagai motivasi karya terbaik diberi penghargaan, dalam bentuk apapun. Anak yang mempunyai bakat dibina dan ikutkan kompetisi menulis. Kelak akan muncuk pengarang handal, dan para guru tidak kuatir, ketika guru wajib membuat KTI kala naik pangkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar