Sabtu, 06 Agustus 2016

Guru punya pustaka buku di rumah

Belajar tidak mengenal usia, dan buku merupakan menu utamanya. Namun sayang budaya membaca kini mulai luntur. Tidak hanya menerpa siswa, guru pun ikut terjangkit penyakit : malas membaca. Maka tidak heran, jarang sekali guru memiliki buku  literatur. Hal ini bisa membuat komptensi dan pengetahuan guru mandek. Padahal pengetahuan terus berkembang. Jika tidak mengikuti perkembangan, guru semakin tertinggal. Bahkan oleh muridnya sendiri.
Untuk menggugah semangat guru membaca, dianjurkan kepada guru untuk membuat pustaka buku di rumah. Untuk membangkitkan romantisme masa lalu, ditahap awal buku yang ada ditata. Mulai buku jaman sekolah hingga kuliah termasuk bacaan ringan. Ruang dibuat senyaman mungkin. Kala sengggang di rumah, sempatkan membaca. Jika sudah terbiasa, guru menambah koleksi buku utamanya terkait pendidikan. Kalau guru memiliku pustaka sendiri, para siswa akan tertarik berkunjung ke rumah gurunya. Hal ini dapat mendekatkan hubungan guru dengan siswa. Jika guru-siswa akrab, pembelajaran lebih mudah  dicerna anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar