Minggu, 25 Maret 2018

JEJAK PENCURI


Mencuri itu penyakit. Bukan hanya karena miskin, bukan pula karena ingin kaya. Ini soal tabiat, soal moral,iman dan ketakwaan. Seketat apapun penjagaan, pencuri akan mencari kesempatan. Sementara yang punya barang tentu saja berusaha melindunginya. Masa buah saja kok yaa dicurinya. Pasti yang mengambil tidak takut dosa. Bukan karena kelaparan, bukan pula mau dijual biar kaya.
Punya pohon klengkeng berbuah lebat itu senang juga. Tetapi yaitu, tidak dibungkus habis dimakan codot, dibungkus seperti menyediakan buah gratis buat pencuri buah. Pengalaman sebelumnya, saya hanya kebagian sekitar sepertiganya. Sisanya berbagi dengan codot dan pencuri amatiran.
Jika codot hanya mengambil buahnya saja, codot berkepala hitam mengambil dengan bungkusnya. Praktis, tinggal patahkan ranting langsung bawa. Ditambah merogoh selongsong dan mengambil buah yang sebenarnya belum layak dimakan.
Yaa, namanya saja pencuri kelaparan, mereka hanya ingin merasakam buah yang ia tidak tanam. Jejak kelakuannya ditinggalkan. Ia pikir yang empunya tidak akan melaporkan ke kepolisiaan. Tetapi ia lupa, tindakannya dilihat Tuhan. Semoga Alloh memberi ia rejeki cukup, agar ia bisa beli klengkeng dan tak lagi lakukan pencurian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar