Matematika menjadi menu hari kedua UNBK SMP. Senyum tersungging mengembang, saat antri tanda tangan, masuk ruangan. Lalu, merekapun menikmati hidangan.
Dari jauh, suasana hening terasa. Mungkin mereka sedang menikmati sajian soal yang menggugah selera. Atau mereka terkagum-kagum, sampai tak bisa berkata-kata. Atau terbengong, tak tahu harus berbuat apa. Yang jelas mereka bukan bertapa.
Hingga waktu memaksa
mereka. Terusir pergi, walau hati masih terpaut padanya. Apa daya, waktu
jua memisahkan mereka. Dengan langkah gontai, kaki melangkah lesu
tinggalkan kenangan yang tak terlupa.
Dari jauh kutatap raut muka mereka. Senyum ceria tak lagi terpancar, menguap entah kemana. Wajahnya ditutup, pasrah bak narapidana. Bukan bergaya alay, buat update status IG-nya. Maunya saya tertawa. Saat ditanya,"Soalnya pedas level tujuh, Pak Hakim."jawab mereka.
Saya tak jadi tertawa. Ikut belasungkawa, atas soal HOTS, matematika. Masih untung, belum keluar asap dari kepala mereja. Semoga Tuhan memberi keajaiban kepada anak-anak bangsa.
Dari jauh kutatap raut muka mereka. Senyum ceria tak lagi terpancar, menguap entah kemana. Wajahnya ditutup, pasrah bak narapidana. Bukan bergaya alay, buat update status IG-nya. Maunya saya tertawa. Saat ditanya,"Soalnya pedas level tujuh, Pak Hakim."jawab mereka.
Saya tak jadi tertawa. Ikut belasungkawa, atas soal HOTS, matematika. Masih untung, belum keluar asap dari kepala mereja. Semoga Tuhan memberi keajaiban kepada anak-anak bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar