Sabtu, 21 April 2018

BENIH CINTA


Hari ini, dirimu kosong belum terisi. Menunggu benih cinta yang kan ditancapkan di relung hati. Entah kapan, ia kan menghampiri. Mengenalmu dan menyamai.
Mungkin dirimu punya ekspektasi tinggi. Mengharap intan jatuh ke bumi. Bersama hujan diantar bidadari. Pancarkan auramu, tebar pesona tarik kumbang berebut dirimu jadikam permaisuri. Tinggali istana megah di puncak Fuji.

Walau kelak yang datang,bisa jadi bukan yang kau kehendaki. Bisa burung-burung yang sekadar lapar memetik bulir padi. Hanya mencicipi, bukan memiliki. Karena si burung tak bakat korupsi.
Bisa jadi para tikus, hama penyakit ikut menggerogoti. Mulai akar,batang, buah sampai tak bersisa lagi. Hingga tuanmu jatuh miskin merugi. Mereka tertawa terbahak mirip sengkuni. Puas menebar hoax, lalu lari sembunyi. Di kolong got, atau berlindung di bawah ketiak yang bau terasi.

Lahan itu masih kosong, menunggu gerak petani. Yang tak kenal lelah, mogok berhenti, demonstrasi, walau konon kabarnya panennya sering merugi. Ia yakin Tuhan tidak tidur, apalagi menguji umat di luar batas kemampuan insani. Karena petani yakin, benih yang ia tanam adalah benih cinta sejati. Bukan benih busuk, bukan benih penyakit yang merusak hati.

Benih cinta itu tulus suci. Lahir dari lubuk hati hakiki. Bukan benih yang dikemas dengan bungkus basa-basi. Cintanya palsu, ditaburi iri dengki, tebar benci, lempar batu, lalu melarikan diri. Benih cinta takkan mati, asal dirawat, diairi dan diberi nutrisi. Tidak boleh over dosis, ikuti aturan agar tumbuh, berkembang dan indah pada saatnya nanti.

http://dindik.madiunkab.go.id/index.php/en/2017-03-19-13-16-10/lemabaga-smp/691-hakim-guru-yang-menginspirasi 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar