Setelah Cut Nya’ Dien, KH Achmad Dahlan,
Tuanku Imam Bonjol, Habibie & Ainun difilmkan, belum banyak tokoh nasional
yang diangkat ke layar lebar. Justru layar bioskop kita kebanjiran superhero
dari luar, seperti James Bond, Ironman Spiderman, Superman, Batman dll. Dengan penyajian
spektakuler, tokoh-tokoh luar tersebut menjadi idola yang mampu mempengaruhi
gaya dan watak anak. Anak-anak pun lebih mengenal tokoh khayalan produk negeri
orang dari pada superhero nyata, para pahlawan nasional. Nasionalisme generasi
muda tergerus.
Salah
satu solusi menanamkan nasionalisme lewat seni adalah memfilmkan tokoh nasional.
Baik para pahlawan, tokoh nasional atau perjuangan hidup seseorang yang bisa
menginspirasi ataupun memotivasi. Agar menarik kawula muda menonton, penyajian
cerita dan penggunan teknologi harus dibuat sensasional tanpa mengurangi arti sejarah.
Sehingga tokoh nasional mampu menjadi panutan dan idola anak. Film tokoh
nasional tersebut setelah tayang di bioskop nantinya diputar gratis di sekolah
sebagai salah satu tugas siswa pada pelajaran PPKn. Dengan pembuatan film tokoh nasional
berkualitas, perfilman kita tidak lagi kering pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar