Ada penyakit yang selalu membayangi
petani. Setiap masa panen
tiba, harga panennya turun. Yaa gabah, kedelai, jagung juga tebu. Gula
misalnya, beberapa waktu lalu harganya cukup tinggi. Kini harga gula mulai
turun. Padahal sekarang pabrik gula mulai giling. Otomatis harga tebu petani
juga tidak tinggi seperti yang diharapkan. Hal ini ditengarai karena adanya
gula impor.
Belum lagi curah hujan yang berlebihan
sepanjang tahun ini memperburuk nasib petani. Kualitas tebu tidak optimal.
Sementara ongkos produksi semakin naik. Saat panen saja, karena area tebu
banyak yang belum bisa dilalui kendaraan, ada tambahan ongkos kuli angkut ke
kendaraan. Pada akhirnya keuntungan petani tebu hanya sedikit.
Untuk itu perlu kebijakan yang membela
kepentingan petani tebu. Seperti halnya gabah, ada penetapan harga dasar
pembelian tebu rakyat. Pemerintah juga harus menghentikan impor gula. Baik gula
murni ataupun gula ravinasi. Terlebih di saat petani memanen tebunya. Sehingga
manisnya gula bisa semanis nasib petani tebu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar