Pelajaran seni dan sastra kalah pamor
dengan mata pelajaran Ujian Nasional. Minat anak terhadap seni dan sastra
rendah. Hal ini disebabkan kurang adanya dukungan serta anggapan bahwa seni
dan sastra sebagai bidang pekerjaan kelas dua. Padahal fakta menunjukkan,
banyak orang berhasil di bidang tersebut. Kita juga bisa belajar kepada Korea. Potensi
kawula muda digarap dengan apik. Sekarang Korea memetik hasilnya, K-pop mewabah
ke seantero dunia.
Untuk
membangkitkan minat dan menggali potensi anak di bidang seni dan sastra diperlukan
langkah strategis. Salah satunya menggarap potensi anak-anak sekolah. Caranya
dengan membuat warung apresiasi (wapres) seni dan sastra di sekolah. Wapres
didirikan di dekat kantin. Mereka yang ingin menampilkan kemampuannya tampil
mengisi acara di saat istirahat, jam kosong atau usai jam sekolah. Dengan
sering tampil, kemampuan dan mentalnya terasah. Anak yang mempunyai bakat
menonjol dibina intensif. Tidak hanya sekedar ikut lomba mewakili sekolah
tetapi juga di carikan pendidikan lebih tinggi sesuai bakatnya. Siswa berbakat
tetapi tidak melanjutkan pendidikan dicarikan manager untuk diorbitkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar