Sabtu, 28 Mei 2016

Siswa SMA Wajib Memiliki Keahlian



Setiap tahun, ratusan ribu hingga jutaan anak lulus SMA. Bagi yang bertekad melanjutkan kuliah, harus berebut memperebutkan ratusan kursi perguruan tinggi. Sisanya, mencoba peruntungan dengan bekerja atau bahkan  menganggur. Mahalnya biaya kuliah dan minimnya ketrampilan lulusan SMA membuat alumni SMA enggan kuliah tetapi sulit bersaing di bursa kerja. Akhirnya banyak dari mereka bekerja di sektor non formal. Bekerja seadanya. Sebuah dilema pendidikan. Salah satu sebabnya, dalam kurikulum SMA jarang sekali yang menyediakan pendidikan ketrampilan. Kebanyakan bersifat kognitif. Perlu pembaharuan kurikulum SMA.
Bila ada wacana penggodokan kurikulum, seyogyanya untuk tingkat SMA disediakan mata pelajaran keahlian. Seperti di SMK, tetapi lebih aplikatif dan pragmatis yang banyak dibutuhkan dunia usaha. Siswa diberi pilihan sesuai dengan minat dan bakatnya. Tentu saja sekolah juga harus menyediakan guru yang ahli di bidangnya. Sebelum SMA memiliki tenaga pengajar bidang keahlian, untuk sementara bekerja sama dengan SMK.
Untuk menambah ketrampilan, di masa libur sekolah para siswa magang di tempat usaha. Di akhir pendidikan SMA diadakan uji kompetensi dan diberi sertifikat keahlian. Sehingga jika selepas SMA tidak melanjutkan kuliah, mereka bisa langsung bekerja atau membuka usaha sendiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar