Sabtu, 11 Oktober 2014

Ratap Bumi



Ratap  Bumi

Semilir angin berhembus
Bertiup di hamparan tanah tandus
Membawa uap air minimalis
Sisa cadangan yang kian menipis
Sawah ladang meronta
Tersenyum cipta tanah menganga
Tunggui kemarau panjang
Berlindung di balik keringnya ilalang
Mata air menangis
Harapkan rintik gerimis
Kucurkan kehidupan yang merembes
Tetes demi tetes
Bumi ini semakin tua
Kian kurus bagai tak terurus
Terinjak eksploitasi manusia
Termakan ambisi nan rakus
Bumi ini tak bisa mengadu
Tangisanmu  terdengar memilu
Wajahmu semakin kuyu
Sekujur kulit tersayat luka
Amarah tertahan dalam perut magma
Tunggu waktu akhir masa kadaluwarsa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar