Rabu, 27 Juli 2016

Pendidikan jurnalistik bagi guru



Ada yang aneh pada guru-guru kita. Ketika mengajukan sertifikasi para guru banyak yang melampirkan KTI dan piagam mengikuti berbagai diklat jurnalistik. Tetapi saat membuat KTI dan publikasi ilmiah untuk kenaikan pangkat banyak yang merasa keberatan. Akhirnya lari ke tukang jahit KTI. Anehnya lagi, tim penilai oke-oke saja, dan banyak yang lolos.
Di tengah upaya peningkatan profesionalisme, kurangnya penguasaan dalam penyusunan KTI dan membuat publikasi artikel dapat ditempuh dengan memberi pelatihan pembuatan KTI dan pendidikan  jurnalistik kepada guru.Untuk publikasi, para guru bisa memanfaatkan mass media yang ada. Bahkan guru-guru juga dapat membuat majalah khusus guru dengan mengoptimalkan MGMP dan dukungan dinas pendidikan. Tentu saja ini juga akan memacu guru semakin kreatif menulis dan penerbitan artikel guru lebih intensif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar