Kamis, 21 Desember 2017

EFEK E-RAPOR




Akhir semester tinggal menghitung hari. Sudah biasa guru-guru menyibukkan diri. Olah nilai tuk segera dibagi. Lembur siang malam hingga dini hari.

Jaman semakin canggih. Dulu rapor yang ditulis tangan kini dibantu mesin yang tak pilih kasih. Tinggal entri data yang sudah diperoleh. Asal data lengkap, tak tunggu menagih. Rapor tercetak, guru bisa tidur, tenagapun pulih.

Saat E Rapor datang, akupun ikut senang. Kukira pekerjaan kan lekas beres tak takut dibagi paling belakang. Dengan antusias tenaga aku galang. Siap lembur hingga remuk tulang.
Namun kerja E Raport haruslah lewat jaringan. Sementara laju data merambat seperti hewan. Kadang ngadat antri nyantol di awan. Kalau terus begini, kapan akan tuntas pekerjaan.

E raport akhirnya bikin repot. Mata dipaksa pandangi layar sampai melotot. Tak kuat duduk tubuh terpaksa nglesot. Guru-guru berubah sewot. Semangat yang menyala meredup melorot. Tubuh lunglai butuh mak Erot.

E raport itu boleh jadi rumus. Formula jitu tuk membuat badan kurus. Tak perlu diet tak usah ikut terapi khusus. Cukup lembur dengan makan nasi bungkus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar