Rabu, 23 September 2015

Tahanan Koruptor pakai Seragam loreng



Foto Gayus yang bebas makan di luar penjara menjadi pelajaran. Meski kabarnya sudah ijin memenuhi panggilan pengadilan karena masalah keluarga, tetapi penyalah gunaan kebebasan perlu mendapat  perhatian. Yaa, karena dengan berpakaian bebas, mereka (para koruptor ini bak raja sehari). Merasa tidak berdosa, dan tidak punya malu. Padahal akibat perbuatannya, uang rakyat dihamburkan untuk keperluan pribadi. Coba, kalau keluar tetap pakai baju tahanan, pasti tidak bisa semau gue.
Karena tidak banyak perbedaan mencolok antar baju tahanan dan baju orang yang tidak berperkara, hanya tulisan ”tahanan” atau  nomor seragam tahanan, yang memudahkan orang mengenali seseorang sebagai tahanan. Sering kita lihat, penjahat apalagi koruptor yang berperkara dengan santai dan tersenyum menyapa korban dan khalayak ramai. Dengan baju tanpa perbedaan mencolok, para tahanan merasa seperti masyarakat biasa tanpa salah. Dampak negatifnya, mereka merasa tidak berdosa tidak mempunyai rasa malu.
Seyogyanya baju tahanan mempunyai dampak psikoogis bagi si pemakai. Khusus koruptor diberi seragam baju loreng-loreng seperti baju tokoh penjahat dalam film/gambar kartun. Karena orang sudah hafal, gambar berbaju loreng identik dengan penjahat. Sehingga koruptor akan merasa bersalah dan tidak mengulanginya lagi ketika melihat dirinya berseragam loreng.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar