Minggu, 26 Juli 2009

JENGGOT

JENGGOT OSAMAH, SYECH PUJI DAN PEPI

Jenggot siapa yang menjadi favorit Anda? Jenggot Osamah, Syech Puji atau jenggotnya Pepi. Silakan pilih. Tapi harus diingat, kalau anda memfavoritkan salah satu diantara mereka, jangan mudah terpancing meniru. Bisa-bisa kena getahnya.
Negeri kita ini kan baru kena musibah Bom!! Kabar yang beredar, pelaku teror ini dikait-kaitkan dengan tokoh yang paling dicari seantero dunia, Osamah bin Laden. Benar-tidaknya saya sendiri tidak tahu. Saya bukan inteligen. Kita semua kenal banget dengan tokoh ini. Tidak sedikit juga yang ngefans. Lihat saja di sekeliling kita. Banyak yang pakai kaos bergambar Osamah. Belum lagi game Osamah. Dan yang ngetrend, banyak yang mengekor melihara jenggot ala Osamah. Keren kan? Kalau anda melihara jenggot ala Osamah,bersiap saja. Bisa saja suatu saat anda akan diintai atau diinterogasi. Dikait-kaitkan dengan Osamah. Jadi repot kan? Padahal anda sudah terlanjur melihara jenggot cukup lama. Lantas mau diapakan? Dipotong? Jangan.
Jenggot anda masih bisa dimodivikasi. Yang mirip Osamah, ya Syech Puji.
Minimal bentuk bajunya hampir sama. Lumayan juga kan mirip syech Puji. Jenggot masih ada. Cuma kalau mau mendekati mirip Syech Puji, kepala harus dibotakin. Kalau perlu tambah kalung mirip kalungnya Syech Puji. Begitu anda memakai gaya ala Syech Puji, orang akan terkagum-kagum pada anda. Minimal anda sudah kelihatan seperti pendekar Shaolin. Hebat !! Belum lagi orang akan mengomentari anda. Kalau sudah mirip kenapa tidak kawin lagi dengan anak di bawah umur? Nah kalau ini anda harus hitung-hitung! Kawin lagi sih katanya enak. (Saya saja kawin ...eehh nikah, cuma sekali dengan satu wanita yang sekarang istri saya. Jadi yaa ndak tahu kawin lagi itu enak apa tidak). Apalagi anda ketahuan kawin dengan anak di bawah umur. Anda melanggar HAM. Dan hadiahnya penginapan di hotel prodeo. Seperti yang menimpa Syech Puji sekarang ini. Mau! Silakan saja jika mau jadi Syech Puji II. Kaya belum tentu, celaka menunggu.
Lantas enaknya bagaimana? Yang sampai sekarang melihara jenggot aman-aman saja. Yaa melihara jenggot ala Pepi. Ahmad Dani saja pernah ikut-ikutan niru jenggotnya Pepi. Mungkin Ahmad Dani lagi bingung cari model baru. Dari pada mikiran masalah, mending berekspresi. Meski Dani yaa tidak berubah jadi lucu kayak Pepi. Dani yaa Dani. Dicerai Maia bukan bingung, malah mikirkan Madu Tiga. Kalau Ahmad Dani saja yang mencoba niru Pepi, ternyata tidak bisa mengubah dirinya. Apa anda masih berminat mengubah-ubah gaya jenggot anda?
Anda masih bingung kan? Jadi kalau anda mengubah penampilan, apa saja bentuknya. Pikiran dulu masak-masak. Apa untungnya mengikuti suatu trend jika kita sendiri tidak tahu kegunaannya. Tapi kalau anda meniru hanya karena suatu keinginan, itu sah-sah saja. Yang terpenting, anda harus mempertimbangkan dampak terburuk. Jika terpaksa harus meniru karena terlanjur fans berat. Anda tidak usah kuatir. Ngefans kan tidak berarti jadi pengikutnya. Jadilah fans mania yang baik.
Melihara jenggot, mbotakin kepala, berpakaian, gaya hidup dan sebagainya adalah pilihan untuk tampil beda. Hidup ini perlu inovasi. Inovasi tidak perlu indoktrinasi. Doktrin hanya akan membuat inovasi terlihat kaku. Yang hanya memenuhi pesananan pengindoktrin.
Melihara jenggot yang sekarang mulai mewadah adalah salah satu fenomena. Entah dari segi kenyentrikan atau menumbuh suburkan sunah Rosul. Nyentrik agar memikat orang, dan menjadi trendsetter. Mengikuti jejak Rosul, mengambil suri teladannya. Tidak sekedar hanya terlihat menjadi orang yang paling Islam. Tetapi kesehariannya tidak mencerminkan nilai ke-Islaman itu sendiri. Rugi kan!
Osamah, Syech Puji, Pepi dan para penganut ataupun penggemar jenggot adalah sebagaian perbedaan penampakan manusia yang diwakili salah satu bagian tubuh manusia. Satu bagain tidak bisa digunakan untuk menggeneralisasikan jatidiri seseorang. Perbedaan adalah rohmat. Perbedaan fisik laksana mozaik kehidupan. Perbedaan pikiran menjadi kehidupan lebih berwarna. Tidak sekedar melihat jenggot.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar