Kamis, 09 Juli 2009

MENUNGGU KEPUTUSAN HAKIM

Besok, Jumat 10 Juli 2009 ini hari penentuan tahap II. Tahap I anak-anak lolos Unas. Saya nggak bilang lulus lho, cuma lolos. Kenapa? Lha wong anak-anak sendiri yang bilang begitu. Mulai awal Juli sampai 6 Juli mereka berbondong-bondong cari sekolah. Kalo melihat polah orang tua dan anak-anak ini sebenarnya kasihan. Tapi yaa lucu juga. Saya patut acungkan jempol dua, kalo perlu empat, andai saya pas lagi nggak pakai sepatu. Semangat cari sekolah itu lho yang perlu diacungi jempol. Yaa moga2 saja kalau sudah diterima semangatnya kayak pas cari sekolah. Bukan anti klimaks.
Buat ortu dan anak-anak yang mau melanjutkan, tentunya besok Jumat itu bisa dianggap hari penentuan. Meski sudah terlambat. Kenapa? Ya iyaa..lah. Penentuannya kan pas Unas lalu. Jadi besok itu tidak usah ngedumel atau nyesal. Percum tak bergun. Tidak perlu menunggu ketok palu hakim menunggu pengumuman. Yang jadi hakim, yaa anak-anak itu sendiri. Selama beberapa hari ini sekolah cuma mengumpulkan administrasi prestasi yang telah diukir beberapa saat lalu. Yang muncul di pengumumuman hanya rekap saja. Lha jatahnya sudah dipagu. Jadi yang belum masuk daftar terima nasib dulu. Sabar, tawakal, instrokspeksi dan segera bangkit.
Yang diterima jangan bangga, yang belum jangan kecewa.
Jangan ikut-ikutan pilpres, pileg, pilkada atau pil-pil lain. Bingung cari alasan.
Belajar legowo dan tetap semangat gitu lho. Nggak sekolah di negeri ya ndak apa-apa. Di swasta juga banyak yang bagus. yang penting niatnya. Sekolah di swasta juga berarti membuka lapangan kerja baru. Pahalanya dobel. Menuntut ilmu sama membantu mengurangi pengangguran. Coba kalau semua diterima di negeri, sekolah swasta pada tutup, siapa yang akan diajar?
So..selamat sekolah!!!!





Tidak ada komentar:

Posting Komentar