Jumat, 10 Juli 2009

UCAPAN SELAMAT APA HARUS NUNGGU SK?

Waktu kecil saya sering tukaran sama teman, tetangga sebelah rumah. Biasa, habis tukaran satru. Nggak nyapa. Tapi waktu itu masih kecil. Begitu keesokan harinya, wawuh/rukun lagi. Paling kalo masih satru maksimal jelang batas tiga hari, baikan lagi. Takut dibenci Tuhan. Apalagi waktu di madrasah diniyah sering diingtkan. Jangan sampai tidak bertegur sapa sampai tiga hari. Dosa!!
Kalo bisa jangan sampai musuhan. Jika terpaksa ya segera memaafkan. Siapa tahu suatu saat kita perlu bantuan sama orang yang aalnya kita benci bahkan kita musuhi.
Jika kita punya temanpun biasakan memberi penghargaan. Meski dia kompetitor kita. Nggak usah nunggu perintah : Hayo kita beri tepuk tangan buat si Anu yang jadi juara. Kebiasan memberi penghargaan membuat orang semakin simpati kepada kita.
Bagaimana dengan pilpres kita? Dengan tiga kandidat mestinya tidak susah saling memberikan selamat satu sama lain. Untung tadi malam kita sudah melihat teladan demokrasi yang sehat terjadi di negeri ini. Pak JK sudah call, say hello ke pak SBY mengucapkan selamat. Yang begini ini patut kita tiru. Apalagi Minggu depan beliau2kan mau rapat kabinet. Lucukan, jika pemimpin bangsa ini kelihatan nggak akur. Mudah2an ucapan selamatnya lahir batin.
Kalau capres no 1 belum memberi selamat, itu memang hak mereka. Masih nunggu keputusan resmi. Mengucapkan selamat saja kok kelihatannya berat sekali yaa. Nunggu SK KPU. Padahal kalau saja ada kemauan, gampang saja kan mengucapkan.
"Pak SBY selamat, Bapak sementara unggul. Saya siap menjadi oposisi dan beradu 5 tahun lagi. Tapi permasalahan yang terjadi tetap kami ajukan sesui hukum." Gampang kan.
Kan kalau mau bermaaf-maafan waktu Idul Fitri, kita tidak menunggu keputusan Depag atau MUI, bahwa besok jatuh 1 syawal. "Jadi mulai besok bermaaf-maafan sudah sah. Kalau sebelum terbit SK 1 Syawal bermaafaannya belum diakui." Nggak ada kan seperti ini.
Jadi hidup ini lebih mudah. Tidur nyenyak. Besok pagi bangun, habis bangun, tidur lagi. Habis Tidur bangun lagi dst kayak lagunya mBah Surip.Bangun dan Tidurnya nggak nunggu SK.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar