Rabu, 09 Februari 2011

LOMBA MENULIS TOKOH

Kreatifitas menulis kembali mendapat ujian. Beredarnya buku seri Pak SBY di Jateng dipermasalahkan. Meski buku tersebut telah mendapat pengesahan dari BSNP, namun karena proses dan peruntukannya kurang tepat akhirnya menjadi konsumsi politik. Terlepas sistem pengadaan dan siapa yang dijadikan tokoh penulisan, seharusnya terbitnya sebuah buku diapresiasi positif. Karena di Indonesia sendiri judul buku yang terbit setiap tahun masih kalah dengan negara lain.
Daripada mempermasalahkan terbitnya buku, lebih baik masyarakat dirangsang untuk membuat buku. Agar pemunculan seorang tokoh tidak diirikan dan tokoh-tokoh berjasa yang tidak populer lebih dikenal masyarakat, setiap daerah membuat sayembara penulisan tokoh. Mulai tokoh tingkat kampung hingga nasional.
Untuk uji kelaikan standarisasi buku, diserahkan ke badan berwenang. Pemerintah atau badan nir laba yang peduli buku membantu pembiayaan penerbitan. Bukunya disalurkan ke perpustakaan daerah dan sekolah. Tidak lupa penulis diberi royalti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar