Jumat, 11 Februari 2011

Mengontrol Sekolah Agama Aliran

Ke-Bhinneka Tunggal Eka-an tercoreng. Perbedaan tidak lagi menunjukkan keindahan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemahaman agama yang salah. atau kefanatikan berlebih menimbulkan korban. Kerusuhan di Cikeusik dan Temanggung menggambarkan hal itu. Ketidaktaatan kepada hukum yang melarang pengikut aliran agama melakukan aktifitas yang dapat meresahkan masyarakat serta penodaan terhadap agama lain menimbulkan kemarahan dan berujung tindak anarkisme.

Tidak bisa dicegahnya kejadian ini karena masyarakat melihat sendiri hal-hal yang dianggap menyimpang atau menyinggung rasa keagamaan mereka. Terlebih beberapa aliran agama ini juga mendirikan atau pelaksanakan pendidikan bagi pengikut beserta keluarganya. Termasuk juga mendirikan sekolah sesuai platform aqidahnya. Sehingga secara otomatis, usaha memutus mata rantai penyebaran dan pewarisan ajarannya terhambat.

Untuk itu perlu aturan jelas terkait pendirian sekolah agama bercirikan khusus agar tidak terjadi eksklusifimisme dalam pendidikan. Disamping itu anak tidak mudah terkontaminasi oleh virus agama mematikan yang dapat membelokkan aqidah dan tujuan pendidikan. Kontrol pemerintah dan masyarakat dapat mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar