Kamis, 25 Januari 2018

HITAM PUTIH


Nasehat tua mengatakan, lidah itu tidak bertulang. Bisa keseleo kata saat lidah menari tanpa kendali. Lidah juga gampang berkilah saat ditagih janji. Pagi berkata A, sore menjadi I. Maka, berhati-hatilah jika berkata dan membuat kesepakatan termasuk jual beli. Jangan sampai kelak dikhianati, karna kita tak punya bukti kuat hitam putih bermaterai.

Hitam putih itu bisa jadi alat bukti. Jika kelak ada yang nakal mau menang sendiri. Simpanlah yang rapat dalam laci almari terkunci. Untuk jaga-jaga dari incaran pencuri.
Hitam putih pun kini jadi seragam resmi. Buat aparat berlabel pegawai negeri. Samakan atribut tak banyak asesoris tertempel di badan, mulai pegawai terbawah hingga para pamuncak punggawa negeri.

Hitam putih bisa dibuat memperjelas identitas. Untuk pertanda orang baik dan yang punya jejak culas. Karena kata orang, putih pertanda baik dan suci, hitam pertanda kelam. Hitam dan putih mudahkan orang lihat perbedaan.

Kala hitam putih dicampur, hasilkan abu-abu yang bisa membuat hukum kabur. Samarkan yang hitam agar tak tampak jahat. Jerumuskan orang ke lembah sesat. Yang benar diembuskan berbau radikal, agar dibenci dan digolongkan kaum berandal lalu disikat. Dramanya, ...orang benar terpental orang laknat dipuja bak malaikat.

Hitam putih, sudah jelas beda. Hanya hati nurani yang bicara, apa dan siapa yang benar seharusnya. Masih ragu??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar