Selasa, 30 Januari 2018

EMANSIPASI


Pekerjaan itu tidak mengenal gender tak perlu gengsi. Asal mau berusaha, siapapun bisa memperoleh rejeki. Kecil tak mengapa, asal dapat untuk mencukupi anak dan istri. Minimal cukup makan sehari dua tiga kali walau hanya berteman sambal terasi. Jika mau menambah gizi, cukup ke sungai cari iwak kali. Yang penting bersyukur atas karunia Ilahi. Siapa tahu, suatu hari kesandung intan sebesar ibu jari.

Dulu pekerjaan sepertinya terpilah mirip pembagian kasta. Ada yang diistewakan buat lelaki ada yang diperuntukkan khusus buat wanita. Tapi kini pekerjaan tak memandang bulu apalagi jenis kelaminnya. Wong yang digunakan bekerja memang bukan alat kelaminnya, qiqiqi. Kecuali mereka yang berniat menangguk dosa. Jual diri karena iman tak ada di hatinya. 

Dulu wanita berkutat disegitiga emas. Kasur sumur dan dapur area kantor beraktivitas. Menurut pada lelaki tanda bhakti dengan iklas. Meski dalam batinnya protes, kenapa hidup begitu memelas.

Kini budaya itu telah luntur. Siapapun berhak berusaha dan agar tak menjadi orang menganggur. Agar kebutuhan hidup tercukupi, keluarga makmur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar