Minggu, 25 April 2010

PAHLAWAN KESIANGAN

Pak Susno Duadji menerima award atas keberaniannya mengungkap mafia kasus dan mafia pajak. Ancaman dan sanksi yang ada di depan mata dihadapi pak Susno dengan gagah berani. Sikap ksatria mantan Kabareskrim yang merasa didholimi. Berani membongkar dan siap menanggung akibatnya baik kehilangan jabatan bahkan nyawa. Sayang keberanian ini timbul setelah pak Susno tidak duduk dalam jabatan strategis di Polri. Kemana dan apa saja yang dilakukan pak Susno ketika menjabat? Hanya pak Susno, Tuhan dan malaikat yang tahu.
Sepertinya sudah menjadi budaya, banyak pejabat yang ketika menjabat tidak mau membuat putusan strategis. Perasaan ewuh pakewuh atau karena kecipratan rejeki nomplok membuat seorang pejabat tidak berkutik. Tidak jarang tertular virus jahat dan masuk dalam lingkaran setan. Ikut-ikutan melakukan perbuatan tidak terpuji. Begitu mau purna atau sudah tidak menjabat seakan-akan menjadi orang paling berjasa bak pahlawan.
Masyarakat pun seolah terlupakan dengan kesalahan yang pernah diperbuat. Berganti mengelu-elukan seperti pahlawan yang membawa kemenangan dari medan perang. Kita tidak mengharap ada pahlawan kesiangan. Lebih berharga orang yang berbuat benar daripada seorang pahlawan pemegang award.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar