Sabtu, 01 Mei 2010

MAY DAY

TELADAN PETANI UNTUK BURUH

1 Mei ini merupakan hari buruh. Biasanya hari buruh diperingati dengan unjuk rasa. Meliburkan diri bekerja dan mensweeping buruh yang tidak turun ke jalan. Mengangkat issue tentang UMR yang masih jauh dari kebutuhan standar hidup layak, status mereka sebagai tenaga kontrak serta minimnya perlindungan.

Minimal dengan curhat massal itu tekanan batin buruh berkurang. Mogok kerja massal dianggap sebagai senjata ampuh untuk menekan perusahaan dan pemerintah. Namun sering kali demonstrasi mereka malah merugikan perekonomian perusahaan tempat mereka bernaung serta stabilitas ekonomi nasional. Termasuk dirinya sendiri.

Untuk hal ini para buruh dapat meneladani sikap petani. Apa yang dilakukan petani ketika harga pupuk naik, harga gabah anjlok dan akan diundangkannya pertanian yang kabarnya bisa membuat petani semakin miskin? Tidak ada kata lain, kecuali menerima apa adanya dan terus bekerja. Sekalipun diantara penduduk yang ber-KTP petani tidak sedikit bergelar buruh tani. Buruh tani tidak ikut demo di May Day. Para petani tetap menanam padinya, agar seluruh rakyat Indonesia tetap bisa makan. Coba kalau petani mogok tidak mau tanam. Apa yang para Boss dan pejabat itu akan makan uang? Untuk memperbaiki nasib tidak harus demo. Bekerja keras dan sikap elegan akan mengubah nasib buruh lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar