Selasa, 11 Mei 2010

PERAIH NUN TERTINGGI DITELEPON PRESIDEN

PRESTASI TIDAK CUKUP DIHARGAI DENGAN UCAPAN SELAMAT
Tiga anak peraih nilai ujian nasional SMP mendapat ucapan selamat dari Pak SBY. Meski via telepon, ucapan selamat ini menjadi kado istimewa bagi mereka. Sedangkan peraih nilai ujian nasional tertinggi SMA dari Gresik, yang sebelumnya kuatir tidak dapat melanjutkan kuliah bersyukur. Ia diterima di UI kedokteran lewat jalur PMDK dan sudah ada sponsor yang akan membantu selama ia kuliah.
Sementara 2 anak SMA 5 Kota Madiun, yang karya ilmiahnya lolos ke Turki, hingga kini nasibnya belum jelas. Dukungan pengumpulan dana mirip koin Prita belum cukup untuk memberangkatkan mereka. Birokrasi belum memberi apresiasi positif, demi keharuman bangsa di kancah Internasional.
Bagaimanapun setiap prestasi yang ditorehkan siswa patut dihargai. Kadang kala anak-anak berprestasi seperti anak yang dilupakan. Penghargaan yang sering berupa kertas piagam, ucapan selamat atau diundang jamuan, sebenarnya belum layak untuk memberi jaminan pendidikan apalagi masa depannya. Jika rewardnya seperti itu, mereka hanya bangga sekejap. Selanjutnya nasib mereka tergantung dari upaya keluarga. Untuk itu perlu komitmen bagi yang berkecimpung di dunia pendidikan atau yang peduli pendidikan memberikan penghargaan layak demi menghantarkan anak berprestasi meraih cita-citanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar