Jumat, 06 Agustus 2010

RUMAH ASPIRASI

Ada-ada saja ide anggota DPR kali ini. Setelah ide dana aspirasi, rehab gedung DPR, kenaikan tunjangan dan gaji, kini DPR melontarkan ide baru mengeluarkan uang rakyat bertajuk uang aspirasi. Ratusa juta dianggarkan untuk setiap anggota DPR agar rumah aspirasi ini terwujud. Belum jelas seperti apa rumah aspirasi yang dimaksud. Termasuk apakah yang memberi usul sudah punya rumah apa belum? Kalo pengusul belum punya rumah yaa wajar saja. Mungkin rumah itu kelak dilelang dan dibeli murah pengusul. Kalo model seperti ini sih sama juga bohong.

Yang jelas, ide ini jauh dari kebutuhan essensial rakyat. Uang rumah aspirasi DPR ini lebih bermanfaat jika digunakan untuk rakyat yang masih belum punya rumah. Membangun sekolah atau taman bacaan yang bisa mencerdaskan anak-anak.

Masih banyak cara untuk menampung aspirasi. Yang lebih penting bukan wadah aspirasinya, tetapi bagaimana memfollow up aspirasi itu. Tidak lupa anggota DPR yang dipilih konstituennya juga harus lebih sering turun ke bawah. Dengan catatan, turba bukan dijadikan alasan untuk membolos.

Tanpa rumah aspirasi, telinga anggota DPR tetap terbuka lebar. Tanpa rumah aspirasi rakyat tidak terhalang menyalurkan aspiranya. Bukankah berbagai tunjangan cukup untuk menjaring aspirsi dengan kepentingan seluruh bangsa? Rakyat menunggu bukti janji tidak menunggu bangunan aspirasi yang rawan korupsi?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar