Jumat, 28 Agustus 2009

API NERAKA vs API ROKOK

Ada-ada saja ulah seorang Guru di Jawa barat. Maunya mendidik, akhirnya berurusan dengan pihak berwajib. Mau nunjukkan bahwa api neraka lebih panas dari api rokok. Aneh-aneh. Apa guru itu pernah pergi ke neraka. Terus cerita bahwa panasnya api neraka tidak ada yang nandingi. Andai api seluruh dunia dikumpulkan, panasnya tak akan sebanding dengan api neraka. Kalau sudah pernah ke neraka, kok nggak ngajak yang lain. Biar bisa cerita tentang neraka..
Malahan kalau mAu menunjukkan hukuman bagi orang yang melalaikan sholat akan mendapat siksa dibakar dengan api neraka Kenapa harus pakai puntung rokok. Rokok kan sudah diharamkan oleh MUI. Rokok sudah diharamkan kok masih dibeli n dinyalakan. Mubadzir.
Jadi yaa nggak usah dibandingkan mana yang lebih panas. Pasti semua panas. Dan nggak usah niru Limbad, pamer kekuatan. Limbad itu manusia super, the master. Kalau guru yaa si teacher.
Di sekolah itu kalau mau menunjukkan kesaktian harusnya buat RPP. Ada pembukaan, pelaksanaan dan evaluasi. Alat evaluasi juga yang jelas nggak ngawur.
Untung guru Cuma Tanya anak yang nggak sholat, terus dicoba merasakan api neraka. Coba kalau mereka ditanya siapa yang pernah mencuri, terus ada yang ngacu lalu gurunya praktek menerapkan siksaan bagi pencuri. Bisa-bisa si guru masuk muri eh bui.
Waspadalah, waspadalah. Kesialan bukan hanya karena nasib, tapi juga karena kebodohan.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar