Rabu, 02 September 2009

SIAP MATI

bAGAIMANA kalau besok kita diberi tahu akan dicabut nyawa kita? Siapkah kita.
Terus terang saya belum siap. Bekalnya belum banyak.
Hidup hampir setengah abad rasanya belum banyak kebajikan yang sudah saya lakukan.
Mungkin inilah kelemahan manusia. Belum tersadar segera menyiapkan bekal mati.
Yang dilakukan didunia ini masih banyak sebatas menghabiskan sisa hidup dengan hal-hal yang tidak di bawa ke kuburan.
Setiap hari banting tulang memeras keringat, memutar otak hanya untuk menuruti nafsu.
Apa sebenarnya yang kita cari di dunia ini?
Kekayaan, jabatan, nama baik atau hanya sekedar numpang lewat. Seperti kata orang Jawa. Bahwa hidup ini layaknya orang "mamper ngombe". Sekedar melepas dahaga.
Kalau ini dimaknai sebagai petuah, bahwa hidup di dunia ini cuma sebentar. Sekedar melpas dahala dalam perjalan panjang. Sungguh hidup didunia ini terasa amat singkat. Dan kita yang repot-repot menghabiskan wktu hanya mengurusi hal-hal berbau duniawi rasaya juga akan menyesal di akhir perjalanan nanti.
Tapi meski hidup didunia ini hanya sebentar, jika tidak diisi dengan keduniawian. Hidup juga akan terasa lumpuh. Bagaimana bisa manusia menen,puh perjalanan panjang jika kendaraannya tidak ada. Kalau to ada masih perlu bensin. Kalaupun bensin sudah penuh, kadang orang yang bisa beli mobil banyal juga tidak bisa menyopori sendiri.
Jadi hidup harus tetap diwarnai dengan berbagai kehidupan sosial. Manusia tidak bisa sendirian menempuh perjalanan.
Tinggal tergantung manusianya, bagaimana menempuh perjalanan ini.
Perjalanan yang akan menuju titik akhir malalui satu pintu gerbang. Pintu yang pasti dilalui semua manusia. Pintu gerbang itu adalah MATI
Kita berharap semua dapat melalui perjalanan ini dengan selamat. Dan masuk pintu terakhir dengan khusnul khotimah.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar