Senin, 28 September 2009

SIDAK

Begitu jatah cuti bersama habis, para pejabat melakukan sidak. Yang ketahuan diberi sanksi. Buat pernyataan, kalau perlu diberi sanksi. Aksi penegakan disiplin. Shock terapi bagi mereka yang terbiasa mangkir. Efektifkah sidak model ini?
Disiplin merupakan kunci keberhasilan. Tapi disiplin tidak bisa diwujudkan hanya dengan sidak. Apalagi sidak yang sudah diumumkan sebelumnya. Kalau begini ini namanya bukan sidak lagi. Kan sudah diumumkan.
Apa yang terjadi di lapangan? Orang cenderung mengakali dan cenderung bekerja dengan rasa takut. Apalagi etos kerja belum menjadi bagian hidup sehari-hari bagi kebanyakan pegawai, khususnya PNS. Beda dengan pegawai swasta.
Sidak dan sanksi lebih efektif jika dilakukan setiap saat, tidak seperti di lebaran saja. Pegawai yang nakal akan jera, jika sanksi yang didengungkan sebelumnya benar-benar diterapkan. Tidak pandang bulu. Dan yang kurang dari penegakkan disiplin pegawai adalah kurangnya rewards bagi yang prestasi. Sekali lagi pegawai pemerintah memang beda dengan swasta. Sidak sering hanya menjadikan pegawai takut, tapi belum mendorong prestasi.
Jadi sidak lebaran bukan hanya program tahunan.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar