Kamis, 10 Maret 2011

Angka yang bikin pusing!

570 kok jadi 510???

Angka terbalik sudah biasa. Angka berubah pun juga biasa. Tidak heran jika angka membuat orang tergoda memainkannya. Para pesulap juga sering memanfaatkan angka dalam shownya. Lihat saja Dedy corbuzier dkk, dengan kelihaiannya bisa menerka, mengubah ataupun menghilangkannya.

Tidak kurang para penggemar judi buntut menggunakan angka sebagai andalannya untuk mengeruk keuntungan. Bak ahli matematika, angka diotak atik dengan rumus super hebat. Mengalahkan ahli matematika ataupun ahli komputer.

Mereka yang tersangkut korupsi juga tergiur angka-angka. Menghilangkan dan menggelembungkan untuk keuntungan pribadi. Padahal angka dicipta untuk membantu manusia mempermudah berkomunikasi dan pekerjaan. Tanpa angka manusia bisa kebingungan. Dengan angkapun manusia bisa pusing kepala. Contohnya saya.

Bagaimana tidak, kemarin lusa saya belajar berhitung. Yang saya hitung penutup atap rumah saya (wuwung). Wuwung itu saya beli Oktober lalu, dikirim dalam dua kali angkut. Yang terakhir tanggal 24 November 2010. Seperti halnya pembelian barang ada faktur dan bukti pengecekan. Pengecekan ini dilakukan sopir angkut. Karena sy sibuk kerja.

Ketika barang tiba, genteng dan wuwungpun langsung diturunkan tanpa dicek jumahlahnya. Karena jumlahnya banyak satu truk besar. Dan inilah kesalahan saya. Semua benda pun masuk gudang/garasi. Setelah saatnya tiba genteng dan wuwung dipasang. Ternyata setelah dipasang sebagain atap tidak tertutupi wuwung. Padahal dulu sudah sy hitung dengan cermat layaknya insinyur bangunan.

Setelah dihitung ternyata wuwungnya berjumlah 310 (termasuk yang pecah waktu pengangkutan). Padahal sy beli 370 buah (ada fakturnya). Wah-wah ini kerugian n kesalahan sya. Kemarin lewat adik, sy coba menghubungi pihak produsen. Siapa tahu dulu waktu memasukkan ke truk ada kesalahan hitung atau salah baca surat perintah. 370 dikira 310. Dan sopir pengangkut meski tanda tangan tidak benar-benar mengecek.

Saya pun berharap pihak pengirim memberi solusi terbaik. Secara hukum sy kalah. Karena bukti pengiriman dan pengecekan sudah ditandatangani. Tetapi secara de fakto dapat dibuktikan, bahwa wuwung yang dikirim jumlahnya salah. Sambil menunggu penjelasan, sy pun berharap ada kebijaksanaan dari pengirim/produsen. Kalau perlu mereka bisa datang mengecek jumlahnya. Tetapi kalau akhirnya sy harus menerima nasib, yaa tetap harus beli wuwung lagi. Masa gentengnya tidak ditutup wuwung.

Mungkin Alloh memang sedang menguji. Dan Alloh akan memberi rejeki yang datangnya tidak akan terduga bagi mereka yang bertaqwa. Manusia memang letakknya salah. Tetapi kalau kesalahan itu bisa dibijaksanai, akan menghasilan kebenaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar