Sabtu, 19 Maret 2011

MENGGAUNGKAN KEJUJURAN UJIAN NASIONAL

Tahun lalu sebelum Ujian Nasioan (UN) dilaksanakan, di pusat dan daerah marak digaungkan pakta kejujuran UN. Sementara yang lain tidak memberanikan diri meneken pakta kejujuran. Beratnya beban yang dipikul siswa dan target tinggi pemangku kebijakan, memaksa jargon unas jujur baru sebatas pesan-pesan dan harapan. Dan kejujuran UN terbukti masih sulit terwujud, seiring banyaknya temuan kecurangan.

Nampaknya ini yang membuat banyak kalangan, terutama dari dunia pendidikan merasa tidak percaya diri lagi mengikrarkan UN jujur. Sistem 5 type soal berbeda dalam satu ruang, dianggap mewakili dan jaminan bahwa UN akan berlangsung jujur. Apalagi formula kelulusan terbaru cukup menolong siswa.

Namun tidak ada salahnya jika gaung UN jujur dikumandangkan kembali. Ini akan mengingatkan siswa, guru, pengawas UN, kepala sekolah dan semua yang berkecimpung dalam dunia pendididikan agar selalu menjunjung tingga fairplay. Tidak perlu ragu dan malu melakukan kejujuran, Semua harus siap menerima hasil UN apa adanya. UN bukan sekedar meluluskan siswa dan mengejar target. Kejujuran UN adalah cermin pendidikan dan wajah bangsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar