Rabu, 23 Maret 2011

Mengatur uang saku anak sekolah

Menjadi kebiasan anak sekolah, setiap hari membawa uang saku. Ada yang sedikit, cukupan atau berlebih yang diberikan setiap hari ataupun diberi jatah langsung satu bulan. Sementara, masih banyak anak-anak ke sekolah tanpa uang saku. Bagi yang berkecukupan, mereka pun bebas menarik uang saku. Tinggal gesek atau pencet, uang mengalir.

Namun efek negatif uang saku berlebih menimbulkan pola hidup dan pergaulan negatif. Sering ditemukan kasus, banyak anak menggunakan uang kelebihan saku bukan sekedar beli jajanan atau memanfaatkannya untuk mendukung belajar. Tetapi digunakan untuk main game, ber-HP ria, membeli barang terlarang bahkan untuk hal-hal yang tidak sepantasnya dilakukan anak sekolah. Di samping itu uang saku berlebihan juga memicu terjadinya pencurian uang oleh siswa di sekolah.

Untuk itu orang tua dan guru di sekolah harus selalu mengingatkan dan membelajarkan kepada anak untuk membatasi atau mengatur uang saku. Mengajarkan anak berbagi dan menabungkan sisa uang saku. Agar sejak dini anak belajar hemat, berjiwa sosial dan tidak konsumtif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar