Minggu, 06 Maret 2011

Melestarikan permainan tradisional

Pesatnya kemajuan teknologi menyediakan banyak pilihan bagi anak terutama terkait permainan ataupun ketangkasan. Salah satu keuntungannya anak tidak lagi gaptek dan terpacu mengembangkan imajinasi dan pengetahuannya. Di sisi lain mempunyai efek negatif terkait kejiwaan dan sosialnya. Banyak anak mudah terpancing emosinya, ego tinggi cenderung ingin menang sendiri, sulit bersosialiasi dan tidak mudah bekerja sama.

Memang tidak salah anak-anak mengikuti perkembangan jaman.Namun ada baiknya anak-anak ini dikenalkan dengan alat atau jenis permainan tradisional. Indonesia kaya permainan unik. Seperti betengan, dakon, gobacksodoor, mul-mulan, macan-macanan,,dam-daman, sekak-sekong dan lain sebagainya. Permainan tradisional asli Indonesia, selain menggunakan alat sederhana, juga menggunakan aturan permainan yang mengandung unsur pendidikan.
Untuk melestarikannya dapat dimulai di tingkat pendidikan dini usia, TK/RA hinggá jenjang pendidikan dasar dan menengah. Bahkan para guru dapat mengaplikasikan permainan dan alat tradisional ini dalam model-model pembelajaran. Pembelajaran semakin aktif, kreatif, menyenangkan dan bermakna.

1 komentar:

  1. besok tulisannya dimuat lagi di GAGASAN Jawa Pos pak..selamat..honornya lumayan sekarang Rp 200 ribu dipotong pajak...

    BalasHapus