Kamis, 22 Oktober 2009

KABINET BALAS BUDI

Ingin aman dan lancar dalam menjalankan tugas? Apa yang akan anda lakukan. Menyewa tenaga keamanan yang banyak, apa membangun benteng pertahanan yang kuat? Berapapun tenaga keamaan disiagakan, sekuat apapun benteng dan persenjataan yang dibangun. Semuanya bisa jebol. Kenapa bisa terjadi. Karena yang menjebol dari pihak dalam sendiri.
Biasa kan, dalam sebuah komunitas ada pihak yang ingin maju jadi pemimpin. Begitu ada yang terpilih, yang tidak terpilih sering tak mau diajak berjalan seiring sejalan. Dan langkah yang banyak ditempuh adalah menciptakan suasana yang tidak mendukung jalannya kebijakan pemimpin yang terpilih.
Salah satu upaya elegan agar para pesaing tidak menggangu mereka2 yang kecewa adalah dengan merengkuh mereka ke dalam system. Jika ini yang dilakukan, dijamin. Jalannya program lebih lancar dan aman. Apakah hal ini bernilai positif? Satu sisi, iya. Tapi di sisi lain hal ini tidak menciptakan system cek and balanc yang baik.
Belum lagi dalam system yang dirancang sebelumnnya sudah mendudukkan para operator system yang kadang tidak pas dengan bidang keahliannya. Para operator duduk hanya karena jasa2 perjuangan dan rasa kasihan. Kasihan tidak dipakai di tempat lain, yang kalau tidak direkut juga bisa menjadi batu sandungan. Demam post power syndrome.
Perekutan pihak2 yang berseberangan, bagaikan memasang bom waktu. Bekerja tidak sesuai harapan tidak menyukseskan program. Diganti, malah menimbulkan masalah. Bagaimana kalau di tengah jalan mereka yang sebenarnya mempunyai idiologi berbeda menggunting kertas dalam lipatan, menelikung dan menghancurkan secara perlahan dari dalam, bagai api dalam sekam.
Lebih baik roda kehidupan berlangsung seimbang. Ada yang kalah dan yang menang. Yang menang biarlah menjalankan programnya tanpa merasa dirinya paling jagoan. Tak perlu memandang pesaing sebagai ancaman. Tak perlu merekut agar kebijakannya aman dari rongrongan. Yang kalah harus legowo. Tak perlu ngresulo meski tak di ajak dalam rembugan. Tak perlu mengganggu kalau memang program pemenang sebenarnya bermutu.
Kabinet bukan kumpulan orang2 berjasa. Bukan kumpulan orang2 pensiunan atau orang terbuang. Bukan pula mengumpulkan lawan agar jatuh dalam pelukan.
Kabinet memang tak lepas dari politik. Ada kepentingan yang tak bisa diusik. Rakyat hanya bisa berbisik. Mengharap yang duduk bukan orang yang suka berisik. Moga cabinet bikin rakyat makin asyik.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar