Kamis, 19 November 2009

BAHAYA JAJAN

Hati-hati memberi uang jajan kepada anak-anak. Tidak waspada anak bisa celaka.
Sudah menjadi kebiasan orang tua dan anak-anak, saban hari mereka memberi dan menerima jatah rutin, Uang jajan.
Beberapa sekolah ada yang mengantisipasi dan menangkap peluang uang jajan ini dari beberapa sisi.
Bagi sekolah yang kuatir makanan yang dibeli anak2 terkontaminasi zat aditif, pihak sekolah menyediakan jajanan yang bisa dibeli sendiri atau menggunakan sistem paket jajan bagi murid-muridnya. Di samping anak diminimalisir dampak zat terlarang, sekolah menangkap peluang ini dari segi bisnis. Lumayan, untuk menambah pendapatan asli sekolah. Mudahkah mengelola uang jajan anak2 sekolah. Bagaimana kalau mereka menuntut kemerdekaan haknya untuk sebebas-bebasnya mengggunakan uang jajan mereka? Bukti anak dididik menentukan pilihannya sendiri?
Memang, anak2 yang tergolong belum remaja, pengelolaan uang jajan mereka relatif mudah dikendalikan. Tapi anak-anak yang memasuki masa pubertas, uang jajan adalah salah satu alat pemikat.
Bagaimana tidak, anak sepantaran ini mulai ingin merasakan pengakuan atas eksistensi didirnya. Eksistensi yang kadang ditunjukkan dengan pentasbihan diri sebagai seorang penguasa.Seorang BOSS. Salah satu ciri BOSS adalah mampu mentraktir kawan2nya. Nah dengan memegang uang sendiri, anak2 mudah menjadi BOSS sesaat. Boss yang akhirnya bisa mebawa ke jalan sesat.
Malahan, kalau tidak diawasi anak-anak seperti ini jajannya bukan lagi seperti jajan panganan atau benda lain yang mudah, murah dan mengenyangkan.
Seiring perkembangan teknologi, pergaulan dan komunitas hidupnya, anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah sudah mulai ada yang mencoba jajan jenis lain. Jajan yang bukan konsumsi anak2 sekolah. Tahu sendiri kan???
Beberapa peristiwa yang kita dengar atau lihat terkait moral remaja. Sudah mulai ada anak2 sekolah yang jajan di tempat-tempat maksiat. Jenis jajan yang dilarang oleh norma dan agama. Kalau anak-anak sudah jajan model begini siapa yang salah.
Orang tua atau guru?
Sekali lagi, kita jangan mudah menyalahkan orang lain. Kelalaian dan kekhilafan banyak pihak menjadi pemicu penyalahgunaan uang jajan. Oleh karena itu jajan jangan lagi dianggap barang remeh yang gampang diterjemahkan dalam bentuk panganan. Uang jajan dan jajanan dua benda yang bisa membuat orang lupa.
Makanya jangan jajan sebarangan,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar