Minggu, 15 November 2009

INOVATOR MEDIA MATEMATIKA

katrok
Wajah-wajah jawara Kreator dan Inovator media Matematika
Bertempat di hotel Grand Jaya Raya Bogor, mulai 9 sd 13 November 2009 berlangsung final Lomba Kreasi dan Inovasi Media Pembelajaran bagi Guru SMP Tingkat Nasional 2009.
Dari 340 naskah yang masuk dipilih 198 peserta sebagai finalis dalam 6 mata pelajaran. Matematika, IPA, IPS, PKn, B Indonesia dan B Inggris.
Melihat banyaknya karya yang masuk, menunujukkan masih sedikit guru yang mau menulis dan berkarya menemukan inovasinya. Apalagi kebanyakan peserta yang mengikuti berasala dari daerah. Yang menurut analisa dewan juri karya-karya itu muncul karena siswanya banyak mempunyai keterbatasan, sarana pembelajaran yan kurang dan belum efektifnya pembelajaran.
Terlepas dari hal ini, lomba kali ini juga masih menimbulkan pertanyaan bagi sebagian peserta.
Mana yang diutamakan, KTInya atau karyanya. Karena menurut pandangan peserta banyak karya yang dutampilkan (termasuk pemenang) belum menunjukkan kreasi dan inovasi karya yang mudah, murah dan multi guna yang mempunyai efektifitas dalam pembelajaran terutanan bagi sekolah yang minim fasilitas.
Trend karya yang dhasilkan menggungulkan pembuatan madia berbasis ICT. Meski hal ini menunjukkan kemajuan dari segi teknologi, tetapi mengingat tema lomba yang disajikan rasanya pemakian media presentasi berbasis ICT lebih layak dimunculkan dalam lomba bertajuk LOMBA PEMBUATAB MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT.
Tetapi sekali lagi, sebuah lomba kadang kala bisa bermakna bias. Tergantung dari sudut pandang peserta maupun dewan juri. Dan keputusan dewann juri bersifat mutlak.
Kita tidak perlu mencari kambing hitam. Banyak hikmah yang dipetik dalam lomba ini. Selamat buat pemenang.

1 komentar:

  1. Lha itulah pak... sy sendiri meski masuk pemenang (penggembira) jg kecewa kok pak... Wong lomba tk nasional kok jebule kok kayak gitu.
    Saya sependapat dengan panjenengan namanya kreasi dan inovasi media itu ya yang mudah, murah, dan multiguna, serta cocok untuk segala jenis sekolah. Kalau media ICT kan bisa pesan ke pakar ICT kan... Tapi apa mau dikata... keputusan juri tidak boleh diganggu gugat.
    Kalau di Jateng malah sudah ada wadahnya lomba media pembelajaran berbasis ICT.
    Benar kita tak perlu cari kambing hitam, tapi evaluasi n refleksi juga penting kan, agar ke depan lebih baik... Tapi kita mau ngomong sama siapa ya?

    BalasHapus