Jumat, 27 November 2009

HATRICK


Beda kelas
Bangga juga rasanya dapat penghargaan tiga kali berturut2 dari pak Bupati Madiun. Bukan soal hadiahnya, tapi kepedulian pemerintah daerah kepada putra daerah yang membawa nama daerah ke even2 nasional mempunyai nilai tersendiri bagi saya. Minimal penghargaan ini bisa memotivasi. Tidak saja bagi saya sendiri tetapi juga bagi yang lain. Terutama bagi guru.
Semua berawal dari partisipasi saya di Konferensi Nasional Matematika XIV di Palembang 24-27 Juli 2008.
Menjadi pemakalah di forum nasional merupakan pengalaman pertama yang tak kan terlupa.
Apalagi di saat yang sama, puisi saya yang pertama kali saya buat berjudul Negeri Angka-angka jadi juara harapan III Tulis puisi matematika tingkat nasional. Penulisan puisi yang menciptakan rekor MURI dan dihadiri langsung Jaya Suprana.
Setelah ketemu pak Jaya Suprana itu lah saya tergugah menulis. Dan tulisan demi tulisan saya buat. Artikel, puisi, cerpen, makalah , essai dan tulisan2 ilmiah lainnya.
Yang buat saya senang, ternyata tulisan saya yang sebenarnya menurut guru bahasa Indonesia bahasanya amburadul, ternyata begitu saya kirim ke mas media dimuat. Di Radar Madiun, Jawa Pos, Surya, dan Majalah Media Dinas Pendidikan Propinsi Jatim beberapa kali memuat tulisan saya.
Dari kegemaran menulis itulah berbuah penghargaan dari pemkab Madiun. Pertama pada hari guru 2008, pada hardiknas 2009 dan pada hari guru 25 November 2009 kemarin. Hatrick penghargaan ini rekor tersendiri bagi saya. Meski belum menorehkan prestasi berpredikat juara, rasanya kepedulian dan motivasi dari sekitar menjadi pemacu untuk berbuat lebih baik di masa depan. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar