Rabu, 17 Februari 2010

HADAPI PANDA DENGAN KANCIL

Sudah satu setengah bulan perdagangan bebas Asean-Cina berjalan. Kekuatiran banyak pihak mulai terbukti. Pasar tradisional maupun modern dibanjiri produk-produk Cina. Kalangan Industri gundah. Merasa merasa kalah bersaing dan siap menutup usaha yang dapat berimbas terjadinya PHK massal. Bila pemerintah dan seluruh elemen bangsa tidak sigap menghadapi persaingan global, kehancuran ekonomi nasional tinggal menunggu waktu.
Memasuki tahun Macan Logam, masuknya produk Cina makin menampkakkan kegarangannya. Seperti sifat asli seekor macan. Siap menerkam dan melumat mangsa.
Kalau dalam waktu sekejap saja, kita kelimpungan menghadapi pasar bebas. Bagaimana di masa depan? Kita tidak bisa menghindar. Lebih baik cepat berbenah dan berbuat. Melindungi serta memacu industri dalam negeri dengan deregulasi dan debirokratisasi. Menanamkan cinta memakai produksi dalam negeri. Merangsang masyarakat dan dunia usaha berkreasi. Melahirkan entrepreneurs berkelas dunia.
Pesaing adalah sparing partner terbaik. Jadikan pasar bebas ini untuk memperbaiki dan memacu diri bertindak lebih baik. Tidak perlu takut macan dari negeri panda. Karena kita mempunyai kancil-kancil yang tidak kalah cerdik dari macan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar