Minggu, 21 Februari 2010

MENYELAMATKAN LOWER DARI GAGAL UNAS

Satu bulan lagi genderang ujian nasional ditabuh. Episode terakhir trilogi pendidikan sekolah berdurasi 4-5 hari, endingnya menyimpan misteri. Menyuguhkan sad atau happy ending. Apakah siswa-siswa sebagai aktor utamanya mencapai klimaks atau antiklimaks. Sementara semua berharap merasakan orgasme unas bersama-sama.
Fakta menunjukkan, tryout di berbagai tempat hasilnya jeblok. Jangankan meningkatkan nilai, meluluskan saja rasanya berat. Bagi mereka yang kemampuannya tinggi (upper) tidak masalah. Yang kemampuannya rendah (lower) perlu perhatian ekstra. Biasanya para upper digenjot demi mengangkat derajat sekolah. Sedangkan lower ditinggal, dibiarkan. Nasibnya tergantung kreativitas mereka dalam unas.
Kini saatnya para lower diberi energi ekstra. Seiring tekat mendiknas melaksanakan unas dengan jujur. Upaya mengkebiri unas dengan tindakan tidak terpuji semakin mudah dideteksi untuk ditindak. Ingat, tahun ini ada satgas unas.
Untuk itu para lower ini harus dimotivasi dan dibina lebih intensif. Tidak ada yang tidak bisa. Kerasnya batu bisa hancur oleh tetesan air. Kalau anak-anak lower ini saban hari disiapkan dengan sungguh-sungguh, niscaya mereka bisa melewati unas dengan selamat. Lulus terhormat, hasil kerja keras dibarengi semangat belajar tinggi dan menjalani unas dengan jujur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar