Rabu, 01 Desember 2010

MPR DI HARI AIDS SEDUNIA

Pemberitaan Jawa Pos Senin 29/11 yang mewartakan banyaknya gadis usia sekolah di kota besar tidak perawan lagi cukup memprihatinkan. Di tengah pendidikan budi pekerti dan pendidikan karakter, berita ini menohok kalangan dunia pendidikan. Tidak salah kiranya, ketika beberapa waktu lalu ada ide melakukan tes keperawanan bagi siswi yang masuk sekolah di Sumatra Barat.

Pergaulan bebas, longgarnya pengawasan orang tua dan kurang pedulinya masyarakat terhadap perilaku remaja saat ini, salah satu faktor begitu mudahnya remaja terjerumus ke dalam perilaku menyimpang. Bisa dilihat dengan leluasa di sekeliling kita, baik di area terbuka, mall, fasilitas umum, tempat keramaian, kafe apalagi tempat pariwisata dan tempat-tempat sepi, muda-muda lain jenis bermesraan tanpa rasa malu. Ironi sekali, sebagai masyarakat timur tidak lagi menjunjung tinggi sopan santun, kehormatan dan harga diri.

Perlu pencegahan agar remaja-remaja kita tidak semakin terjerumus ke hal yang lebih buruk. Di hari AIDS/HIV se dunia 1 Desember ini, layak kiranya para remaja ini diingatkan bahaya pergaulan bebas yang bisa berujung terjangkit HIV. Kita perlu membentuk Masyarakat Peduli Remaja (MPR). Di hari AIDS dan seterusnya, MPR melakukan kegiatan penyadaran terhadap remaja. Baik yang masih belum tertular virus kenakalan ataupun yang pergaulannya sudah mengarah ke hal negatif. Program ini utama dimulai dari sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar