Jumat, 10 Desember 2010

SATU SEKOLAH SATU LAPANGAN OLAH RAGA

Hari-hari kita cukup berbangga hati. Tim sepak bola merah putih berjaya di ajang AFF 2010. Masuknya pemain naturalisasi boleh dikata menjadi pemacu prestasi . Meski tim PSSI baru masuk semifinal, belum juara. Namun demikian jangan sampai naturalisasi menjadi tren olah raga di masa datang. Cara instan ini bisa membuat pembinaan olah raga melempem. Toh pemain naturalisasi ini sebelumnya juga melewati pembinaan intensif. Pembinaan dan fasilitas yang mewadai serta kompetisi yang sehat bisa menghasilan produk atlit berkualitas.

Sekolah bisa menjembatani dari awal untuk melahirkan atlit berprestasi. Sayangnya, saat ini banyak sekolah yang tidak punya lapangan olah raga sendiri. Untuk berolah raga pergi ke tanah lapang atau lapangan olah raga bukan miliknya sendiri. Akibatnya, pembinaan olah raga mulai dini tidak efektif. Aneh memang, jika ada mata pelajaran olah raga, tetapi tidak mempunyai lapangan/fasilitas olah raga memadai.

Seharusnya setiap sekolah harus mempunyai lapangan/fasilitas olah raga sendiri. Pemerintah bersama komite sekolah perlu segera memfasilitasi sarana olah raga bagi siswanya. Agar kelak dari sekolah muncul atlit produk dalam negeri. Bukan mengharap atlit naturalisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar