Senin, 14 Desember 2009

MULUT DAN TELINGA

Bola Century terus bergulir. Setelah pansus terbentuk dan Idrus Marham dari partai golkar jadi pimpinan. Seolah ada misi balas dendam. Itu yang dirasa menkeu Sri Mulyani. Bang Ical sang ketua Parpol Golkar dirasa memojokkan Sri Mulyani karena ada perasaan tidak suka Ical yang disulut masalah Bumi Resource masa lalu. Padahal bang Ical dan b sri Mulyani dulunya satu kabinet. Ternyata, meski satu tim di dalam dada berkecamuk perasaan tidak suka. Ada dusta dalam dada.
Puncaknya, ketika ada anggota pansus, Bambang dari golkar membeber transkrip percakapan Sri Mulayani dengan Boss Century Robert Tantular yang ditengarai terjadi deal2 di bawah meja. Ternyata transkrip itu, menurut Sri Mulyani seperti yang dinyatakan dalam siaran press dengan media Minggu siang, palsu belaka. Karena Sri Mulyani tidak pernah melakukan percakapan dengan Robert Tantular seperti yang dituduhkan kepadanya. Apalagi sampai 4,5 jam. Apa mentri kurang kerjaan? ngomong2 lewat HP selamaa itu. Yang disadap itu bukan suaranya robert tantular tetapi Marsilam Simanjuntak. Wajar kalau Sri Mulyani berang dengan tuduhan angota pansus century. Pembeberan yang lebih kepada pembunuhan karakter sang menkeu.
Nah, kita kembali disuguhi tontonan baru. Mana yang benar? rekaman apa sanggahannya.
Sebuah tuduhan yang tidak dilengkapi bukti akurat malah bisa jadi fitnah. Kekurang cermatan mendengar rekaman yang hanya didukung menurut perasaan, adalah hal konyol. Bukakah ada alat pendeteksi suara yang bisa membedakan antara suara seseorang. Mengapa hal itu tidak dilakukan. Apa orang yang sudah duduk di kursi dewan dan dulu sudah lulus tes kesehatan, sehat mata, telinga dan mulut merasa bebas bicara sekehendak hatinya.
Padahal, begitu hal yang dituduhkan keliru, akibatnya bisa fatal. Tidak hanya kepada yang dituduh, tetapi pada dirinya sendiri.
Itu sebabnya manusia harus hati2 dengan dua panca indera. Mulut dan telinga.
Salah mendengar, informasi yang diterima bisa salah.
Salah bicara, informasi bisa bikin sakit hati. Bikin runyam. Menimbulkan rasa saling benci, dendam dan menimbulkan permusuhan.
Lidah memang tidak bertulang, telinga selalu berlubang. Keduanya bebas menerima dan menyiarkan informasi. Tidak hati2, bisa tergelincir oleh ulahnya sendiri. Makanya, hati2lah dengan mulut dan telinga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar